Bab Tak Berjudul 1

20 2 0
                                    

Ardi tercengang saat memasuki kelas pagi ini. Di dalam sana, seluruh mahasiswa tertawa seperti orang gila. Bahkan ada seorang mahasiswa yang terpingkal sampai jumpalitan, siapa lagi kalau bukan, Sena Sianipar.

"Sen," panggil Ardi sembari menghampiri Sena. Tetapi bujang somplak itu terus tertawa dan tak mendengarkan panggilan sahabatnya.

"SENA!" Ardi berteriak untuk merenggut kesadaran sahabatnya.

"Ah, sudah datang rupanya kau." Sena menarik Ardi ke rangkulannya.

Ardi menampik seraya berujar, "Kamu tertawa apa kesurupan?"

"Bah, macam mana pula pertanyaan kau. Gue kesurupan pas di ranjang doang, Ar." Sena memang ahli dalam membuat Ardiansyah Paradirga mengurut dada.

"Terus kenapa tertawa seperti itu?" Suara Ardi yang kalem terdengar samar, karena gaungan tawa yang lainnya lebih membahana.

Semangat empat lima membara di wajah Sena saat memberi tahu Ardi. "Jurusan Humor TheWWG lahiran hari ini, Coy!"

"TheWWG, apa itu?"

Sambil berdecih gemas, Sena menjelaskan, "TheWWG itu grup kepenulisan di Wattpad berbasis Line yang paling beken en beda. Apa pula kau tak tau?"

"Beken dan beda!?"

"Iya, beken dan beda. Mereka punya program belajar dengan sistem learn by doing. Jadi membernya diajari materi kepenulisan oleh tutor kece. Sambil praktik menelurkan sebuah naskah, yang dikoreksi dan dibimbing langsung oleh senior yang yahud. Mantap kali, 'kan? Mana naskah yang menang ODOC pasti naik cetak di ."

Ardi tampak tertarik, ia duduk di bangku sebelah Sena agar lebih fokus menyimak penjelasan sohib terlaknatnya. "Dan kau tau, ilmu, tutor, teman, pengalaman, materi, dan kesempatan terbit debut menjadi penulis sesungguhnya yang berikan itu FREE alias GRETONG."

"Wow," takjub Ardi dalam. "Tumben kamu pintar?"

"Alamaaaak, kerjaan gue kan ngintipin girl's theWWG."

"Haha, TheWWG banyak gadis cantiknya?"

"So, pasto, Coy. Dulu malahan, TheWWG isinya ciwi semua. Surga buat berburu wanita, ya di sana. Sayang gue daftar empat kali selalu gagal. Seleksinya ketat, dan hanya ada 20 member yang lolos setiap periodenya." Sena terlihat muram.

Ardi manggut-manggut. "Lalu yang membuat kamu terpingkal-pingkal tadi apa?"

"Oh, ya. Jurusan Humor hari ini melahirkan satu novel berantai.

"Hah, novel berantai?"

Sena gegas menjulurkan tangan dan menunjukan isi smartphone Android miliknya ke Ardi. "Ini, nih. KIDS ZAMAN NOW, judulnya. Itu novel ditulis bersama oleh anak jurusan Humor, Coy. Mereka diskusi premis bersama, buat outline bersama, lalu satu orang menulis satu bab."

"Wuah, juga punya jurusan? Seperti univeritas, ya. Keren."

Pemuda blasteran Batak Betawi di hadapan Ardi itu terbahak lagi. "Keren lah. Banyak jurusan di sana, ada Romance, Teenfict, Horror&m/t, Fantasy, de el el. Kemarin tim Romance juga lahiran cerita yang bikin orang ganteng baper. Buruan baca, Coy.

Sena memang wajah-wajah sales. Meyakinkan sekali kalau promosin barang, dan kini Ardi sudah tenggelam dalam lautan dunia orange. Membaca novel berantai Kids Zaman Now membuat wajah datarnya lebih ekspresif.

~o0o~

Halu, saya import langsung Mas Ardi dan Bang Sena dari Carelove Series buat present work ini.

Baca, ya, Guys! Dijamin, nganu. 😅

Ini peta lokasinnya

Bab 1 @NisaAtfiatmico adalah saya remah dedak Humor
Bab 2 gubes jurusan Humor
Bab 3 Wakil Kajur Humor
Bab 4 Kajur Romance yang serabutan di Humor
Bab 5 Kajur Humor yang pinter layout.
Bab 6 Wakil Kajur H&M/T yang gentayangan ke Humor
Bab 7 satu-satunya pejantan tangguh Team Humor
Bab 8 si Ibu Peri
Bab 9 - si dedek unyu.
Bab 10 Mbak cadas dari gen 2
Bab 11 kajur Horror & Mistery/Thriller yang penakut abis. 😅

Cuss samperin 😅😅😆😆😆😅

Kids Zaman Now Bab 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang