"Mama sakit hiks."
Rengek anak perempuan yang sedang terjatuh dari sepeda nya, rupanya ia tersandung batu yang lumayan besar mungkin tidak di lihat ketika melajukan sepeda bewarna pink dengan lonceng Hello Kitty itu.
Darah segar keluar dari lutut nya dan air mata yang sedari tadi keluar dari mata cantik nya belum berhenti sampai sekarang, entah kemana orang tuanya.
"Kamu ndapapa?" Tanya seorang anak laki laki yang memegang satu buah permen lollipop.
Anak perempuan itu menggeleng kan kepala nya tandanya ia tidak baik baik saja dan butuh pertolongan.
"Sini aku bantu." Tanpa basa basi ia mengulurkan tangannya dan membantu anak perempuan itu bangun dari tanah, kini bajunya penuh dengan pasir di tambah darah yang masih mengalir di lututnya.
"S - sakit hiks peyan peyan." Ucap anak perempuan itu sambil menghapus air matanya.
Kini mereka berdua duduk di taman Kompleks, cuaca cukup bagus tapi entah kenapa taman sangat sepi dan hanya mereka berdua yang ada di sana, tidak seperti biasanya.
"Kamu kenapa bisa jatuh?" Tanya anak laki laki itu sambil menyelipkan rambut sang anak perempuan yang sedikit menganggu ke belakang telinganya.
"Aku tadi nda sengaja kesandung batu gede, telus jatuh." Balasnya sambil menunduk maly
Senyum manis yang keluar dari bibir anak laki laki itu pun semkain lebar, yang ada di pikiran nya hanyalah satu kata yaitu, gemes.
Ia kini jongkok di hadapan anak perempuan itu dan menatap luka sang anak sambil sesekali meniup nya agar rasa peri nya sedikit mengurang
"Masih sakit nda?" Tanya anak laki laki itu sambil terus meniup lutut sang anak perempuan.
Anak perempuan hanya menggeleng dan menarik ingusnyaa, hingga merasa tertarik dengan yang anak laki laki genggam di tangannya.
Yang merasa di tatap pun sadar dan kembali menatap permen yang ia pegang dan anak perempuan secara bergantian,
"Kamu mau ini?" Tanya nya
Dengan senyum malu anak perempuan itu pun mengangguk kan kepalanya.
"Ini ambil aja tapi jangan nangis lagi ya, nanti makin jelek."
Lagi dan lagi hanya di balas oleh anggukan yang sangat semangat rapi kali ini lebih semangat dari sang anak tapi kali ini dengan senyum lebar dan manisnya, tidak lupa juga berterima kasih kepada anak laki laki itu.
Tanpa sadar mereka mulai bercerita, entahlah mereka terlihat sangat seru dan heboh ketika bercerita dan sesekali melakukan gerakan aneh tapi terlihat sangat lucu sampai mereka tertawa terbahak bahak hingga lupa dengan waktu bermainnya.
Kini sudah pukul 17.37 dan orang tua dua anak ini belum juga datang, mungkin mereka lupa bahwa punya anak yang sedang berkeliaran.
"Em lumah kamu di mana." Tanya anak perempuan
"Lumah aku di sana, nanti kamu tinggal belok telus sampe deh." Jawab anak laki laki dengan senyum manisnya
Anak perempuan hanya mengangguk sambil menjilati permen lollipop yang di berikan tadi,
"Ohiya ini sudah mau maglib aku halus pulang nanti di caliin sama bunda." Sambil menepuk jidatnya anak itu langsung berdiri, ia lupa pesan ibunya yang melarang nya bermain di taman sampai mau larut.
"Kamu udah mau pulang?" Tanya anak laki laki bingung
"Heem nanti kita main lagi ya bye ganteng." Sambil berlari meninggalkan anak laki laki itu.
"HEY KITA BELUM KENALAN!." Teriak anak laki laki itu sambil melambaikan tangannya.
"NANTI AJA KENALANYA." Jawab anak perempuan itu dari kejauhan.
"Aish, namaku Leyhan." Reyhan bermonolog sendiri sambil menunduk dan menatap rerumputan.
"Aku pulang juga deh nanti mami caliin." Ucapannya dalam hati dan melangkahkan kakinyaa, tetapi terhenti ketika di depan tempat duduk yang ia duduki tadi dengan anak perempuan itu.
Rupanya ada satu kalung emas yang tertinggal di sana, Reyhan langsung mengambil kalung itu
"Sashkie Wilantala."
Nama yang ada di kalung tersebut, rupanya sang anak perempuan yang manja itu bernama Shaskie Wilantara, namanya cantik seperti orangnya.
-
Hi! Gimana pembukaan nya? Masih kepo kan sama kelanjutanya? Jangan lupa tambahin ke Perpustakaan kalian biar ga ketinggalan Update dari Reyhan!
[ vote && komen ! ]
©REYHAN
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN
Teen FictionCover by: pinterest [ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Reyhan baru percaya ternyata kata Benci jadi Cinta itu beneran nyata, entah dari mana rasa sayang dan cinta ini muncul dan rasa nyaman ini datang dengan sendirinya mungkin seperti hujan tanpa adany...