Tak Terhingga

0 0 0
                                    

Dulu aku yang selalu mementingkan diri sendiri.
Tanpa memikirkan dia yang selalu bersusah payah untuk mencukupi kehidupanku.
Aku yang selalu menipu dirinya dengan seribu alasan agar membuat dirinya percaya kepadaku
Memberi sedikit kabar gembira karena prestasiku
Tapi dibalik itu semua aku selalu menipunya.
Menipu untuk kesenangan diriku, dan perutku.

Tapi, kali ini..
Sungguh aku sangat menyesalinya
Melihat ia yang terkulai lemah tak berdaya
Tak menghasilkan pundi-pundi yang selalu aku nantikan
Semuanya berubah...

Sekarang hanya tersisa aku yang mengurusnya, bangun pagi-pagi buta untuk memberikan kehidupan yang layak.
Semuanya terasa begitu cepat terjadi.
Aku yang menjadi tulang punggungnya.
Aku sekarang yang menghidupinya.
Tak terasa setiap malam air mataku selalu menetes memperhatikan dirinya yang tengah terlelap tidur.
Melihar raut wajah yang tak setegas dulu.
Badan yang mulai menyusut menjadi keriput.
Rambut yang mulai memudar warnanya..

Aku menangis...
Menangisi kesalahanku dulu, yang selalu seenaknya meminta sesuatu.
Sekarang aku tahu, semuanya begitu sulit.
Senuanya begitu sakit.

Menangis...
Mengadu pada tuhanku, meminta kesembuhannya...
Meminta lapangnya rezekiku agar bisa mencukupi keinginannya.

Tuhan..
Jangan bayang bayangi aku dengan kepergian, itu akan menyakitkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang