Bab 1

26 1 0
                                    

Pagi gusyy, kembali dengan Arel yang imut, lucu, menggemaskan, sexy sexy, gemoy xixixi

Lah kenapa sexy nya ditulis dua kali, rel?

Xixixi iyaa dongg, Arel itu kan emang sexy banget jadi sexy nya harus dua kali dong xixixi

Sungguh kasihan kita dapat author gila

Dah dah abaikan aja ratapan suara-suara sumbang itu, oh iya ges aku mau ngomong sesuatu sama kelen. Kelen nampak gak foto yang ada di atas itu? (Apa si nama panel yang di atas?) Ya pokoknya yang kelen nampak lah ada foto editan Suga di situ kan?

Apa gak terketuk hati kelen nengok foto Suga itu?😔 Ganteng kali anjritt 😭

Salut buat kak Aiidan 👏

Tau nya aku kalo kelen udah pengen baca kali, kan? Pasti udah bosan kelen lihat aku yang kebanyakan bacot WKWKWK...

Emang...

Selamat baca geys








ミ●﹏☉ミ








Di ruangan yang sepi dan serba putih terdapat seorang pria yang tengah menyesap minuman pahit kesukaannya. Seiring dengan tangannya yang menulis rangkuman kegiatannya hari ini, dia mulai menggerutu. "Astaga, saya sangat ingin beristirahat".

Kemudian terdengar suara ketokan samar di satu-satunya pintu di ruangan itu. Pria penggerutu tadi melihat sebentar pintu tersebut, lalu mulai menulis lagi. Merasa diabaikan, suara ketukan yang beralih menjadi penggrebekan itu pun mulai membuatnya jengah. Pria itu pun akhirnya bangkit dan secara malas-malasan, membuka pintu yang menampilkan muka menyebalkan di seberang.

"Astaga, Yoon! Lo kalau ada denger suara ketukan pintu ya dibuka dulu, dong! Masa tega lo biarin gue diluar berdiri!" Celoteh si tamu panjang lebar. Berusaha mengabaikan, si penggerutu pun kembali duduk di kursinya. Si tamu merasa jengah dengan tingkah Yoongi teman pucat nya ini, lalu menutup pintu dan duduk seolah sudah dipersilahkan.

"Katakan, apa mau kamu." Katanya dengan aura suram.

"Yoon pucat, gue dapat berita dari emak lo." kata si tamu pelan, takut memicu emosi dari Yoongi. "Hoseok, bicara yang jelas. Mama bilang apa ke kamu?" Kata Yoongi dengan nada serius.

"Intinya lo disuruh cari pacar, Yong." Kata Hoseok sambil memandang Yoongi dengan serius.

Melihat raut muka yang ditunjukkan Hoseok itu pun membuat Yoongi membelalakkan matanya, dan berdigik ngeri menatap Hoseok. "Please bilang ke saya kalau ini bercanda, Hoseok." Katanya dengan nada memohon.

"Apa muka lelah gue itu bercanda bagi lo, Yoongi?" kata Hoseok dengan nada lelah dan wajah gusarnya. Karena yah, Yoongi dengan asmara itu adalah suatu keajaiban. 

"Saya akan segera bergegas untuk pulang, dan berbicara dengan kepala dingin bersama mama." Katanya sambil melepas snelli miliknya dan mencampakkannya asal di mejanya. Sambil terburu-buru membawa semua barangnya di tas, dia berlari sambil memeriksa kunci mobil di sakunya.

"Mck mck.. dasar pucat. Panik boleh, tapi safety first lah bro." Kata Hoseok memandangi pintu yang naasnya menjadi korban tendangan Yoongi. Di ruangan itu bersisa Hoseok, bersama dengan keadaan ruangannya yang hancur.

"Membabu, here i come." katanya dengan nada malas sambil membersihkan ruangan sahabatnya itu.

•'¯'•. ... .•'¯'• || •'¯'•. ... .•'¯'•

Skip time...

Kini mobilnya telah sampai di rumah keluarganya.

𝖘𝖔𝖑𝖎𝖘 | YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang