38 [END]

2K 222 106
                                    

"cuaca hari ini cerah, sangat indah."

Soobin menoleh pada sosok pemuda yang ada di sampingnya, "kamu benar, hari ini langit terlihat begitu indah." Ia mengangkat jari telunjuknya ke atas langit berwarna biru tenang dengan gumpalan kapas  yang menghiasi sekelilingnya.

Saat ini, angin musim semi berhembus dengan tenang dan menerpa rambut mereka berdua. Soobin menutup matanya sebentar, kemudian tersenyum tipis saat merasakan kedamaian ini.

"Aku benar-benar menyukai musim semi," ucap Soobin, "bagaimana denganmu?" Tanya nya pada pemuda yang lebih muda darinya itu.

"Aku juga menyukainya. Tapi-"

Soobin secara spontan membuka matanya dan menatap heran, "tapi kenapa?"

"Mau musim apapun, selama kamu dan yang lain bersamaku, aku akan menyukainya. Aku tidak ingin sendirian lagi. Cukup saat itu saja, saat dimana aku merasa kesepian ketika musim gugur dan musim dingin datang."

Soobin tersenyum tipis, namun kedua sorot matanya menunjukkan rasa kesedihan yang mendalam. Tangan kanannya kemudian terangkat untuk mengusap Surai hitam pemuda yang ada disebelah nya itu.

"Aku berjanji akan selalu ada bersama mu. Tak peduli berapa kali musim berganti, aku akan tetap berada disampingmu."

Taehyun tersenyum, manis sekali.

"Terimakasih."

Atensi mereka perlahan-lahan teralihkan ketika melihat bunga-bunga sakura berterbangan dan tanpa sengaja ada sehelai bunga yang jatuh ke tangan Soobin.

"Taehyun-ah."

Pemuda bersurai hitam itu menoleh,

"Ayo kita jadi seperti bunga sakura yang bermekaran dengan indah di masa depan." Soobin berujar dengan wajah polosnya.

"Hyung..."

"Ayo kita berjuang meraih mimpi kita. Yeonjun Hyung sudah pasti akan menjadi seorang penari yang hebat. Beomgyu yang suka sekali memainkan gitar akan menjadi gitaris yang hebat dimasa depan, ah... tapi di bilang padaku ingin kerja paruh waktu saja, ck! dasar. Lalu Hueningkai... Eum, dia menyukai apa ya?" Soobin mencoba mengingat sesuatu, "ah benar, Hueningkai mempunyai suara yang bagus. Aku pikir dia akan menjadi penyanyi."

"Lalu kamu bagaimana?" Tanya Taehyun.

"Aku? hm... Aku mungkin tidak terlalu berbakat di bidang musik, tapi aku pintar dalam hal akademik, hehe.
Aku ingin sekali bisa kuliah di luar negri seperti Solgyu Hyung dan membuat kedua orang tua ku bangga. Selama ini, aku selalu mematahkan harapan mereka. Aku juga ingin menjadi orang yang bisa diandalkan dan meneruskan perusahaan milik appa."

Soobin kemudian membiarkan bunga yang ada ditangan nya terbang.

"Selama proses itu berlangsung, mungkin kita akan jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Namun saat kita sudah berhasil, ayo kita berkumpul lagi dan menghabiskan banyak waktu bersama."

"Hyung aku tak bisa."

"Kenapa?"

Taehyun menghela napasnya pelan, kemudian berjalan kearah tepian rooftop.

"Taehyun-ah apa yang kamu lakukan? Disitu bahaya!" Awalnya Soobin ingin menghampiri Taehyun, namun langkahnya terhenti ketika melihat senyum Taehyun seolah berkata aku baik-baik saja.

"Kita sekarang bukanlah kita yang dulu." Ujar Taehyun dengan sorot mata yang terlihat sedih.

"A-apa yang kamu katakan?"

"Berbeda dengan kalian, aku sudah mendapatkan keinginanku.  Aku tidak perlu lagi berjuang untuk meraih apa yang aku inginkan seperti kalian."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Dreams || TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang