' aggrrrhhh sial ' batin Ohm mengumpat.
Sedangkan Priw terus saja mencoba untuk menggiring tubuh Ohm yang sebelumnya sudah ia buat sedikit terangsang karna obat yang ia masukkan ke dalam minuman yang di minum oleh Ohm.Priw terus meraba penuh sensual sedang Ohm mencoba mengontrol dirinya sekuat tenaga agar tidak lepas kendali.Mencoba mengambil alih kontrol akan tubuhnya sendiri.
" jangan di tahan Ohm ". Bisik Priw pelan nan sensual di telinga Ohm.
' sialan! ". Maki Ohm dalam hatinya.
Ohm membalikkan badannya lalu memandang Priw.
Sedang Priw yang di pandang Ohm penuh kilat gairah langsung saja menciumnya dengan ganas yang di balas tak kalah ganas oleh Ohm.
Mereka saling mencium seakan tak ada lagi hari esok terlebih lagi Ohm yang sedang dalam pengaruh obat perangsang.Di sisi lain tepatnya di rumah sakit...
Dokter dan suster masih berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa Fluke.Dua jam sudah tim medis menangani Fluke.Dokter dan suster berusaha sebisa mereka.Semampu mereka.Hingga Fluke akhirnya bisa di selamatkan meski dalam keadaan kritis.Fluke tersadar dan meminta pada dokter untuk bertemu dengan orang yang menemaninya kemari.Karna meski saat masih di mall kondisi Fluke sudah hilang kesadaran akan tetapi ia yakin orang yang menangis untuknya adalah orang yang amat sangat menyayanginya selama ini.
Lalu suster pun memanggil Mild.
Mild yang di panggil langsung saja masuk dan menemui Fluke setelah sebelumnya suster memberi tahu bahwa Fluke ingin bertemu dengannya.Mild menangis melihat kondisi Fluke sungguh sangat sakit saat melihat orang yang sangat ia sayangi terbaring tak berdaya dengan banyaknya alat-alat medis yang menempel pada tubuhnya." Fluke...hikss " . Sapa Mild sembari berjalan mendekat pada Fluke.
Sedangkan Fluke berusaha untuk tersenyum di tengah rasa sakitnya juga nafasnya yang tidak teratur.
" ph..ii...Mild ". Ucap Fluke lemah.
" iya Fluke..phi disini na ".
Mild menggengam tangan Fluke yang terasa dingin dalam genggaman tangan nya dan ia merasakan ketakutan yang sangat luar biasa." bisa...kah...nnno..ng minta tol...long phi ". Tanya Fluke terbata-bata.
Mild mengiyakan dengan menganggukkan kepalanya.
Lalu Fluke mengulurkan tangan kirinya dimana di salah satu jari tangan kirinya tersemat sebuah cincin.Mild yang tidak mengerti hanya memandang bingung." tol...long phi kem...kembali..kan...cin..cin...ini pa...pada phi Ohm ". Fluke berusaha keras untuk menyelesaikan kalimatnya.
" krab ". Mild masih menangis dalam kesanggupannya akan permintaan Fluke.
" dan tol..long kat...katakan pada..nya...bahwa ak....aku..mencintainya ".
" krab ".
Air mata Mild semakin deras kala Fluke semakin terbata saat berbicara di sertai nafas yang tersedat-sedat.
Bahkan Mild pun mengencangkan genggaman tangannya karna rasa ketakutan yang begitu besar." ju..ga...kat...kat...takan..pad..pada..phi..oh...hm..un...untu..k...men..ja..ga..dir..rinya...de...ngan ba...baik...". Sambung Fluke lagi.
Mild hanya bisa mengangguk dalam tangisnya.
Sekuat tenaga Fluke berusaha untuk melanjutkan kata-katanya.
Dengan tersenyum tulus Fluke mengatakan.." ter..terima kasih phi Mild ".
Setelah Fluke selesai mengatakan itu alat rumah sakit berbunyi nyaring,hal yang membuat tim medis panik.
Mild...
Ia hanya mampu terdiam berdiri bak manusia tak berjiwa bahkan saat suster membawanya untuk minggir dari tubuh Fluke.
Setelahnya tubuh Mild meluruh ke lantai dingin ruang UGD.
" nong Fluke...".Sementara di tempat lain..
Ohm dan Priw sedang berada di kamar Priw dengan Ohm yang hanya mengenakan boxernya.
Sedangkan Priw sudah telanjang setelah sebelumnya Priw melepaskan pakaian dalam yang menempel pada tubuhnya.
Ohm yang bersiap untuk kembali mencumbu Priw dengan memegang kedua tangan Priw di sisi tubuhnya tiba-tiba tersentak kaget saat ia melihat cincin yang yang tersemat di jari manis tangan kirinya.
Seolah tersadar Ohm pun memundurkan tubuhnya." tidak....apa yang baru saja aku lakukan..tidak ". Ohm terus saja meracau dengan mengatakan kata tidak.
" Ohm kau kenapa?..kenapa berhenti?.. ayo lanjutkan Ohm ".
Priw mencoba menghampiri Ohm akan tetapi Ohm melangkah mundur.
Lalu mereka di kejutkan oleh suara ponsel yang berbunyi nyaring.
Yang ternyata itu ponsel milik Ohm.
Ohm mengambil celananya yang tergeletak di lantai lalu merogoh kantongnya untuk mengeluarkan ponselnya.
Ohm segera mengangkat panggilan itu.
Akan tetapi sesaat setelah suara orang yang berbicara di seberang telfon mengatakan tujuannya menelfon seketika itu pula Ohm seperti tertimpa reruntuhan baja berton-ton beratnya.
Hingga ia seperti kehilangan jiwanya." selamat sore khun Ohm Thitiwat kami dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan bahwa khun Fluke Natouch sudah meninggal dunia dan anda di harapkan kehadirannya untuk keperluan surat-surat pemulangan jenazahnya ". Ujar seseorang di sebrang sana.
" TIDAKKKKK FLUKEEEEE ".
Ohm berteriak dengan sangat keras sesaat setelah ia mendengarnya.
Ohm langsung mengenakan pakaiannya kembali dengan tergesa-gesa.
Bahkan Ohm juga mengabaikan panggilan Priw yang menanyakan apa yang terjadi.Detak jantung Ohm bergemuruh hebat.Nafasnya tak beraturan serta badan yang gemetar.Setelah berhasil mengenakan pakiannya dengan seadanya Ohm segera berlari ke luar kamar menuju ke lantai satu dan menyambar kunci mobilnya lalu berlari keluar rumah.Masuk ke dalam mobil dan melesatkan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Sedangkan di rumah sakit..
Mild terduduk lesu di kursi ruang tunggu UGD.
Ia seperti mayat hidup.
Setelah semua usaha yang tim medis lakukan untuk menyelamatkan Fluke tersayangnya tidak berhasil.
Fluke...nong tersayangnya sudah tiada.
Ia sudah pergi ke tempat yang tidak mungkin bisa dirinya jangkau lagi.
Di tengah kekalutan akan hatinya,seseorang memanggil namanya." Mild ".
Mild yang di panggil seketika menoleh dan ia mendapati sang sahabat berjalan mendekatinya.
" apa yang kau lakukan di sini Mild? Di depan ruang UGD pula ". Tanya sang sahabat.
Mild memandang sang sahabat dengan kesedihan juga kebingungan.
Ia tidak tahu harus memulai dari mana, karna dirinya tahu betapa sahabatnya ini sangat menyayangi Fluke lebih dari nyawanya sendiri." James ak...aku..." . Mild terlalu gugup untuk berbicara.
Sedang orang yang di panggil dengan nama James memandang Mild bingung." ada apa Mild,apa terjadi sesuatu? ". Tanya James curiga.
Mild menghela nafasnya perlahan.
Sungguh ia bahkan tidak sanggup untuk menjelaskan situasi apa yang terjadi sebenarnya.
Di tengah kebingungan Mild dan James itu,dokter yang menangani Fluke keluar dari ruang UGD.
Hingga mengalihkan fokus kedua orang yang sedang di landa bingung." Mario,kau di sini ". Sapa James.
" oh James...ada kau rupanya ". Jawab dokter Mario.
" iya..aku baru saja menemani adikku yang di rawat ". Jelas James.
Dokter Mario mengangguk mengerti lalu mengalihkan pandangannya dari James ke Mild.
" khun Mild..apakah keluarga pasien belum datang? Saya membutuhkan tanda tangan mereka untuk melengkapi berkas kematiannya ". Tanya sang dokter pada Mild.
Pertanyaan yang membuat James makin curiga." maaf dokter,keluarganya akan tiba sebentar lagi ". Jawab Mild seadanya.
" baiklah kalo begitu... Oh ya khun Mild apakah khun Fluke sebelumnya mengalami kekerasan? ".
Mild yang di tanya oleh dokter pun tak bisa memberikan jawaban karna dirinya juga tidak tahu akan hal itu.
Sedangkan James ia tak kalah bingungnya saat dokter menyebutkan nama orang yang sangat ia kenal." tunggu dulu..apa maksudmu Mario..kekerasan? Fluke? ". Tanya James kebingungan.
" apa kau mengenalnya James? Khun Fluke Natouch? ".
" iya aku mengenalnya...amat sangat mengenalnya ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Pena OhmFluke
FanfictionHanya sekumpulan cerita-cerita pendek tentang OhmFluke yang terinspirasi dari beberapa moment mereka.. Cerita dari moment OhmFluke yang terangkai dalam imajinasi myBlue..