Prolog

29 6 1
                                    

Halo! Aku kembali dengan cerita baru🎉✨ semoga kali ini gak bikin otak mumet ya🤪😝

Happy reading:)

(Tak Kenal Maka Tak Usah sok Kenal)

Bagaimana rasanya tinggal di antara para lelaki tampan? Ayah mu tampan, kakak laki-laki mu tampan, adik laki-laki mu juga tampan, bahkan tetangga mu semua nya tampan. Dan kamu menjadi yang paling cantik di antara mereka karena kamu adalah perempuan satu-satunya.

Bahagia? Senang? Takut? Atau bersyukur? Pasti hal-hal seperti itu akan kamu rasakan jika mereka semua normal. Sayang nya tingkah laku para laki-laki tampan di sekitar mu itu tidak benar-benar waras. Bahkan tingkat kegilaan mereka terkadang hampir menyentuh batas tidak normal. Masih kah kamu merasa bersyukur berada di antara mereka?

Ini kisah tentang seorang gadis bernama Tiffany -berusia 16 tahun- yang terpaksa ikut sang ayah pindah ke Jakarta bersama kakak dan adik laki-laki nya. Tiffany tidak pernah menyangka jika ayah nya membeli rumah di sebuah perumahan elite yang isinya adalah laki-laki semua.

Padahal, Tiffany sudah siap berangkat ke Italia untuk tinggal bersama sang ibu. Namun karena sang adik, Rezka, menangis dan merengek sejadi-jadinya meminta agar Tiffany tidak pergi, dan Seno sang kakak yang terus membujuk nya, Tiffany tidak bisa untuk tidak luluh. Meskipun keluarga nya berantakan, Tiffany tidak ingin hubungan persaudaraan nya juga ikut berantakan. Maka dari itu Tiffany akhirnya memilih untuk tetap tinggal bersama sang ayah dan kedua saudara laki-laki nya.

Sebenarnya perumahan baru yang akan di tinggali nya bukan perumahan khusus laki-laki. Tetapi kebetulan blok yang dipilih oleh Reno -ayah Tiffany- berisi laki-laki semua. Entah bagaimana ayah nya mengurus segala surat-surat kepindahan hingga Tiffany diizinkan tinggal bersama. Dan tentu saja Tiffany menjadi satu-satunya perempuan di perumahan tersebut.

Tiffany cukup terkesan dengan semua tetangga nya karena ternyata mereka sangat ramah terhadap orang baru. Mereka bahkan ikut membantu ayah Tiffany untuk memindahkan barang-barang yang baru tiba ke dalam rumah. Namun kesan baik yang di buat Tiffany harus hancur setelah ia tinggal di antara mereka pada minggu pertama. Mereka mulai menunjukkan keseharian mereka dan itu membuat Tiffany menggelengkan kepalanya tak percaya. Mereka tak malu berkeliaran keluar rumah hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan, padahal mereka tahu bahwa saat ini ada perempuan di lingkungan mereka.

Pada akhirnya mau tidak mau pemandangan seperti itu sudah seperti makanan sehari-hari untuk Tiffany. Setiap berangkat sekolah pasti ada saja tetangga yang menyapa nya lalu sedikit menggoda Tiffany. Sejujurnya itu membuat Tiffany sangat risih, namun ia tidak punya pilihan lain selain beradaptasi dengan baik.

Pukul 6 pagi pada hari weekend, jalanan di depan rumah Tiffany akan ramai oleh suara musik yang kencang karena para tetangga nya memiliki jadwal rutin kerja bakti setiap minggu nya. Meskipun blok G dengan 4 gang tersebut berisi laki-laki semua, namun cukup Tiffany akui bahwa kekompakan mereka dalam menjaga lingkungan sekitar sangatlah tinggi.

Setidaknya melihat mereka melakukan dance setiap minggu sedikit mengurangi rasa bosan Tiffany. Tentu saja ia sangat bosan tinggal di perumahan ini. Ia tidak memiliki teman yang bisa di ajak nya membahas masalah tentang gadis. Tidak mungkin kan Tiffany bergosip dengan para tetangga nya? Apa yang akan mereka bahas nanti nya? Tidak mungkin Tiffany akan membahas bagaimana rasa sakitnya datang bulan di hari pertama pada mereka, atau bagaimana rasanya mengagumi kakak kelas tampan di sekolah. Itu semua sangat lah tidak mungkin bagi Tiffany.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Komplek Perumahan CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang