Vintage 01: Goodbye, my friend

3 1 0
                                    

Aku hanyalah pemeran pengganti tokoh utama. Hidupku tidak dramatis, namun 'kau' jangan membuatku terhasut untuk egois dan menyalahkan posisiku dihatimu.

Aku rela jika harus mengalah demi kebahagiaanmu, tetapi kau tidak boleh membuatku terlalu berharap dengan kata-katamu yang selalu majemuk.

.

.

.

Kuhampiri Choi Minji yang menangis dipelukan Chanyeol. Mereka berdua berstatus sepasang kekasih, dan kami bertiga juga merupakan sahabat sejak  berkolaborasi menjadi pembuat novel.

Kutepuk pundak Minji yang masih memeluk Chanyeol dengan erat. "Minji-ya,  pesawat Chanyeol akan segera berangkat. Jadi kau jangan terus menangis, hm?" ujarku pelan dan perlahan-lahan Minji melepaskan Chanyeol.

Siapapun yang akan ditinggalkan oleh sang kekasih akan merasa sedih, begitupula dengan yang namanya sahabat. "Benar Minji-ya, aku tidak bisa berjanji untuk segera kembali. Namun aku akan langsung datang menemuimu ketika aku sudah kesini lagi" Chanyeol mengusap air mata Minji yang membasahi pipinya.

"Annyeong, chingu" ucapku berusaha menahan air mata yang ingin keluar. Aku memasang fake smile hanya agar terlihat baik-baik saja didepan sahabatku.

Chanyeol tersenyum dan berkata. "Ini yang kusuka darimu. Kau selalu bersikap begitu dewasa dan kuat. Kalian baik-baik disini, kuharap kalian akan membuatkanku novel yang sangat bagus"

Kenapa Chanyeol selalu memberiku perhatian lebih? Tidakkah dia sadar bahwa aku selalu merasa tidak enak dengan Minji? Kumohon, jangan seperti ini padaku. Bagaimana jika persahabatan kita mulai rusak hanya karena sebuah rasa.

"Aku pergi" lalu langkah Chanyeol mulai menjauh.

SUDUT PANDANG TIDAK AKAN PERNAH BERUBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang