[ 1 ]

820 118 38
                                    

07.46 a.m.

Seorang lelaki pemilik jutaan pesona menyeret langkahnya di sepanjang koridor, menengahi keramaian. Surai gondrongnya diikat setengah, menghasilkan jeritan para lelaki pihak bawah yang mengerumuninya.

Dia biasa disapa Justin. Memiliki nama asli Jeon Jungkook, rajanya bela diri karena menguasai sabuk hitam taekwondo sejak usia dua belas. Di Sekolah Kepemudaan Park ini, Jungkook tidak bisa lepas dari para fans meski tak ada satu pun murid perempuan.

Omong - omong ini hari Minggu, seluruh jadwal ditiadakan dan para siswa diperbolehkan beristirahat seharian penuh. Sebagian siswa bahkan masih bergelung di atas ranjang di kamar asrama masing - masing.

Ketika Jungkook fokus melipat lengan kemeja hitamnya hingga siku, ia dibuat terkejut oleh tepukan keras yang terjatuh di bahunya. Ia sontak terjengit dan mendengus kesal karena seorang lelaki pemilik senyum kotak sudah ada di sisinya.

"Hai, Justin," sapa lelaki yang kita tau bernama Taehyung itu seraya merangkul Jungkook dan tersenyum konyol. Membuat si gondrong yakin pria tersebut memiliki tujuan tertentu.

"Apa?"

Jungkook kembali melipat lengan kemeja yang satunya dan bergelagat dingin. Taehyung pun mencolek dagu Jungkook dan berkata, "traktir aku sarapan, ya?"

Nah, kan.

Jungkook mengerling malas dan mengangguk. Bukan tanpa alasan, Taehyung meminta traktir karena Jungkook baru saja dinobatkan sebagai siswa unggulan di angkatan ke-78. Jadi seperti kebiasaan yang ada, membayari makan sahabat berarti merayakan. Haha.

Keduanya terus melangkah beriringan hingga kaki mereka berpijak di kantin. Keadaan kantin tidak terlalu ramai, namun kehebohan seketika terdengar karena dua pangeran sekolah--Jungkook dan Taehyung--datang secara bersamaan.

Para lelaki yang jelas - jelas homoseksual itu menyingkir dan memberi jalan untuk Jungkook serta Taehyung agar memesan makanan lebih dulu, seperti biasa. Keduanya lantas tersenyum dan berterima kasih, bukan tipe lelaki arogan.

Di depan pelayan kantin, Taehyung membuka buku menu dan memilih beberapa makanan. Jungkook hanya menunggunya dengan sudut bibir tertarik melebar hingga pipinya cekung ke dalam, namun itu bukan senyuman.

Selesai dengan pilihannya, Taehyung menghadap Jungkook dan bertanya, "kau mau makan apa, Justin?"

Jungkook berpikir seraya menusuk pipi dalamnya dengan lidah. "Pilihkan saja," jawabnya singkat. Ia terlalu bingung akan sarapan dengan apa karena sudah terlanjur mual melihat betapa banyaknya makanan yang Taehyung pesan.

Taehyung pun tertawa kecil. Ia memilih nasi, bulgogi, dan japchae untuk si kelinci bongsor. Keduanya masih berdiri di situ ketika keadaan kantin tiba - tiba ramai untuk kedua kalinya. Jungkook dan Taehyung pun berbalik untuk melihat keadaan.

Tiga pria berwajah manis memasuki kantin. Jeritan para siswa menggelegar. Namun Jungkook dan Taehyung hanya menatap datar tanpa kesan.

"Aku tak menyangka Mina datang. Dia baru saja pulang dari wajib militer bulan lalu," gumam Taehyung di antara kebisingan. Jungkook yang mendengarnya pun menoleh dan bertanya, "Mina?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That Man | KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang