[Fantasy] - [Fanfiction]
"Starting from a smile which then turned into hatred and ended in death"
Noa memang orang yang selalu sibuk dengan video game nya dan bisa mengurung diri di dalam kamarnya hampir seharian, tapi Noa bukanlah orang yang antiso...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rasanya tidak asing, tapi juga seperti bukan"
---oOo---
"Pulang sekolah nanti gue mau bayar tagihan listrik sama air" ujar Chenle ketika berpapasan dengan Jisung yang baru saja menuruni anak tangga.
"Nih"
Beberapa lembar uang terjatuh begitu saja di depan Chenle yang sedang duduk dan mengikat sepatunya di anak tangga.
Siapa lagi pelakunya kalau bukan Jisung. Mendengar perkataan Chenle yang ingin membayar tagihan listrik dan air tadi, langsung saja Jisung merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari sana.
Ah tidakㅡsebenarnya ia hanya mengeluarkan semua uang yang ada di saku celananya karena sebelumnya ia sama sekali tidak menghitungnya dan langsung menjatuhkannya di depan Chenle.
Chenle yang melihat hal itu hanya menghela nafasnya kemudian meraih lembaran uang itu.
Namun beberapa saat kemudian, ia mendongakkan kepalanya ke arah Jisung yang baru saja akan keluar dari rumah.
"Semalam, lo niat buat ngambil jiwanya Noa kan?" ujar Chenle dengan topic pembicaraan yang berbeda dari sebelumnya.
Laki-laki berbadan tinggi dan memakai hoodie yang menutupi kepalanya itu berhenti melangkahkan kakinya sebelum membuka suara.
"Noa?" Tanya Jisung dengan nada suara yang dingin.
"Teman sekelas gue yang kemarin sore datang kesini" jawab Chenle.
"Ahㅡah di berisik yang selalu sama lo itu"
"Gue udah bilang kan? Jangan pernah macam-macam sama Noa"
Jisung yang sedari tadi membelakangi Chenle, akhirnya membalikkan tubuhnya dan menunjukkan smirk-nya kepada Chenle.
Chenle yang melihat hal itu tentu saja merasa sangat kesal.
Berkali-kali ia sudah memberitahu Jisung untuk tidak melakukan hal kejam semacam itu kepada Noa. Jika saja semalam ia tidak datang, entah bagian tubuh Jisung yang mana yang akan ia hancurkan.
"Gue udah diam dan gak peduliin dia. Tapi dia udah bikin target gue kabur. Ga salah dong kalau dia jadi gantinya? Lagian dia juga berisik. Dia selalu senyum tiap ketemu orang lain. Gue muak tiap liat dia" kata Jisung.
"Gue ga peduli apa alasan lo. Pokoknya jangan pernah nyentuh Noa kalau lo Cuma mau ngelakuin hal buruk ke dia"
"Kalau lo masih batu juga, gue ga ada cara lain selain ngomong ke Alieska soal apa aja yang udah lo lakuin di sini" lanjut Chenle.
Laki-laki bermarga Park itu hanya menunjukkan tatapan sinisnya dan kembali membalikkan tubuhnya lalu meninggalkan Chenle sendirian di dalam rumah.
Jisung memang tidak bisa berkata apapun jika sudah mendengar nama " Alieska".
