Ayam jago pagi ini sudah berkokok pertanda sang surya sudah mulai menyinari bumi. Perkenalkan namaku Alwanka dan aku masih kelas 11 di salah satu SMA swasta yang berada di Bandung, disinilah semua ceritaku dimulai. Aku tergabung dalam kelas atlet disini, karena aku pun seorang atlet juga. Hari ini ada pendaftaran untuk lomba setelah pulang sekolah nanti.
"nanti pulang sekolah jangan lupa ke aula buat daftar lomba?" kata temanku yang bernama Dika.
"iya" kujawab dengan menunjukkan berkas yang sudah kusiapkan dari rumah.
"wah rajin sekali sudah menyiapkan berkasnya" ujar Dika.
Aku pergi meninggalkan Dika tanpa menghiraukan ucapannya tadi, memang aku tidak terlalu pandai bergaul dan lebih memilih untuk diam, namun Dika berbeda denganku. Dika punya teman banyak hampir di setiap kelas yang lain pasti kenal Dika.
Bel berbunyi pertanda bahwa waktunya pelajaran telah selesai untuk hari ini. Aku pun berjalan ke aula sekolah dengan Dika."lihat cewe itu dia sendirian" ujar Dika
"lalu aku harus bagaimana?" kujawab
"temani sana, wajahnya mirip denganmu" ucap Dika
"kalau mau menemani silahkan kamu saja, aku gak punya waktu buat begitu" jawabku ketus
Dika pun terdiam dan kami terus berjalan menuju ke aula. Kami akhirnya sampai dan ternyata bukan kami berdua yang akan mendaftar lomba, ada beberapa teman kami dan juga siswa dari kelas lain total ada 10 siswa yang akan mendaftar.
"baik anak-anak dikarenakan lombanya sangat mendadak maka bapak akan memilih 2 siswa saja dari kalian" kata pak Agus selaku guru olahraga.
Setelah berkas dikumpulkan ternyata pak Agus memilih siswa yang punya riwayat menjadi juara di lomba sebelumnya. Otomatis yang terpilih aku dan Dika karena di lomba sebelumnya aku mendapat juara 2 sedangkan Dika mendapat juara 3. Lalu kami pun pulang setelah diberitahu bahwa hasilnya kami yang terpilih mewakili sekolah dalam lomba tersebut.
Keesokan harinya ketika melalui gerbang sekolah, aku berbarengan dengan cewek yang kulihat dengan Dika waktu berjalan ke aula.
"ini cewek pagi sekali kalau berangkat ya" ucapku dalam hati
Aku berjalan tepat dibelakang cewek itu, ternyata itu cewek kelasnya bersebelahan dengan kelasku. Hari ini aku akan berlomba bersama Dika makanya aku berangkat pagi sekali dan seperti biasa Dika terlambat."bisa tidak kalau sudah janjian harus on time" ucapku.
"maaf maaf ini tadi bangun kesiangan aku" jawab Dika.
Lalu kamipun berangkat untuk lomba bersama pak Agus sebagai pendamping kami berdua dalam lomba antar sekolah.
Sesuai dengan prediksi pak Agus aku meraih juara 1 dalam lomba kali ini karena siswa yang mengalahkan ku di lomba sebelumnya tidak dapat mengikuti dikarenakan cidera yang menimpanya sedangkan Dika tetap menjadi juara 3 karena dikalahkan siswa dari sekolah lain.Setelah lomba selesai aktivitas di sekolahku berjalan seperti biasanya tidak ada yang menarik, hanya saja aku sering berpapasan dengan cewek yang bernama Ria. Aku tau namanya anak itu dari Dika.
Hari ini aku pulang lebih akhir dari semua teman-temanku karena harus menunggu pak Agus di ruang guru karena suatu hal.
"ini buat kamu alwan" kata pak Agus sambil memberikan amplop berisi uang.
"loh buat apa ini pak?" jawabku.
"itu bonus dari sekolah karena telah menjadi juara dalam lomba kemarin" jawab pak Agus.
"wah bener nih pak buat saya, terimakasih pak" ucapku sambil tersenyum.
"sama-sama nak, gunakan uangnya untuk yang bermanfaat" ujar pak Agus.
"pasti dong pak, saya pamit pulang pak agus" ucapku sambil bersalaman mencium tangan beliau.
Dan aku pun berjalan untuk pulang dan serasa sepi sekali karena semua siswa sudah pulang apalagi hari ini pulangnya lebih awal namun aku lagi-lagi berjumpa dengan si cewek itu.
"ini anak kenapa sendirian mulu ya" ucapku dalam hati , tiba-tiba cewek itu berkata kepadaku "kenapa kamu selalu berjalan sendiri".
"oh kamu bicara sama aku" sambil aku menunjuk diriku sendiri
"iya lah, aku lihat-lihat kamu selalu sendirian" jawabnya.
"terserah aku dong" kujawab sambil terus berjalan.
"namamu alwan kan ?" tanya dia
"gimana kamu tau namaku ?" tanyaku balik
"mana ada yang tidak kenal kamu, alwanka yang berhasil memenangkan lomba antar sekolah" jawabnya
"ya benar namaku alwanka, dan namamu itu Ria" kataku
"wah gimana bisa tau namaku padahal kita gak kenal" ucapnya
"aku tau dari temanku yang beberapa hari lalu melihatmu waktu aku berjalan ke aula" ucapanku itu pun menjadi akhir pembicaraanku dengannya hari ini, namun disinilah kedekatan ku dengan Ria dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
luka di penghujung rasa
Novela JuvenilHari berganti minggu, bulan berganti tahun, waktulah yang akan menguji rasa seseorang entah itu bertambah atau berkurang bahkan bisa saja sirna. Bercerita tentang sepasang kekasih yang berharap Tuhan tidak akan memisahkan mereka, entah itu akan terw...