one

5 2 0
                                    

Sore telah mendatang, di taman lah Rachel berada.. Menghilangkan rasa bosanya..

"Apakah aku selamanya akan dihantui rasa sendiri!?" Ucap rachel terhadap dirinya sendiri.

Perlahan ia duduk di atas ayunan yang berdiri kokoh tak jauh dari rumahnya, hutan adalah rumahnya walau ia tak merasakan kurangan makanan ataupun barang namun rachel kekurangan rasa pertemanan.

Menatap danau kecil di depannya dan berpikir mengapa ia harus menjalani hidup dengan kesendirian, tidak ada teman untuk ia ajak mengobrol. Tak lama ayunan itu bergerak seperti ada yang mendorong, rachel yang merasakan dorongan itu menoleh ke belakang yang mendapatkan pria yang mendorong ayunannya.

"S.siapa?" Tanya Rachel, pasalnya kedua orangtua rachel melarang keras rachel berhubungan dengan orang yang tidak ia kenal, entah beribu alasan membuat rachel menghela nafas keras jika mengingat nya.

Tidak menjawab melainkan duduk di bebatuan samping rachel yang ia lakukan, rachel menatap bingung dengan tingkah pria disamping nya itu. Keheningan lah yang ada diantara mereka, tidak ada yang memulai percakapan melainkan hanya menatap danau.

"Kau sendiri?" Ucap pria itu mengalihkan keheningan diantara mereka, rachel mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan pria itu.

"Aku juga" Lirihnya membuat rachel berpikir apa ia bertanya?. Rachel menatap pria itu dengan penasaran, siapa pria ini?.

"Kau pasti berpikir siapa aku!?" Ucapnya. Seperti membaca pikiran rachel namun sebenarnya tidak itu hanya karena dapat melihat dari tatapan rachel yang seperti mengidentifikasi.

Rachel mengangguk dan masih tetap menatap pria disampingnya. "Aku mingyu dan kamu Rachel aku tau" Ucap pria itu yang diketahui bernama mingyu membuat rachel membelakkan mata mengapa ia mengetahuinya.

"Kau tau?" Tanya rachel diberi anggukan oleh mingyu.

"Kau mengapa kesini?" Ucap rachel membuat mingyu mengerutkan dahinya.

"Aku selalu disini jika aku merasa kesepian, sama sepertimu" Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya menghadap rachel, dan dibalas anggukan oleh rachel.

"Sepertinya aku harus kembali, saudaraku memanggilku" Ucapnya kembali lalu pergi begitu saja, rachel tidak heran karena ia tau bahwa manusia satu satunya yang ada di hutan ini hanyalah dirinya, ia tidak begitu menghiraukanya walaupun kedua orangtuanya selalu memperingatkan dirinya.

Karena sudah cukup lama ia berada di tamannya ia memutuskan untuk pergi dari sana untuk kembali ke rumahnya. Sesampainya ia disana ia melihat pintu rumahnya terbuka lebar, rachel berpikir kedua orangtuanya sudah datang, dan langsung masuk kedalam rumahnya.

"Ayah.." Ucapnya namun tidak menemukan ayahnya disana, melainkan sosok laki laki yang tengah duduk disofa melipatkan kedua tanganya di atas dada.

"Kau sudah kembali!?" Tanya nya sedikit dingin dan berdiri menghadap rachel.

"Siapa kau!?" Tanya rachel, pasalnya ia baru melihat laki laki ini di rumahnya, bukanya menjawab pria itu mendekat ke arah rachel lalu mengunci rachel agar tidak kabur, rachel yang diperlakukan seperti itu pun mencoba berontak namun sia sia karena tenaganya tak sekuat laki laki yang menghempitnya.

"Sudah selesai bertemu dengan hewan itu!?" Ucap berat dan terdengar dingin, nan mata tajamnya bak seekor elang.

"Kau siapa!? Mengapa kau kesini!?" Ucap rachel tak kalah dingin dengan laki laki di depannya, ia tak suka dengan laki laki di depan nya ini karena menurut rachel ia tak sopan.

"Apa aku salah menemui calon pendamping hidupku sendiri!? Hm?" Ucapnya dengan smrik yang terlihat sangat menyeramkan, tak lama bibir laki laki itu mulai mendekat ke bibir tipis rachel, rachel melihat itu berusaha menjauhi bibir laki laki itu namun sialnya terhalang oleh tembok di belakangnya.

Namun saat hampir berasil seseorang masuk dengan tergesa-gesa dan melihat kejadian itu. "Yakk!! Kau mengotori mataku!!" Ucap laki laki dan langsung menutupi matanya.

"Ada apa" tanya laki laki yang berada di hadapan rachel.

"Ayah menyuruh kita segera pulang ada sesuatu yang harus kita selesaikan" ucap pria yang sepertinya seumuran dengan rachel.

"Ya aku datang"
"Dan kau? Jangan bertemu dengan banyak orang" ucap pria itu lalu pergi.

"Memangnya siapa dia?" ucap rachel lalu pergi menuju kamar.

Rachel segera membersihkan diri menyambut kepulangan ayah dan ibundanya.

-
-
-

"Apa!" ucap ayah handa taehyung.

Semua pangeran menunduk rasa takut atas kemarahan ayah handanya.

"Bagaimana bisa? Serang bangsa serigala untuk membalas dendam atas kematian separuh bangsa kita!" ucap ayah handa tegas.

Pangeran hanya mengangguk dan pergi begitu cepat menuju bangsa serigala tepatnya bangsa xion.

Sesampainya di perbatasan disana terlihat wanita yang sedang duduk di dekat rimbunan pohon.

Jungkook menghela nafas kasar,dan jin yang menenangkan jungkook dengan menepuk pundaknya.

"Aku tidak apa"

-TBC-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The difficulty of love wolves and vampiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang