04

1.2K 130 18
                                    

Happy reading:))

Sepulang sekolah tadi, aya langsung pulang dulu. Takut melihat papa nya akan marah lagi kepadanya dan mengatakan Aya seorang pelacur

Kenapa papa dan saka yang notabe nya adalah orang penting di hidup aya malah menjatuhkan harga dirinya

Sangat miris hidup aya

"Tumben langsung pulang" ujar ranti-mama tiri aya

aya tidak ingin menggubris perkataan mama tirinya, sangat tidak penting

"Gada sopan santunnya! Apa begini mama mu dlu mendidik mu? Pantas saja anak nya seperti ini" ujar ranti marah

aya yang mendengar mengepalkan tangan kuat

"Gausah bawa bawa mama saya, anda bahkan lebih hina dari mama saya. Apa ada perempuan yang tega mengambil hak perempuan lainnya?" Sahut aya menggebu, baru kali ini dia ada nyali membentak ibu tirinya

"Berani sekali kamu berbicara seperti itu kepada saya"ujarnya lalu berjalan ke arah aya

"Untuk apa saya takut sama perempuan yang merebut suami orang"ujarnya tajam, sejujurnya dalam hati aya sudah merutuki kalimatnya

"Apa kamu bilang? Mama kamu yang bodoh tidak bisa menjaga suaminya"ujar ranti naik pitam

"Bukan mama saya yang bodoh, tapi anda yang terlalu murahan" ujar aya dingin

"Beraninya kamu!"

PLAK

satu tamparan kembali menyentuh pipi aya, yang tadi saja masih perih ini di tambah lagi

Aya yang tidak terima berusaha menampar ibu tirinya juga

Namun tiba-tiba ranti menampar dirinya sendiri dan menjatuhkan tubuhnya ke lantai

aya yang melihat itu lantas mengernyit heran, tapi tiba-tiba

BRAK

"AYA APA APAAN KAMU" suara papanya menggebu

"Bukan aku pa" sahutnya tak terima

"Jika bukan kamu siapa lagi? Saya melihat sendiri tangan kamu terangkat. Mau kamu apain istri saya hah" ketus sang papa menjambak rambut aya

"sakit p..pa"ujar aya lirih

"Ikut saya" ujar nya menyeret aya ke gudang belakang

Aya yang tahu akan terjadi selanjutnya pun berusaha memberontak

"Jangan pa, bukan aya pelakunya" ujar aya takut takut

"Diam"ujar papanya, melepas sabuk di pinggangnya, dan

CTASS

suara itu berasal dari sabuk ayah nya yang berhasil mendarat di kaki aya, secara brutal papa nya mencambuk aya dengan sabuknya

Lalu menarik rambut aya kembali

"Sekali lagi saya lihat kamu melukai istri saya, saya sendiri yang akan membunuh mu" ujarnya lalu melepas paksa jambakannya

Setelah itu papa nya pergi ke luar dari gudang

Aya hanya mampu terisak di tempatnya, sungguh sekujur badannya terasa panas dan perih apalagi bekas cambukan nya itu

"Ma, mama aya kangen. Pa..papa jahat banget sama Aya mah" isaknya pilu

"bang, aya juga kangen abang bantuin aya bang, ini sakit" ujarnya di tengah tengah tangis nya

Tidak berselang lama pintu gudang kembali terbuka

"Jangan pa, udah ini sakit pa maafin aya pa ini sakit" ujarnya menunduk takut menghadap orang tersebut

"Astaghfirullah non, ini teh bibi hayuk non bibi bantuin" ujar Bu marni, bi marni yang melihat kondisi aya pun tak tega dan ikut menangis...

setelah bi marni membawa aya ke kamar aya menyuruh bi marni kebawah saja, aya bisa membersihkan dirinya sendiri.

"Kuat, aya harus kuat kata abang aya gak boleh cengeng!" Ujarnya menyemangati diri sendiri

•••

"Saka,bagus yang mana nih?" Ujar felli memperlihatkan dua baju yang dia bawa

"Dua-duanya cantik kalo kamu yang pake"ujar saka lembut

"ah gak gitu ka, yang mana sih bagusnya?"ujarnya masih terus memilih

Saka dan felli tengah berada di mall, tadinya mau nonton karna waktunya masih 1 jam lagi jadi di sempatkan felli untuk belanja dulu

"yang merah aja bagus"ujar saka

"Nah good" ujarnya lalu berjalan ke arah kasir

"Udah?"tanya saka

"Udah, ayo makan" ujarnya

Mereka pun berjalan ke salah satu restoran cepat saji di salah satu mall tersebut

"Mau pesen apa mbak, mas?"tanya pelayan

"Nasi goreng spesial nya dua, minum nya orange jus dua" ujar felli

Pelayan tersebut pun menganggukan kepalanya dan pergi dari sana

"eh, besok ulang tahun aya tuh kamu ngasih hadiah buat dia?"tanya felli

Saka yang mendengar pun sempat tertegun beberapa saat, melupakan hari spesial di hidup aya

"Hem gak tau" ujar saka

"Kasih aja lah, kasian tau aku liat dia ngenes bgt haahha"ujar felli tertawa

Saka yang melihat tawa felli hanya mengulum senyum

hey? Apakah mereka bahagia di atas penderitaan aya? Kejam sekali

Saat felli masih sibuk tertawa pelayan tadi datang membawa pesanan mereka

"Makasih" ujar felli ramah

mereka pun sibuk dengan makan nya masing-masing, hingga tiba tiba

Byurr

Satu gelas felli yang berisi jus jeruknya itu pun sudah tumpah di wajah saka

"Heh apa apaan lo!" Ujar felli marah

"Apa? Bisa bisa nya yah lo jalan sama cewek lain sementara pacar lo lagi sakit di rumah, emang gak punya hati yah"ujar graze

Yah yang nyiram tadi adalah graze, niatnya dia kesini buat makan sama rara tapi yang dia lihat pemandangan dua manusia yang sibuk dengan candaan mereka, yang lebih parah mereka menertawakan aya.

"Gausah ikut campur"ujar saka dingin

"Gimana gua gak ikut campur! Aya tuh sahabat gua, udah gua bilang sama dia putus aja dari lo tapi dia terlalu cinta sama Lo seharusnya Lo mikir anjing!"napas garze naik turun menahan emosinya

Masa bodo di liat orang orang yang ada di sana

"sahabat Lo yang terlalu bodoh" sarkas saka

rara dan graze yang mendengar nya cukup kaget dan sangat kesal

rara dengan sigap menendang betis saka, tepat sasaran langsung mengenai tulang keringnya

"Tamvan tapi bodoh!" Sarkas rara langsung menarik tangan graze keluar

"GERAH GUA DISINI, ADA DUA MANUSIA MURAHAN"ucap rara yang sengaja di besarkan suaranya agar pengunjung restoran mendengar

Dan hal itu membuat para pengunjung bisik bisik, rara hanya menyunggingkan senyum devilnya ke arah mereka berdua, lantas cabut dari sana

"Emang bgst yah" ujar felli kesal lantas membantu saka mengeringkan baju dan rambutnya yang basah

"Kita pulang aja yah, badan kamu pasti lengket" ujar felli di angguki saka

Cukup keren -

Gimana gimana?

Jangan lupa jejak yah
Ily pull ❤️

Araya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang