1 : Siswi Kematian

5 0 0
                                    

Setelah kematian siswi itu, Devano dan Adly masih merasa sedikit trauma karena masih teringat dengan wajah jenazah siswi itu yang sudah hancur tak dapat dikenali sama sekali. Devano mencoba menenangkan dirinya begitupun Adly, mereka berdua ditenangkan di Ruang Guru.

"Ini, diminum dulu tehnya." ujar salah satu Guru Wanita yang terlihat masih sangat muda.

"I-iya, bu."

"Kamu masih gak percaya, ya? Atau, kamu masih takut?" tanya guru itu.

" ... " Devano hanya terdiam, tak menjawab sepatah katapun dari pertanyaan guru itu. Lalu, guru itu mengangguk seakan mengerti apa yang Devano rasakan dan guru itu langsung meninggalkan Devano dan Adly. Tiba-tiba, angin berhembus kencang dan menembus jendela Ruang Guru, membuat kertas dokumen yang ada di beberapa meja guru berterbangan dan bercampur aduk dengan kertas lainnya.

Tiba-tiba, Devano melihat sosok siswi tadi sambil menjilati bagian tajam sebuah pisau dapur yang terlihat membelah lidah si siswi itu dan perlahan siswi itu menghampiri Devano dengan suara pisau yang bergesekan dengan satu persatu meja guru yang dilewati oleh siswi setan itu. Lidah siswi itu semakin menjalar panjang seperti lidah ular yang ingin memakan mangsanya saat kelaparan. Semakin dekat dan semakin jelas wajahnya, kini siswi itu berada di depan Devano dengan pisaunya yang mengkilat dan langsung menikam Devano yang tengah terpaku melihat ke arahnya.

"Hwa!" teriak Devano membuat seisi ruang guru terkejut. Ternyata, semua yang Devano lihat hanyalah mimpi buruk dan itu membuat Devano berpikir bahwa itu mungkin terjadi karena dia merasa bersalah meskipun dia tidak melakukan apapun. 

"Vano, kamu kenapa?" tanya salah satu guru.

"Ng-nggak papa kok, bu."

"Kalo kamu kurang sehat, ke ruang UKS, ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENDLESS SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang