kiss ; hamllen

153 16 11
                                    

pas ngeliat live nya chocolate room kemarin, aku makin gemes sama hamllen hehe. ini sedikit ngebut, jadi maaf kalo berantakkan.

ide persis kayak yang Wonjin ceritain, tapi disini aku ubah sedikit yaa.

sebelumnya makasih karna udah mampir dan mau baca!! ❤️

.
.
.
.

"Allen hyung, sini sini." Seongmin menepuk ruang kosong di sebelahnya, kode untuk Allen agar duduk di situ. Yang lebih tua menurut permintaan sang maknae itu.

"Hehe bayi-nya Seongmin~" Seongmin memeluk Allen, mendusel manja pada Allen membuatkan yang lain terkekeh gemes.

"Kalian tuh sama sama bayi, tau." Sahut Taeyoung diiringi pekikan Seongmin saat laki-laki Kim itu bercubit pipinya kuat.

"Kim Taeyoung mau mati ya? Sini nggak?!" Dan berakhir dengan keduanya yang berlari di sekitar dorm.

"Hobi banget gangguin Seongmin." Minhee menggeleng pelan. Sekarang kesemua ahli Cravity (kecuali kedua maknae mereka) sedang berkumpul diruang tengah. Menikmati makan malam mereka bersama.

"Allen hyung." Allen menoleh saat namanya dipanggil.

"Ah Wanji, kenapa?" Allen bergerak sedikit, membiarkan Wonjin untuk duduk disebelahnya. Yang lebih muda mengusak sedikit rambut Allen lalu terkekeh pelan.

"Makan dulu. Ngomongnya nanti aja." Kata Wonjin. Allen mengangguk sebelum meneruskan acara makannya.

Sepanjang menunggu Allen makan, Wonjin tidak mengalihkan pandangannya sama sekali. Laki-laki Ham itu memerhatikan semua pergerakkan Allen. Bagaimana pipi chubby itu kelihatan lebih lucu saat Allen sedang makan.

Lalu pandangan matanya turun kebawah, tak lepas memandang bibir Allen selagi laki-laki manis itu mengunyah makanannya. Membuatkan bibirnya sedikit maju ke depan. Wonjin dengan pantas menggelengkan kepalanya, menghapuskan pemikirannya yang sedikit meliar.

"Wonjin mau ngomong apa?" Tanya Allen setelah selesai acara makanannya. Si manis mengemaskan bekas-bekas makanan disitu, sebelum menyadari bahwa cuma dirinya dan Wonjin yang berada disitu.

"Eoh? Yang lain udah selesai ya?" Allen menatap kearah Wonjin, bingung. Gemes.

"Udah pada pergi ke kamar. Lo makan kayak babi, sampe nggak sadar kalo mereka udah habis makan." Wonjin mengedikkan bahunya sementara Allen sudah mengerucut lucu.

"Ya kan salah mereka yang nggak pamit??" Protes Allen. Masa ia disamakan dengan babi? Seharusnya Serim yang mendapat julukan itu!

"Udah nggak usah marah. Beresin dulu bekasnya, gue mau ngomong soal last stage besok." Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Allen membereskan semuanya. Setelah mencuci tangan, ia kembali mendekati Wonjin yang sedang memainkan ponselnya.

"Ihii Wanji mau ngomong apa? Cepat ya, bayi mau tidur~" Ujar Allen setelah mendudukkan dirinya di hadapan Wonjin. Kedua tangannya digunakan untuk menopang dagu, pandangannya tak lepas dari memandang Wonjin.

"Apasih bayi." Wonjin tertawa kecil, membuatkan Allen turut tertawa dengannya.

"Iya sudah, kamu mau ngomong apa?"

"Besok udah hari terakhir promosi bad habits–"

"Iya tau." Allen memotong ucapan Wonjin, setelahnya ia tersenyum gemes saat yang lebih muda menatapnya kesal. "Maaf, hehe."

Wonjin sedikit menghela napas pelan, "Udah last stage. Nanti hyung mau gimana waktu pair partnya kita?"

Allen terlihat berfikir. Menimbang-nimbang pose apa yang harus mereka lakukan besok.

should we kiss? ; hamllenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang