1

13 7 1
                                    

"SUDAH KUBILANG STOP!"

Wajah putri memerah,pipinya lembab,tangannya gemetar ia sekarang sangat kacau.Setiap pulang kerumah Vano dan Vania selalu bertengkar,selalu ribut dan sangat membuat kekacauan besar.Pembantu di rumahnya hanya terdiam tidak bisa apa apa

"PAPA BISA GA SI GA RIBUT SEHARII AJA SAMA MAMA?!PUTRI CAPE PA CAPE"tangisan putri semakin menjadi,ia pingsan.Badannya sedingin kulkas,mimisan dan asal kalian tau dia belum makan pagi dan sekarang sudah malam

"PUTRI!"

~~~

Dinding  putih,bau obat,dan infus disebelah nya.Putri dilarikan ke RS,sudah beberapa hari ini putri tidak sanggup dengan keadaan nya

Putri membuka matanya,terlihat disamping kanan ada Vania yang setia menunggu,disamping kiri nya ada Yola yang panik menunggu dirinya sadar.Yola langsung memeluk temannya itu,menangis didalam pelukannya

"hey gw gapapa,jangan nangis"putri mengelus rambut yola,tangisan yola makin deres.Yola tau seberapa sakitnya putri sekarang.Disisi lain vano hanya tersenyum melihat teman putri begitu pedulinya dengan putri

"a-aku takut put,aku takut kamu kenapa napa"yola melepas pelukannya,putri tersenyum.Putri menghapus sisa air mata yang menempel di pipi yola

"shutt gaboleh gitu,I am fine okey?"putri tersenyum,sangat bangga terhadap sikap temannya itu.Ia menoleh ke vania,dan menatap sinis ke vano di dekat vania.Mereka tetap berjarak,tidak saling bercerita

Vano menghela nafas,ia menghampiri putri.Mengambil kursi yang didekat sana,mengambil tangannya dan mengelus punggung tangan putri.Vano tersenyum

"Putri..papa sama mama sepakat buat cerai.Papa tau ini keputusan yang baik,jadi kamu mau ikut mama?atau papa?"Yola menoleh ke putri,ia hanya tersenyum tidak bisa apa apa lagi.Air matanya sudah habis terbuang

"Aku ga ikut siapa siapa"


HOLLA GUYS,UDAH LAMA GA BIKIN CERITA HAHA.AKUN KEMARIN KEAPUS HIKS.SELAMAT MEMBACA YA,AGAK GA GAJELAS SIH

PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang