Rumahku

269 32 13
                                    

.
.
.
.
𝔏𝔦𝔟𝔢𝔯𝔱𝔞 𝔇𝔦 𝔄𝔪𝔞𝔯𝔰𝔦
𝔏𝔬𝔳𝔦𝔫𝔤 𝔜𝔬𝔲 ℑ𝔰 𝔄 𝔅𝔢𝔞𝔲𝔱𝔦𝔣𝔲𝔩 𝔗𝔥𝔦𝔫𝔤

𝔏𝔢𝔳𝔦 𝔄𝔠𝔨𝔢𝔯𝔪𝔞𝔫
𝔐𝔦𝔨𝔞𝔰𝔞 𝔄𝔠𝔨𝔢𝔯𝔪𝔞𝔫

𝔅𝔞𝔟 𝔭𝔢𝔯𝔱𝔞𝔪𝔞 : ℜ𝔲𝔪𝔞𝔥𝔨𝔲

ℌ𝔞𝔧𝔦𝔪𝔢 ℑ𝔰𝔞𝔶𝔞𝔪𝔞
ℨ𝔢𝔫𝔷𝔤𝔦𝔲𝔶𝔲𝔴𝔴
.
.
.
.

Angin mulai menari nari di hari yang sore ini, sungguh angin selalu membuat suasana menjadi sejuk. Sore yang mendung ini membuat suasana yang sangat indah, matahari mulai tenggelam angin sepoi-sepoi membuat suasana menjadi sangat damai.

Menikmatinya adalah hal yang cukup bagus untuk dilakukan.

Gadis berumur 20 tahun itu berdiri di jembatan, wajah yang putih memunculkan sembruat merah, gadis itu terkesima melihat pemandangan matahari tenggelam yang indah. Matahari itu memancarkan sinar yang indah.

Lalu kakaknya menghampirinya ,entah sejak kapan kakaknya itu tahu gadis itu berada di jembatan, kakaknya membawanya ke sungai untuk bermain air.

Mereka saling bercanda dan sesekali menciprat cipratkan air sungai itu ke wajah satu sama lain.

"Hahahahaha kakak" Kakaknya sungguh nakal, kakaknya itu menciprat ciprati air di tepian sungai ke wajah nya yang mengakibatkan baju adiknya sedikit basah.

"Hahahah adikku sangat bahagia "

"Ya Mikasa sangat senang kak levi" Mikasa balik menyirami air ke badan kakaknya. Mungkin balas dendam bukanlaghsuatu hal yang buruk untuk di lakukan saat ini.

"Kakak tahu jika tadi di jembatan matahari tenggelam"

"Astaga,matahari ya tenggelam mana mungkin berenang" Candaan kakaknya sangat garing karena perkataan dengan wajah nya sangat tidak mendukung kakaknya melontarkan candaan dengan wajah seperti biasa datar dan minim ekspersi.

"Maksud mikasa bukan itu kak, tadi sunset nya sangat indah"tuturnya.

"Ya benar sampai sampai muka kamu berbinar binar" Levi memeluk adiknya dari samping. Levi senang karena ia bisa  melakukan itu ya wajar juga sih.Levi tidak menyia-nyiakan sebuah kesempatan.

"Kak... Jika aku rindu ibu dan ayah aku akan selalu di jembatan itu" Mikasa membalas pelukan hangat sang kakak.Mikasa mungkin tidak tahu se-senang apa levi saat mikasa membalas pelukan sayang nya.

"Kakak juga, jangan bersedih kakak tidak akan meninggalkan mu mikasa,sungguh mikasa kau harus mempercayai ku" Levi mengecup pucuk kepala adiknya. Mikasa mencubit gemas pipi kakaknya .

"Kakak kenapa kita tidak pernah sekolah?Maksudku kata nenek kakak sekolah tetapi kenapa aku enggak?aku kurang ingat ,apa aku ini seorang yang pikun ya,tetapi kenapa otakku cerdas?" Mikasa bertanya, lalu mikasa keluar dari dasar sungai dan berjalan ke atas ia duduk di sepeda milik ia dan kakaknya.

"Hei adik kecil ku di desa ini tidak ada sekolah, lagian kita sudah pandai membaca itu semua berkat pak Grisha, aku sangat berterima kasih kepadanya karena dia kakak dan kamu menjadi pintar dan tahu tentang banyak ilmu-ilmu"tutur levi.

"Aku juga sangat bersyukur, tetapi sudah 10 tahun pak Grisha tidak mengunjungi desa kita,ya mungkin itu tidak akan terjadi lagi" Mikasa merindukan guru yang baik hati itu, pak grisha dahulu adalah salah satu relawan untuk membantu pendidikan warga di desa ini walau pun propesi aslinya ia bukanlah seorang pns/guru tetapi dia adalah sosok  guru yang menjadi panutan gadis yang bernama mikasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Libertà di amarsi  'loving you is a beautiful thing'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang