"Lang, Boleh gak anterin ke toko buku?"
"Sori Ja, gua udah janji buat nemenin Dina."
"Oh, gitu yah."
"Maaf yah, pulang sendiri gak apa kan?"
"Iya, gak apa kok."
Lelaki itu kemudian tersenyum, lalu mengelus puncak kepala sang gadis sebelum meninggalkan gadisnya sendiri di depan sekolah.
******
_Chat_
Senja : Hari ini anter Senja ke toko buku yah Lang.
Langit : Gua harus anter Dina ke RS buat cek up, dia lagi sakit, harus butuh support dari gua.
Langit : Naik Taxi aja ya, nanti biar gua yang pesan.
Senja : Oh, sama Dina ya.
Langit : Iya, gak apakan cantik?
Senja : 😊
Gadis itu tersenyum sedih melihat isi pesan dari Langit. Mengecewakan.
*******
"Paah, Senja butuh papa."
"Jangan aneh-aneh kamu Senja, lepas."
******
"Kamu gak percaya sama aku Lang?""Gak, minggir."
******
"Dasar pembunuh."
"Senja bukan pembunuh."
*****
"Hari ini ulang tahun Senja, kalau boleh minta kadonya waktu kalian aja gimana?"_______
QUEENTA NARRA SENJA masih setia berdiri di sudut ruangan yang ada di kamarnya dengan piyama hello Kitty berwarna pink masih melekat di tubuhnya dimana tangan kanan memegang sebuah ponsel dan tangan kirinya memegang sebuah Jam Waker. Gadis dengan wajah polos itu tidak mengalihkan pandangannya dari pintu di lubuk hatinya yang paling dalam ada harapan dibalik terbuka nya pintu itu sebentar lagi.
Helaan napas pelan keluar dari mulut mungilnya, jantungnya juga berpacu lebih cepat lagi, senyumnya pun tidak meredup dari kedua sudut bibirnya. Senja melihat jam Waker di tangannya pukul menunjukkan 23.45 lima belas menit lagi ia akan merasakan kebahagiaan itu. Dengan penuh keyakinan dia percaya bahwa mereka akan datang tepat waktu.
Ahh, membayangkan nya saja membuat Senja sangat bahagia. Apalagi itu benar terjadi dan bisa Senja pastikan dia manusia yang paling bahagia di bumi ini.
Detik terus berputar, menit terus berjalan 5 menit lagi. Detak jantung nya semakin tidak bisa ia kontrol, sangat cepat melebihi di batas normal.
1 menit lagi. Sebentar lagi. Kurang dari 60 detik mereka akan datang. Dengan perlahan Senja memejamkan matanya.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Kringggg....kringggg.... Kringggg.. kringgg..
Suara alarm yang di aktifkan tepat pukul 00.00 berbunyi dengan nyaring di seluruh penjuru ruangan. Senja masih tersenyum dengan perlahan ia mematikan alarm dan juga membuka mata.
Setelah kedua matanya terbuka dengan sempurna senyum yang tadinya terpancar kini meredup seketika.
Kosong
Di depannya masih kosong, pintu yang ia idamkan terbuka tetap tidak menimbulkan reaksi apa-apa.
Lagi dan lagi kejadian yang sama terulang kembali. Tenggorokannya terasa tercekat, dadanya kiang sesak, sakit. Ini sakit sekali.
Dengan pelan ia mengangkat tangannya menampilkan sebuah ponsel yang sedari tadi ia genggam, tidak ada notifikasi disana. Tidak bisa di bendung lagi tangis Senja pecah, tubuh mungilnya merosot ke lantai, gadis itu tidak memiliki tenaga lagi bahkan untuk menopang tubuhnya saja tidak.
______
"Chat"
Senja : Hari ini ulang Tahun senja, kadonya rayain bareng Senja yah."
_______
"Chat"
Senja : Lala, malam ini gak sibuk, rayain ulang tahun Senja yuk.
______
"Chat"
Senja : Pah, Senja gak minta banyak, Hari ini rayain ulang Tahun Senja Pah, bareng teman-teman Senja .
__________
"Chat"..
Senja : Aidan, mau rayain ulang tahun Senja malam ini ya?
Dan berakhir centang dua abu-abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru Langit dan Senja
Teen Fiction"Gua juga punya hati Lang, sampai kapan lu jadiin gua pelampiasan di saat pemeran utama lu gak ada?Capek? Ia gua capek. Stop buat gua berharap lebih sama lu." Ucap Senja dengan mata yang berkaca-kaca menatap Langit yang tertunduk. "Maaf Ja." Hanya k...