Prolog : Dunia Alesha

1 0 0
                                    

Selamat pagi dunia, selamat datang di dunia seorang gadis mungil bernama Alesha. Jika menebak dari namanya mungkin kalian akan mengira dia seorang gadis cantik dan anggun.
Sebenarnya kalian memang tidak salah, dia memang bisa dibilang cukup cantik. Belahan dagu dan mata besar nya lah menjadi daya tarik gadis itu. Walaupun garis wajahnya tidak bisa juga dibilang sangat cantik atau sempurna dengan segala kelebihan dan sisi mempesona seperti kebanyakan tokoh utama perempuan
yang di novel-novel atau dalam drama. Tapi bisa dibilang dia cukup cantik jika dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, ya seperti itulah dia mengklaim dirinya sendiri, hahaha.

Namanya Alesha Az-Zahra, nama mulia yang tersemat dibelakangnya itu menjadi doa orangtua nya agar dia menjadi seperti sosok wanita yang menjadi insfirasi semua kaum hawa dimuka bumi ini, tapi sayangnya Alesha sangat jauh dari yang diharapkan.

Baiklah akan kuceritakan apa saja kelebihan yang tidak di miliki Alesha. Alesha adalah seorang murid SMA negeri yang cukup bergengsi di kota ini, gadis berusia 17 tahun itu duduk di bangku kelas 2 SMA. Mengambil jurusan IPA, eits tunggu dulu. Kalian jangan berpikir dia gadis yang cerdas karena mengambil jurusan IPA, dia megambil jurusan itu karena terlalu lemah jika disuruh  menghafal, apalagi pasal-pasal dan ilmu social lainnya. Alesha kira jurusan IPA itu lebih mudah karena tidak ada hapalan-hapalan dan apalah itu namanya. Tapi gadis itu salah besar, kenyataan yang dihadapinya jauh lebih menyakitkan. Karena selain lemah dalam menghafal Alesha juga lemah dalam berhitung, bisa kalian bilang dia bodoh lah bahasa kasarnya.

Satu lagi kekurangannya yang melengkapi, cerewet. Ya memang sih kebanyakan gadis itu cerewet,apalagi kalau sudah jadi ibu-ibu. Tapi kalau seperti Alesha ini beda cerita, dia itu
tipe orang yang kalau sudah bicara tidak akan berhenti kalau mulut nya belum lelah. Mau di tanggapi atau tidak mulut nya tetap saja nyerocos entah kemana, dari membahas apa sampai membahas apa. Pokoknya kalau ketemu dengan Alesha jangan ajak gadis itu ngobrol, bisa dipastikan dia tidak akan berhenti bicara dalam beberapa menit ke depan.

Selain kurang dalam berpikir dan cerewet Alesha juga punya kekurangan terbesar lain dalam dirinya, dia ini tipe gadis dengan kepercayaan diri sangat tinggi bahkan cenderung tidak punya rasa malu. Kapan-kapan akan ku ceritakan Alesha dalam versi tidak tahu malu nya itu ya. Eh, tapi tunggu dulu. Sepertinya ada satu orang yang bisa
membuat bisa punya malu juga, ah mungkin satu-satu nya orang di sekolah ini yang bisa membuat Alesha kadang-kadang punya rasa malu. Dia adalah Alfarezel, dari nama nya terdengar tampan dan keren kan? Ah tunggu saja saat dia betemu Alesha, maka kalian akan tahu nanti dari reaksi gadis itu.

Alfarezel adalah seorang guru matematika yang mengajar di sekolah ini sejak setahun yang lalu, bersamaan dengan masuk nya Alesha menjadi murid baru. Jika kalian membayangkan Alfarezel itu pemuda tampan tapi dingin seperti kebanyakan novel, maka kalian salah lagi. Aflarezel ini walaupun usia nya masih terbilang muda, umurnya masih
24 tahun tapi dia sudah terkenal sebagai guru paling galak dan menyebalkan disekolah ini.

Pernah sekali dia masuk kelas terlambat, tapi malah dia yang marah-marah dengan muridnya, pakai acara menyalahkan lagi. Dia bilang si ketua kelas itu harusnya mengabari   dia kalau sekarang adalah jam nya, jadi dia bisa datang tepat waktu. Ah padahal salah dia
sendiri,tapi menyalahkan si ketua kelas.

