prolog

1.7K 215 62
                                    

Seseorang berjalan di sepanjang koridor sambil menunduk. Orang-orang menatap jijik ke arahnya. Rambut panjangnya menutup sebagian wajahnya. Kacamata tebal yang ia pakai terlihat retak. Tak sekali dua kali ia di buat jatuh tersungkur ke lantai. Tas kesayangannya di buat rusak, ia terpaksa membeli tas baru setelah itu.

Ia sampai di ruang kelas dengan keadaan lusuh. Wajah penuh debu dan baju kotor. Teman sekelasnya menatapnya dengan tatapan mengejek. "Hei Yuji! Kemari!" Panggil temannya, yuji menghampiri pemuda itu. "Ada apa Sakuna-kun?" Tanya yuji. Pemuda itu memandang yuji dengan tatapan tak senang. Ia meninju perut yuji dan menendangnya berkali-kali. "Berani sekali mulut kotormu itu menyebut namaku. Sudah ku peringatkan untuk tidak memanggil namaku."

"G-gomen.. " yuji yang hanya bisa pasrah dan tidak bisa melawan. Bukannya ia lemah tapi orang yang menghajarnya juga tidak bisa ia anggap remeh. Sakuna adalah seorang petinju dan sudah memenangkan banyak piagam. Bisa di bilang ia adalah petinju kelas atas. Melawannya sama dengan cari mati. Ya yuji tak ingin mati muda.

"Dasar nerd! Berdiri dan belikan aku makanan. 15 menit kau harus sudah sampai di sini." ucap sakuna tegas. Yuji mengangguk, ia menyimpan tasnya di meja lalu segera berjalan ke kantin. Di jalan ia berhenti untuk membersihkan kacamatanya yang berdebu. Ketika yuji hendak memasang kacamatanya tiba-tiba seseorang mengambil kacamata itu.

"Hei yuji, kacamata ini sudah usang dan retak. Lebih baik kita singkir kan saja " ucap seseorang yang merupakan seniornya. Gojou Satoru, siswa paling populer karena tampan dan juga atletis. Sudah jadi kebiasaanya untuk mengganggu yuji. "S-senpai jangan.. aku tidak bisa melihat dengan jelas tanpa itu.." yuji menunduk dalam. Senpainya itu bukanlah orang yang baik.

"Hooo, kau tidak bisa melihat? Tapi kau masih punya matakan jadi benda usang ini kita buang saja" Gojou membanting kacamata itu kelantai dan pecahan kacamatanya berserakan di lantai. Yuji panik karena tanpa kacamata ia jelas tidak bisa apa-apa. Gojo yang melihat yuji panik hanya tertawa puas. Ia pergi bersama kedua rekannya.

Yuji meraba-raba lantai mencari letak kacamatanya. Tak kunjung dapat, ia pun memutuskan untuk ke kantin sambil memegang tembok. Ia tiba di kantin dan membeli beberapa makanan untuk sakuna, tentunya dengan uang saku yuji sendiri. Ia kembali ke kelas dengan cara yang sama. Saat tiba di kelas ia langsung di hadapkan dengan megumi si ketua kelas.

"Darimana kau?" Tanya nya. "A.. aku dari kantin.." jawab yuji. Megumi menghela napas, "ambil ini" megumi memberi yuji setumpuk buku yang lumayan berat kepada yuji. "Antar ke ruang guru cepat sebelum jam pelajaran di mulai" lanjut megumi. Yuji bergegas memberi bungkus makanan kepada sakuna dan mengantar buku ke ruang guru. Saat perjalanan ia hampir jatuh dari tangga jika seseorang tak menangkapnya. "Hei hati hati kawan, kau tidak liat itu tangga?" Aoi todo namanya.

"Ah maaf, kacamataku rusak jadi aku tidak bisa melihat dengan jelas" yuji mengambil beberapa buku yang jatuh. "Bahaya sekali, sini ku bantu" Aoi todo mengambil tumpukan buku itu dan membimbing yuji ke ruang guru. Selesai mengantarkan buku, yuji menghampiri aoi todo. "Terimakasih...?" Yuji tidak bisa melihat jelas wajah orang di depannya. "Namaku Aoi Todo, kelas kedua. Siapa namamu?"

"Aku Itadori Yuji, dari kelas pertama. Arigato senpai, kau sudah banyak membantuku" yuji membungkuk, "Sama-sama, ah sebentar" Aoi mengambil sesuatu dari kantongnya. Ia mendekat ke yuji. Rambut yuji yang berantakan terikat rapi. "Begini lebih baik" Aoi tersenyum. Yuji sedikit tersipu karena senpainya itu.

Aoi kembali ke kelasnya. Yuji berhenti di toilet untuk membasuh wajahnya. Ia menghela napas, yah walau kacamata rusak ia sedikit beruntung sudah bertemu dengan todo-senpai. Ia keluar dari toilet dan berpapasan dengan gojo. Yuji menunduk ketika gojo menatapnya. Ia tak ingin cari masalah lagi. Dan ya, gojo hanya melewatinya saja.

Sesampainya di kelas, yuji duduk di bangkunya. Teman-temannya menatap ke arah yuji. Yuji yang tidak sadar akan hal itu sedang sibuk membersihkan mejanya. Guru pun masuk ke kelas. Dan pelajaran di mulai.

____________

Pulang dari sekolah yuji bergegas ke toko kacamata. Ia masuk ke toko kacamata langganannya. "Halo yuji" sapa si pemilik toko. "Ah, selamat sore pak. Apakah kacamata yang terakhir ku beli masih ada?" Yuji berdiri di depan tempat penyimpanan kacamata. "Hm, ku rasa sudah tidak ada nak. Kalau kau ingin menunggu mungkin sekitar dua minggu lagi." Jawab si pemilik.

"Tidak bisa lebih cepat ya pak? Aku sangat butuh" yuji sedih karena bagaimana mungkin ia melewatkan hari-harinya tanpa kacamata.
"Tidak bisa nak, bagaimana kalau kau coba pakai kontak lensa. Ya itu cukup bagus kan, kan tidak perlu memakai kacamata." Si pemilik mengeluarkan sepasang kontak lensa.

"Ini, kau coba dulu", yuji memasang kontak lensa itu dan ya, penglihatannya sedikit membaik dan lebih jelas dari sebelumnya. Yuji membayar lalu bergegas pulang.

___________

Yuji agak malu dengan penampilan barunya. Rambutnya yang cukup panjang dikuncir kuda. Beberapa helai yang tersisa menambah kesan lain pada wajahnya. Matanya yang tidak tertutupi kacamata terlihat lebih indah. Orang orang di sekitarnya melihat yuji dengan kagum. "Siapa dia?" Tanya mereka





Tbc

Beauty nerd (BxB!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang