Chan menatap datar manusia didepannya, bagi Chan orang ini tidak lebih dari sampah masyarakat yang kebetulan hinggap diantara ribuan berlian. Lihat cara berpakaian nya, baju lusuh, rambut lepek, wajah nya pun kusam ewh ciri ciri anak miskin sekali. Chan yakin siapapun tidak ada yang mau berteman dengannya jika penampilan nya saja begini,
Oke Chan memang pemilih. Dia mau berteman dengan yang selevel nya saja, misalnya Minatozaki Sana dari kelas 12 pakaiannya selalu modis dan mahal. Wajahnya pun cantik rupawan, tipikal anak Sultan sekali. Berbeda dengan manusia kumel didepannya ini, pantas saja selalu jadi target bully melihatnya saja sudah membuat Chan malas.
Ingin muntah rasanya.
Angkuh memang tapi bagaimana lagi didikan orang berada beda dengan didikan orang biasa saja. Si berada mendidik untuk menjadi sempurna dan baik dalam hal pergaulan, sedangkan si biasa mendidik sopan santun dan tata krama yang baik. Soal pergaulan, terserah asalkan tidak melewati batas.
"Minggir dari hadapan ku sekarang juga atau ku buat wajah mu hancur" Ucap Chan sedikit menggeram
Orang itu hanya bisa menunduk sambil membawa tubuhnya bergeser kesamping, membiarkan pangeran sekolah itu berlalu.
"Lain kali berkacalah sebelum ke sekolah, wajah mu sangat memalukan
Seungmin-ssi"
Setelah berucap begitu, Chan berjalan menjauhi makhluk lemah tadi.
Meninggalkan nya sendirian bersama tatapan benci dan merendahkan.
Ia benci ini, ingin melawan? Hey memangnya siapa dia? Hanya orang yang beruntung bisa satu sekolah dengan serbuk berlian semua. Ibarat nya dia adalah besi yang ada diantara ribuan permata, ditinggalkan dan tak dipedulikan.
Bersama kesepian dan ketakutan.
.
.
.
.
.Siang ini Chan sedang bersama kedua temannya, dilantai paling atas sekolah eum sebut saja rooftop. Lantai yang dikhususkan hanya untuk Chan dan teman temannya, ingin pergi kesana? Siap siap dijatuhkan dari ketinggian 5 lantai.
Area ini benar benar terlarang okey.
"Kudengar kau menyukai Park Jihyo right Christ?" Tanya temannya
Chan hanya berdeham sambil menatap matahari yang sebentar lagi tenggelam digantikan indahnya sinar rembulan malam.
Park Jihyo, siswa perempuan dari kelas 12 tingkat akhir itu kini sedang menjadi bahan gosip karena banyak diketahui dia disukai orang setampan Bangchan. Wajahnya tak kalah cantik dengan Sana, hanya saja Jihyo lebih manis.
"Berjuanglah, tapi kalau tidak berhasil si culun Kim Seungmin siap menjadi partner mu hahaha" Kedua temannya tertawa keras, sampai membuat Chan geram
Enak saja si jelek itu diikut sertakan, dia tidak suka.
"Akan kupastikan dia tidak akan bertahan lama sekolah disini, karena ya dia miskin. Sekali tepuk saja sudah hilang dari muka bumi ini"
"Ck hama" Jawab Changbin
"Tapi Christ ingat ya, Karma is real. Siapa tau nanti dia glow up dan BOOM! Dia berubah menjadi Kim Seungmin yang sangat cantik" Ucap Minho sambil terkekeh
"Kita lihat seberapa cantik dia dengan Jihyo" Jawab Bangchan
.
.
.
.
.Berbeda dengan Bangchan, justru sekarang si buruk rupa alias Kim Seungmin sedang menjadi bahan ejekan teman sekelasnya. Sudah biasa sih, tapi ttap saja Seungmin tidak siap
Mereka keroyokan, dia sendiri siapa yang mau membela? Punya teman saja tidak laku berharap ada yang menolong? Hal konyol apa yang Seungmin pikirkan?!
"Sudah kotor tambah kotor hahaha" Ucap salah satu diantara mereka
"Aku bisa saja mencabut beasiswa mu dari sini tapi aku masih ingin bermain dengan mu dulu sebentar, sampai nyawa mu habis hahaha" Ucap wanita itu sambil menjambak rambut hitam Seungmin
"Sampah" Gumam nya, lalu kembali mengguyurkan air kotor pada Seungmin
Apa yang selalu Seungmin lakukan? Hanya tersenyum dan diam, sekali lagi dia bukan siapa siapa dan tidak akan menjadi apa apa disini! Melawan? Mereka akan lebih ganas.
Bersyukur sejauh ini tidak ada kasus pembullyan secara fisik yang dilakukan temannya, hanya sekedar menjambak dan mengata-ngatai. Itu saja sudah membuat Seungmin bersyukur
Tuhan masih menyayangi nya.
"Seungmin mau jadi orang kaya tidak? Aku punya om om duda loh, kamu bisa kaya dalam sekejap kalau kamu mau"
Bajingan sekali dia,
Tidak kali ini. Seungmin menangis tertahan, harga dirinya direndahkan. Dia sangat marah, sampai sampai dia berkata
"Kau saja, puaskan dia dengan lubang melar mu itu. Aku tidak sudi, aku memang miskin tapi aku punya harga diri" Jawab Seungmin lantang
💥💥💥
Heyyy anyeongg👋👋
Aku balik lagi bawa Chanmin~~~
Hope you Like it guyss, bahasanya sengaja aku bikin baku biar kesan si miskin dan si kaya nya ketara😄Komen yang banyak nanti aku kasih hadiah, jangan lupa kewajiban nyaaaa👋👋👋 solat lima waktu yang menjalankan dan selamat beraktivitas kembaliiiii.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince °chanmin°
ФанфикINI BUKAN CERITA KERAJAAN JAMAN DULU!!!! Kalo mau baca silahkan Homophobic gausah baca!!!