Sungchan berjalan keluar dari rumah abu, seperti biasanya, dia akan pergi untuk mengantar sekaligus menjaga Shotaro. Namun langkahnya terhenti saat ia melihat Jisung duduk di kursi yang ada pada taman dekat rumah abu. Sungchan berinisiatif untuk menghampiri dan bertanya apa yang terjadi dengannya.
"Jisung-ah" tegur Sungchan sambil duduk di sebelah Jisung. Wajah Jisung sangat murung, Sungchan berdecih saat melihat wajahnya. "Ini masih pagi, kenapa wajahmu sangat murung?" tanya Sungchan.
"Aku menyesal meninggalkannya" jawab Jisung.
"Tapi kau menyelamatkannya, bukan meninggalkannya" sergah Sungchan. Jisung menatap Sungchan.
"Aku juga mengingkari janji" ucapnya lemah.
"Ah, begitu..." ucap Sungchan.
Terjadi keheningan. Sungchan ingin menanyakan janji yang dimaksud Jisung, namun ia khawatir itu malah akan membuat Jisung tambah sedih. Sungchan menghela napas, ia bangkit dari duduknya lalu menepuk pundak Jisung.
"Aku pergi dulu ya" ucap Sungchan. Sungchan melangkah menjauhi Jisung. Namun beberapa saat kemudian Jisung memanggil namanya. "Ada apa?" tanya Sungchan.
"Aku tidak berani berbicara dengan orang yang ada di dalam rumah abu, bisakah Hyung temani aku sebentar?" tanya Jisung. Sungchan menghela napas. Ia menoleh ke belakang.
"Hm, baiklah" ucap Sungchan lalu kembali duduk di sebelah Jisung. Jisung menyunggingkan senyumnya perlahan. "Eo? Kau tersenyum" ucap Sungchan sambil menunjuk wajah Jisung.
"Ah, tidak, aku senang Hyung mau menemaniku, maaf merepotkanmu" ucap Jisung. Sungchan tersenyum mendengarnya ia lalu menaruh tangannya di saku mantel tebal miliknya.
"Kalau boleh aku tau, bisa kau ceritakan bagaimana bisa kau sampai sini?" tanya Sungchan.
"Ah itu..."
🖍️🖍️🖍️🖍️
"Jisung-ah, pose yang benar sejak tadi posemu tidak ada yang benar tahu!" omel Chenle. Jisung tersenyum menatap Chenle, ia lalu membuat pose yang Chenle mau.
Jisung dan Chenle berada di sebuah photo booth di salah satu mall dekat Cheonam. Jisung mengajak Chenle ke sana karena Chenle baru saja menyelesaikan skripsinya. Jadi untuk refreshing sejenak ia mengajak Chenle jalan berdua.
"Chenle-ya, kau mau makan apa?" tanya Jisung. Chenle bergeming sebentar hingga akhirnya ia menyebutkan ramyun pedas untuk pilihannya. Jisung kemudian mengajak Chenle ke tempat parkir. Setelah Jisung dan Chenle masuk ke dalam mobil, ia langsung tancap gas menuju restoran ramyun kesukaan Chenle.
"Chenle-ya.."
"Hm?" Chenle masih sibuk dengan ponselnya, saat Jisung memanggil namanya. Jisung tersenyum lalu ia memfokuskan kembali pandangannya ke depan.
Sebenarnya Jisung ingin menanyakan planning-nya sehabis wisuda apa, namun ia mengurungkan kembali niatannya karena takut jawaban Chenle tidak sesuai ekspetasi.
"Kau tadi ingin tanya apa?" tanya Chenle sambil menaruh ponselnya ke bawah.
Pandangan Jisung fokus ke depan, ia sebenarnya ragu untuk menanyakan itu. Ia takut Chenle merasa tidak nyaman, Jisung menggigit bibir bawahnya. Ia berdecih.
"Aish, cepatlah!" ucap Chenle. Jisung tersenyum kemudian ia menoleh ke arah Chenle. Jisung membelalakkan matanya, Chenle kaget lalu ia menoleh ke arah samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of You : SungTaro
Fanfiction11 tahun yang lalu Shotaro diselamatkan oleh remaja berusia 18 tahun dari tragedi kebakaran apartemen yang menimpanya, Shotaro tak mengingat wajah orang itu namun ia ingat dengan jelas bagaimana suaranya. "Aku berharap bisa menemuimu dan berterimaka...