perkenalan...

5 0 0
                                    

Tepat dua tahun lalu ada seorang lelaki yang tiba-tiba memberiku pesan di Instagram, dia cukup sederhana dalam mengajak berkenalan. dia meminta nomor WhatsApp ku saat itu juga, sungguh tidak ada basa basi apapun. Itulah awal dimana aku mengenalnya, hampir setiap hari dia mengirimku pesan entah ucapan selamat siang atau hanya sekedar mengingatkan makan. Sangat klasik tidak ada gombalan tidak sekalipun dia membual, jauh sekali dari orang-orang yang aku temui sebelumnya.. selama sebulan kami intens saling berkabar, aku yang awalnya bukan orang yang mudah dekat dengan orang tiba-tiba di buat dekat sampai tidak tahu caranya menjauh.

~~~febuari ~~~~
Bulan ini cukup memberikan ku warna, masih dengan aktivitas yang sama. Temanku mengajak ku ke sebuah acara yang digelar di sekitaran jalan otista, siapa sangka bahwa hari itu akan menjadi kali pertama aku di pertemukan dengan Sugi , oh ya aku hampir lupa memberi tahu Sugi adalah nama lelaki yang aku ceritakan di awal. Saat itu dia menjadi salah satu orang yang meramaikan acara tersebut, ada banyak sekali orang disana entah kenapa aku bisa bertemu dengannya secara tidak sengaja. Saat pertama kali saling menatap di kejauhan tidak ada sapaan sama sekali, dia fokus menjalankan tugasnya sedangkan aku fokus memperhatikan dia secara diam-diam hehehe.. dia terlihat cuek sekali tidak melirik ku sama sekali, hingga akhirnya dia menghubungiku dan meminta ku untuk menunggunya sampai selesai acara.
=> Malam pukul 20:15  dia menghampiri ku dan menjulurkan tangan untuk bersalaman, saat itu kami belum sempat bercerita hanya sekedar bertegur sapa karena aku harus buru-buru pulang .

~~~maret~~~~~
Kami masih sering berkomunikasi , masih selalu bertanya kabar meski belum juga ada kepastian. Aku mulai menyukainya walaupun mungkin dia merasa biasa saja, hingga akhirnya dia pun mengajakku untuk kembali bertemu..
Kami bertemu di sebuah tempat makan persis di depan tempat dia berdinas, untuk pertama kalinya kami mempunyai waktu bersama walaupun awalnya tidak ada yg membuka pembicaraan sampai akhirnya dia bertanya soal pernikahan, dia mengajak ku menikah di bulan Juli saat itu aku memang tidak terlalu menanggapinya karena aku kira dia hanya bercanda...

~~~meii~~~
Sudah sebulan kemarin dia berubah, tidak lagi menanyakan kabar, tidak lagi ada basa basi mengingatkan makan, atau bahkan saat aku mencoba meneleponnya dia selalu beralasan "Sibuk", sampai akhirnya aku mengetahui bahwa dia sudah menjalani hubungan dengan wanita lain. Sungguh saat itu aku kecewa aku merasa di lukai walaupun dia kami memang tidak ada hubungan lebih, untuk pertama kalinya aku kembali patah setelah sekian lama. Aku sudah terlanjur mencintainya tapi dia justru memilih wanita lain, aku memutuskan untuk pergi dari kehidupannya, aku menutup semua akses untuk berkomunikasi dengannya, aku sungguh sehancur itu.

~~~ September ~~~
Sudah tiga bulan aku menjauh darinya, tidak lagi berharap apapun padanya, meski sesekali aku ingin sekali membuka blokiran WhatsAppnya, hingga pada akhirnya aku memberanikan diri  membuka akses untuk berkomunikasi dengannya. Tidak lama setelah itu dia tiba-tiba menelepon ku walaupun sekedar basa basi menanyakan kabarku, aku menjawab seadanya rasanya hatiku masih terluka tapi dia bersikap seolah-olah tidak pernah membuat ku patah, hingga diapun bercerita bahwa dia sudah tidak memiliki hubungan dengan wanita itu lagi.

~~~oktober~~~
Hubungan kami membaik, Kami intens menanyakan kabar seperti dulu tapi kali ini dengan perasaan yang sama-sama jatuh cinta, dia tidak pernah lupa memberi ku kabar, bahkan kami juga beberapa Kali menghabiskan waktu bersama walaupun hanya sekedar jajan di angkringan lalu jalan-jalan mengelilingi kota hujan.
Lalu tiba-tiba dia memberitahuku bahwa sebentar lagi dia akan pergi jauh memenuhi tugas yang sudah di berikan aku cukup sedih mendengar kabar tersebut, bagaimana tidak kami baru saja memulai hubungan yang baik lalu tiba-tiba di paksa berpisah oleh keadaan, dia memintaku menunggu selama setahun dan aku sama sekali tidak keberatan soal itu.

~~~november~~~
Bulan terakhir kami bisa bertemu, saling meyakinkan bahwa kami bisa sama-sama menunggu, Desember nanti dia memang sudah harus berangkat siap tidak siap aku harus melepaskannya, lagi pula aku yakin dia bisa menjaga kepercayaanku dan aku rasa dia bisa menghargai kesempatan kedua. Hubungan kami makin hari memang makin baik, makin jelas arah tujuan hubungan ini, bahkan aku yakin untuk menunggunya sampai kembali pulang.

~~~Desember~~~~
Sudah tidak ada lagi pertemuan, diapun sibuk dengan kegiatannya. Tidak jarang kami sering bertengkar hanya karena salah faham tapi tidak sedikitpun untuk berfikir saling meninggalkan, meski berkali-kali aku meminta hubungan kami selesai dia selalu mempertahankan. Kami lebih sering bertengkar hanya karena hal-hal yang kecil padahal tidak ada yang perlu di debatkan hanya saja kami menuruti ego hingga tidak ada satupun yang mau di persalahkan. Jarak kami sudah sangat jauh, bukan lagi berbeda kota tapi juga berbeda negara tapi tetap saja tidak ada yang mau mengerti , bukan saling menyemangati kami justru sering ingin menang sendiri. Hingga akhirnya aku berfikir untuk kembali pergi tanpa pamit sama sekali.

~~~setelah tiga bulan berlalu tanpa saling mengabari kami berfikir untuk melupakan masalah yang sudah berlalu, hingga akhirnya kami sama-sama mengerti bahwa tidak ada hubungan yang akan bertahan lama jika kami tidak mencoba saling menerima, jarak bukanlah alasan untuk saling berhenti mencintainya, entah Jodoh atau tidak, aku selalu bersyukur pernah jatuh cinta serumit ini padanya~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMIT... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang