Jerawat Bodoh!

56 9 14
                                    

Samar-samar ku ingat bayangan diriku saat masih menjadi remaja tanggung. Ah, betapa menggemaskanya, oh tidak!!aku tidak bermaksud jerawat dan bau badan adalah bagian dari menggemaskan itu, hanya saja betapa menggemaskan nya aku di hari pertama sekolah ku; mengenakan seragam lusuh, rambut pendek seleher yang kasar dan bau dengan poni rata, kaus kaki yang sudah melar, tas penuh coretan dan aku diantar oleh seorang lelaki berperawakan tegap bak tentara, tampan dan harum, yah dia ayahku tersayang, dia menggunakan kaos berkerah yang berlambangkan kuda meringkik (aku tak tahu apakah kuda itu meringkik atau menungging) di dada sebelah kanan nya.

Orang-orang memperhatikan kami dengan heran, oh ya tentu saja aku tidak heran karena penampakan antara aku dan ayahku tampak seperti Brad Pitt mengantar korban perang suriah ke hari pertamanya bersekolah.

"...... because, my loneliness is killing

me,and i must confess i still believe

when I'm not with you I'm lost my mind

give a sign, hit me baby one more time..."

aku menyanyikan sekena hati lagu Britney Spears dengan gaya seperti orang yang baru saja tersedak bola bowling, sehingga ayahku dan orang yang baru saja melewati gerbang sekolah menoleh dan memandang remeh, ku artikan pandangan mereka sebagai,

"kenapa sih anak idiot ini?"

tapi aku tak peduli hingga ayahku menarik tanganku dan menuju bangunan sekolah yang luas, ku gambarkan sedikit sekolah ini ; memiliki tiga bangunan terpisah dengan lapangan besar ditengahnya, bangunan-bangunan tadi mengelilingi lapangan ini dengan pembatas jalan sedang menuju kantin belakang, aula sekolah, lab, mushola dan parkiran.

Belakangan akan ku ketahui bahwa di belakang sekolah baru ku ini ada sepetak kebun (saat itu ku pikir sangat keren) dan juga ada lapangan lagi di sana.

Keseluruhan sekolah ini semacam sekolah untuk anak anak brengsek yang tak akan. diterima di sekolah manapun, warna bangunan nya hijau cerah, memiliki dua wc murid dan guru di dua sudut berjauhan yang selama aku bersekolah disana wc ini sangat jorok, kau tau artian jorok dalam arti "benar-benar kotor" ?, dinding-dinding wc nya bertabur hasil mahakarya siswa tolol yang kurang kerjaan (ada banyak coretan spidol, pensil, pulpen, hingga kerayon! dan aku sulit untuk membedakan apakah ini wc atau kaligrafi sansekerta dalam versi kemahatololan).

Biasanya para siswa kurang kerjaan (dan boleh kutambahkan kurang otak juga) akan keluar di setiap mata pelajaran dengan dalih ingin buang air kecil , bayangkan saja jika ada 5 mata pelajaran dalam sehari!

Oke kita lupakan tentang wc bodoh itu,aku dan ayahku melewati lorong lorong panjang selasar sekolah ini,melewati murid baru lainya yang berdesakan sepanjang lorong menuju ruang Tata Usaha sekolah,membawa map dan berkelompok

"HEIIII!!!!"

teriak seseorang ,aku membalikan badan, disana di ujung lorong berdiri seorang anak lelaki, jangkung, tampan, dan bersih, perawakanya mirip seperti Zayn Malik yang memutuskan hidup menjadi gembel beberapa tahun, yah maksudku dia berdarah arab. Dia membawa map merah untuk pendaftaran dan tersenyum hangat padaku,

"Isaac!! apa yang kau lakukan disini?"

"oh bagus lah kau bertanya,entahlah mungkin aku sedang mencari cewek bau bertampang galak yang selalu mengangguku 10 tahun terakhir,look at you girl! kau sangat berantakan, apakah kau tak pernah mandi ? Ah Papa! lihatlah anak idiot ini..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fucked Up, KiannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang