I Became The Evil Daughter Of The Duke

Chapter 3 - [Part 2]

Debora.

Saya pikir Belreck baru saja akan lewat, tetapi dia tiba-tiba menyapu rambut peraknya yang panjang dan memanggil saya dengan suara rendah.

Dia hanya menyapu rambutnya, tapi kupikir aku sedang menatap model dari majalah.

'Gila.'

Seperti yang diharapkan dari salah satu ikan pahlawan wanita.

Kacamatanya sangat cocok dengan fitur dinginnya.

… Sungguh bakat yang tidak berguna, sesat. Aku orang yang tidak berguna.

“Siapa gurumu hari ini?”

"Patrick".

Saya menjawab singkat seperti Deborah, dan menelan ludah saya karena ketegangan yang aneh.

“Aku pernah mendengar kelakuan bodohmu dari menara. Patrick adalah seorang sarjana yang saya sayangi secara pribadi, jadi pastikan untuk bersikap baik hari ini. ”

Belreck, yang mengatakan apa yang harus dia katakan, melewati saya dengan dingin.

Jika saya adalah Deborah yang asli, saya akan membalas Belreck bahwa saya akan menyiksa Patrick dengan kejam.

Tetapi mungkin karena saya bukan Deborah yang sebenarnya, saya bahkan tidak marah pada sikap Belreck.

Belreck, seorang bangsawan, lebih baik dari keluarga kehidupan saya sebelumnya, yang selalu memperlakukan saya seperti pembantu.

Dia bahkan menanggung semua masalah untuk keluarga.

Sementara Rozad dan Belreck bekerja keras saat mereka bersaing satu sama lain untuk diakui sebagai pewaris Seymour, yang saya lakukan hanyalah bermain-main tanpa peduli.

'Kamu akan bahagia.'

Aku mengacungkan jempol di punggung Belreck dan berjalan ke ruang tamu tempat profesor pria muda itu menunggu.

Profesor Patrick adalah guru Deborah selama dua minggu sekarang, tetapi dia melewatkan kelas sejarahnya setiap minggu dan tidak pernah melihat wajahnya.

Sebagai seseorang dari keluarga yang lebih rendah dari bangsawan, dia menundukkan kepalanya dengan ekspresi cemas ketika aku muncul.

“K-Kamu di sini?”

Kepala profesor itu tertunduk gugup.

Seperti Deborah, saya melipat tangan saya dan mengangkat dagu.

“Kalau begitu, saya akan memulai kuliah.”

Dia mengeluarkan sebuah buku yang berbunyi,

「1000 Tahun Sejarah Azutea」.

Dia mulai menjelaskan tentang keluarga Seymour dengan suara yang dapat didengar.

'Profesor ini cukup bagus.'

Belreck benar menghormatinya.

Karena Deborah bangga dengan kenyataan bahwa dia adalah keturunan langsung dari Seymour, dia sepertinya telah menyiapkan isi kelas dengan memilah fakta sejarah yang ingin dia dengar.

'Sebuah lingkungan tanpa penyanjung di sekitar… tidak buruk.'

Ini jauh lebih baik daripada mendengarkan pujian palsu.

"Dia bagus, tangan ke bawah."

Untuk meringkas kelas Patrick yang menyanjung Seymour, inilah yang dia diskusikan.

Kaisar kesebelas dari kekaisaran menyukai keluarga Seymour, yang berkontribusi pada penguatan kekuatan kekaisaran, dan memberi keluarga Seymour otoritas untuk mengelola menara. Kebiasaan tersebut berlanjut hingga hari ini.

Karena Seymour selalu menghasilkan penyihir yang sangat terampil, menara ini telah didominasi oleh penyihir Seymour selama hampir lima ratus tahun.

Secara komparatif, itu seperti keluarga generasi ketiga yang memiliki konglomerat dan memakan bahkan menteri negara.

'Ayah saya adalah seorang adipati dan penyihir pada saat yang sama. Itu terlalu banyak.'

Jenis kesombongan Debora yang tak terbatas masuk akal.

Menanggapi sedikit perhatian yang saya berikan kepadanya, profesor itu menjelaskan lebih jauh tentang sejarah musuh pertama Seymour.

Kepala pertama, Mirj Seymour, adalah penyihir kelas delapan yang memiliki kontribusi besar dalam pendirian Azutea dengan membantu kaisar pertama dan diberi pahala.

Keluarga yang diberi penghargaan atas kontribusinya adalah Seymour, Montez, Orge, dan Visconti.

Seymour, sang penyihir.

Montez, sang roh.

Orge, pedang.

Visconti, kekayaan.

Ini adalah empat keluarga bangsawan paling bergengsi yang diberi kekuasaan setelah kaisar naik ke kursinya di Kekaisaran Azutea.

Debora hanya boleh bertingkah segila yang dia lakukan karena dia berasal dari keluarga langsung Seymour.

Yang saya gigit bukan hanya sendok berlian, tapi sendok yang sangat spesial dengan buff.

'Ini luar biasa.'

Semua informasi yang saya miliki hanya dari pecahan ingatan Debora, jadi kuliah profesor membantu saya belajar tentang hal-hal yang belum saya ketahui di dunia ini.

'Rasanya seperti aku berada dalam novel fantasi dengan semua menara dan hal-hal penyihir, jadi ini cukup menyenangkan.'

Profesor itu mulai berkonsentrasi pada ceramahnya seolah-olah dia merasa saya mendengarkan dengan lebih penuh perhatian.

Dia begitu asyik sehingga dia bisa melanjutkan kelas lebih lama dari waktu yang dijadwalkan.

────────────────────────────────────────────
Translated by: Naya
Edited by: Dinda