Kicauan burung berbunyi membangunkan seseorang dari tidurnya, ia mengerjapkan mata, tungkainya berjalan menuju jendela, lalu menyibakkan gorden yang menutup jendela, wajah cantiknya terkena sinar matahari yang sedikit menyengat. Ia membalikan badannya melihat presensi suaminya disana sedang mendengkur, setelah itu ia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi ia menghela nafas, suaminya masih belum bangun juga ternyata.
"Jung...Ayo bangun ini sudah pagi, kau ingin pergi ke kantor kan?Ayo bersiap aku akan membangunkan anak-anak terlebih dahulu." Eunha menepuk nepuk pipi suaminya yang hanya dibalas dengan deheman.
"Aish...sudahlah nanti juga dia bisa bangun sendiri." Eunha memasang wajah kesal lalu keluar kamarnya.
Tok tok tok
Tok tok tokEunha membuka pintu kamar kedua anaknya. Iya Hyunjin dan Heejin tidur satu kamar, jangan khawatir Hyunjin tidak akan berani dengan Heejin, sekali Hyunjin menyentuh tubuhnya, maka dia akan terlempar karena kekuatan Heejin yang dahsyat, ia jago bela diri.
Setelah 10 detik...
Masih belum ada jawaban, Eunha membuka pelan pintu kamar dan mendapati kedua anaknya masih terlelap. Kasur dengan 2 tingkat, Heejin diatas sedangkan Hyunjin di bawah.
"HEI! Heejin, Hyunjin bangun!! Ini sudah pagi, kalian harus berangkat sekolah tidak boleh bolos!! Jika tidak, kalian tidak akan mendapatkan cemilan selama sebulan!!!" Sontak kedua anak itu langsung terbangun karena mendengar perkataan Eunha yang mengancamnya.
"Hoooaammm....Mom sekarang jam berapa?" Heejin bertanya kepada Eunha sembari menguap dan mengucek matanya. Sedangkan Hyunjin sedang mencoba duduk di kasur dengan mata tertutup.
"Lihat jam dinding!" Eunha menunjuk jam yang menempel di dinding kamar anaknya. Jarum pendek berada di antara angka 6 dan jarum panjang menunjuk angka 11.
"OH ASTAGA!! HEI HYUNJIN BANGUN BUKA MATAMU KITA HARUS SEGERA BERANGKAT SEKOLAH!" Heejin berlari menuju kamar mandi. Eunha menggeleng-gelengkan kepalanya. Hyunjin masih saja menutup matanya.
"Ibu tinggal dulu, ibu ingin menyiapkan sarapan di bawah. HYUNJIN BUKA MATAMU!" Eunha lalu melengang pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
15 menit kemudian....
"Yey, asyik ibu memasak telur dan daging asap. Aku menyukainya!" Heejin memeluk Eunha dari belakang, Eunha terkejut, jika ia lengah sedikit maka mata pisau itu akan mengenai tangannya.
"Heejin, duduklah makan rotinya. Jangan menggangu Ibu sedang memotong daun bawang ini." Heejin menurut dan memakan rotinya dengan lahap.
"Ibu! Apa itu nasi goreng untuk ayah?" Heejin memanggil Eunha yang sedang memindahkan nasi goreng ke dalam kotak bekal ayahnya yang berwarna pink.
"Iya, ayahmu kan sangat suka dengan nasi goreng. Jadi ibu membuatkannya spesial untuk ayah!" Jawab Eunha bersemangat sembari melepas apron memasaknya.
"Hmm, kuharap ayah memakan nasi goreng itu." Eunha tersenyum mendengarnya.
"SELAMAT PAGI~ Hari ini ibu membuat apa?" Hyunjin datang dengan seragam sekolahnya dan rambut yang masih basah, lalu Hyunjin segera duduk untuk melihat menu sarapan.
"Ahh, daging asap...ini kan kesukaanmu bukan?" Hyunjin menatap roti miliknya, dan menoleh ke arah Heejin yang berada di samping kirinya.
"YUPS!Ibu, apa ayah belum bangun??" Heejin bertanya pada Eunha yang berada di depan mesin cuci untuk mencuci pakaian. Ruang makan memang tidak jauh dari tempat untuk mencuci, hanya berseberangan.
"Astaga ibu lupa. Heejin, jaga mesin cuci ini jika sudah bersih keluarkan pakaian yang ada di dalamnya." Eunha menepuk dahi, berjalan cepat menuju tangga untuk membangunkan suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAROT CARDS
Random[On-Going] Semua kisah bermula ketika Eunha menggunakan kartu ajaib untuk mengubah kehidupannya. Apa yang akan terjadi? Apa Eunha akan mendapatkan keinginannya? Apa Eunha gagal mengubah kehidupannya? Atau justru keadaan ini akan berbalik kepada ora...