Di kelas lain lagi, karena marah murid nya saling contek saat ulangan harian akhirnya dia memberi perintah menyelesaikan tugas Matematika tentang Aljabar dan bangun ruang
sebanyak 30 soal, tidak boleh pulang sebelum selesai semua. Al hasil kelas itu
pulang jam 5 sore, bahkan pak satpam pun sudah gelisah mau pulang saat itu. Sejak kejadian-kejadian itu lah pak Rezel mendapat  penghargaan sebagai guru ganteng tapi galak dan menyebalkan di sekolah ini.

Lalu mengapa hanya Alfarezel yang bisa membuat Alesha memiliki rasa malu, padahal mungkin dia itu satu-satunya gadis tanpa rasa malu di sekolah ini? Tentu saja karena Alesha
menyukainya. Yaa awal ceritanya karena ketidaksengajaan yang mempertemukan
mereka, saat itu Alesha yang sedang menjalani masa orientasi sekolah tidak
sengaja menabrak Alfarezel yang baru keluar dari dalam toilet, wajah tampan nya itu membuat Alesha menganga sampai hampir mengeluarkan liur, ah sial nya guru itu malah berujar dengan sombong nya lagi.

 “ Saya tahu saya tampan, tapi saya juga tidak
nyaman kamu tatap seperti itu!” dengus nya saat itu lalu meninggalkan Alesha yang menyembunyikan wajah merah nya karena malu. Gila apa, dia di katai seperti
baru pertama kali saja melihat cowok tampan.

Dari saat itulah ketertarikan Alesha pada Alfarezel. Alesha yang memang tidak tahu malu itu bahkan memfollow akun social media nya lalu mengirimi pesan DM dan meminta maaf atas kejadian tadi. Tapi sialnya sampai hari ini jangankan pesan nya dibalas, dibaca
pun tidak apalagi memfollback akun milik Alesha.

Sejak itu pula lah Alesha semakin penasaran dengan nya, tapi aneh nya dengan guru nya ini Alesha merasa malu untuk menegur apalagi sampai menyatakan perasaan yang sudah dia pendam selama setahun ini. Ah kemana hilangnya rasa tidak tahu malu itu, sekarang
muncul lah biar Alesha bisa menyatakan perasaan pada guru tampan tapi galak dan
menyebalkan itu. Baiklah kapan-kapan juga akan ku  ceritakan versi galak dan menyebalkan nya seorang Alfarezel secara lebih detail lagi, satu-satu nya orang yang membuat rasa tidak tahu malu nya Alesha menghilang entah kemana.

“ Ale!” gadis  yang kerap disapa Ale itu menoleh saat seseorang memanggil namanya, Alesha menoleh kesamping.

Eh sejak kapan cewek pemalu ini ada disini? Mengernyit melihat Ani yang sudah ada disampingnya, berjalan sambil menunduk begitu. Kebiasaannya masih sama rupanya, kalau jalan selalu menunduk bukannya melihat
ke depan. Kalau menabrak lagi siapa yang susah? Pasti dirinya sendiri.

“ Sejak kapan kamu disamping aku? Tiba-tiba muncul gitu.” Alesha bertanya dengan suara lantang nya itu, padahal mereka sedang jalan di pinggir lapangan mau ke kelas. Beberapa
murid bahkan menoleh karena suara nyaring milik Alesha. Gadis di sampingnya menunduk dalam, kepana dia yang malu ya dengan ulah Alesha ini. Padahal jelas-jelas gadis disampingnya itu malah biasa saja, seperti sudah biasa kalau orang-orang  melihatnya, bahkan sebagian seperti merasa tak suka.

“ Aku sejak di gerbang tadi jalan disamping kamu, ku tebak kamu pasti lagi mikirin pak Rezel galak itu lagi kan sampai aku disini aja kamu belum sadar juga.” Ani mendengkus kesal, mulutnya tidak nyaman mengucapkan nama yang rasanya tabu itu.

Ya walaupun Ani belum pernah melihat secara langsung galak dan menyebalkannya pak Rezel itu, tapi kalau mendengar cerita teman-teman kelasnya yang kalau menggosip suara nya bisa sampai lantai bawah sana saking kerasnya.

Dia mengambil kesimpulan kalau pak Rezel itu memang jenis guru yang paling dihindari semua murid, tidak ada yang menarik dari guru itu selain wajah tampan dan mobil mewahnya. Sepertinya dia anak orang berada, ah jadi nilai plus yang mengimbangi ketampanan dan kecerdasan otaknya. Tapi tetap saja kan kalau galak dan menyebalkan siapa coba yang mau? Cuma Alesha sepertinya yang mau, hahahaha.

MY PERFECT TEACHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang