Hari ini . aku hanya melihatmu sekali
Hmmm, hindaran hindaran ini bukan ku maksudkan untuk menjauhimu
Aku hanya tak sanggup kalau hatiku akan terluka dan berdarah lagi
Aku belum siap pada kenyataan
Kau yang dulu mendekat lalu tiba tiba menjauhiku tampa tau aku salah dimana
Bagaimana mungkin aku bisa mencintaimu dan membencimu dalam satu waktu
Kau bagai sang pujangga lalu berubah menjadi pembohong dalam sekejap
Aku masih ingat sentuhan sentuhan kecil yang kau berikan padaku
Senyum manis dan sapaan pelan darimu
Atau alisnya yang terangkat ketika kita berpapasan
Akh , indahnya bukan waktu itu
Waktu itu , yup itu beberapa bukan yang lalu
Bukan sekarang , bukan saat ini .
Aku rindu padamu , padamu yang menjerit kelelahan
Astaga, segitu rindukah aku sampai aku sering memimpikankanmu
Kenyataannya sekarang senyum kecil dan sapaan pelan itu bukan untukku lagi
Tapi buat dia , ya aku tau orangnya siapa
Sudahku bilang aku belum siap menerima kenyataan
Bahwa kau tak lagi ada disisiku , tak ada lagi pesan singkat darimu
Atau pertanyaan basi yang berubah jadi istimewa ketika kau ucapkan
Sudah makan apa belum dan lagi ngapain ?
Lagi lagi aku terluka karena cinta,
Lagi lagi aku harus bangkit dan mengobati hatiku yang terluka
Sendirian lagi , bahwa sadar selamanya hatiku tak akan seperti dulu
Batam , 23 agustus 2014
12.00 am