2 - Jasmine

192 158 124
                                    

Derap kaki melangkah cepat diiringi dengan keringat yang terus membasahi kening gadis berambut hitam panjang itu. Sesekali ia melihat jam berwarna putih ditangannya dengan wajah yang khawatir. Bagaimana tidak, ini adalah hari pertama ia sekolah disekolah barunya.

Bahkan di hari pertamanya saja ia sudah melewati 1 pelajaran, benar-benar hari pertama yang sial. 

"Aduh, dimana ya kantor gurunya, gue lupa lagi!" Gumam gadis itu seraya menatap sekeliling mencari ruang guru.

Ia pun melanjutkan langkahnya lagi dengan mata yang terus mencari, karna itulah ia sampai tidak melihat jika ada seseorang yang tengah berjalan didepannya.

BRUKK! 

Gadis itu terpental mundur dengan wajah yang membentur sebuah dada bidang seseorang membuat kening nya terasa sedikit nyeri.

"Awwwhh, kalo jalan yang bener dong!" Ucap gadis itu menatap sengit Alladin yang berdiri dengan wajah dinginnya.

"Lah, kok jadi gue yang disalahin? Lo nya aja jalan gak bener, ngapain lari-larian coba!" Cetus Al tak terima jika dirinya yang tak berdosa itu disalahkan. 

"Heh, udah tau gue lari ngapain coba lo bukan minggir!"

"Dih, dibilanginnya malah makin galakan elo. Susah si ngomong sama orang susah, daripada susah mending gausah!" Kata Al dengan penekanan di setiap katanya.

Emil yang sedari tadi melihat pertengkaran didepannya itu memasang wajah yang melelahkan, niat ingin memisahkan tapi tetapan mereka berdua sangat menyeramkan.

"Woi ada apaan nih!" Ujar Tomang yang entah datang darimana.

"Kok diem-diem doang, otaknya nge bug?"

"Udah deh Tom, mending kita pergi aja yuk, daripada ntar cakar kucing garong"

"Eh, ada cewek? Cakep amat neng" Kata Tomang membuat gadis itu menatap Tomang dengan ekspresi dingin menyeramkan.

"Serem amat si neng, bulu ketek gue ikut merinding jadinya" 

"Nah kan Tom, gue bilang juga apa mending cabut aja yu"  Dengan cepat, Tomang dan Emil langsung bergegas pergi dari sana. Mending makan bakso di kantin daripada pantengin dua orang itu.

"Cih, dasar cowok gajelas. Jangan sampe gue ketemu lagi sama lo!" Kata gadis itu sambil melenggang pergi meninggalkan Al dengan wajah kesalnya.

"Dih, emang gue mau ketemu sama lo lagi? Ogah!" Kesal Al sedikit berteriak.

Namun pertemuan sengit itu adalah sebuah takdir tuhan, dimana gadis itu ternyata ditempatkan sekelas dengan Al.  Bukankah pertemuan itu adalah hal yang biasa, pastinya tidak. Karna selanjutnya hanya Gun dan tuhan yang tahu, selebihnya tempe.

"Baiklah anak-anak semua, ibu akan perkenalkan teman baru. Memang agak sedikit telat, tapi gapapa. Ayo perkenalkan diri kamu"

"Hai, kenalin gue Jasmine Putri Cinderlena. Kalian bisa panggil gue Jasmine!" Ungkap Jasmine.

"Baik Jasmine, silahkan duduk di samping Zahra"

"Hai gue Zahra Salsabila, salam kenal ya" Ucap Zahra dengan tangan yang menjulur pada Jasmine.

"Salah kenal juga, Ra!"

Hari itupun Jasmine resmi menjadi murid di SMA Sakti Bakti. Diawali hari pertama dengan datang terlambat, juga debat dengan Al. Semoga saja Jasmine bisa betah berada disana setelah sudah 2 kali ganti sekolah karena membuat masalah.

.

Hope you like it guys...

Alladin untuk JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang