20❇ Cerita Kita

97 31 6
                                    

Playing now;
Rewrite the Star - James Arthur ft. Anne Marie

»»————>❇❇❇<————««

Waktu yang berjalan terasa lambat bagi Hazel. Hatinya menjerit tak sabar serta dilingkupi gelisah nan cemas memikirkan Chris dan keselamatannya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa orang-orang itu dan apa hubungannya dengan Chris? Kenapa mereka menculiknya?

Yah, sekiranya begitulah pertanyaan yang menggema di kepalanya. Memikirnya hingga pusing lantas tak membuatnya mendapatkan jawaban, jelas.

Di kereta kelas ekonomi yang jauh lebih layak ini, Hazel mencoba merilekskan sedikit tubuhnya dengan bersandar di bangku kereta meski bayang kecemasan akan Chris tak beranjak sedikitpun dari pikirannya.

Ia memejamkan mata, mengingat kebersamaan mereka yang sudah-sudah.

"Kau sudah melewati banyak hal, Chris" Gumamnya mengingat seluruh rententan kisah hidup Chris yang pria itu ceritakan.

Bermula dari pengeboman di kamp pelatihan militer lelaki itu, kehancuran rumah dan kehilangan orang tua serta impiannya, menjadi yang terbuang---menggelandang, kelumpuhan kakinya, kehilangan sosok yang berharga kedua kalinya (kakek tua si penolong) kemudian menjadi gelandangan kembali kala dunia tak berbelas kasih pada seorang yang pernah cacat seperti Chris. Hingga takdir mempertemukannya dengah Hazel di sebuah gerbong kereta tua.

Itu adalah awal yang menjadi cerita mereka berdua. Hingga takdir kembali memisahkan insan yang saling memupuk cinta satu sama lain tersebut.

Mengenangnya membuat Hazel menitikkan air mata.

Menghela nafas, ia melempar pandangan ke arah luar jendela kereta, "Aku merindukanmu, Chris. Bertahanlah, apapun yang terjadi, tetaplah hidup."

....

Matahari telah lama tenggelem dan bulan mulai menjelang namun kereta yang membawa Chris tak juga menemui pemberhentian yang artinya perjalanan mereka cukup panjang.

Chris yang sebenarnya sudah sadar sejak lama, berpura-pura tetap pingsan---tak sadarkan diri hingga dua orang lelaki yang menculiknya mulai mengantuk dan jatuh tertidur ketika malam menjelang.

Yang menjadi pertanyaan Chris adalah; apa yang mereka inginkan darinya dan kemana mereka mau membawa dirinya?

Ia membuka sedikit matanya, seingat Chris ia tidak pernah melakukan tindakan jahat---kriminal tapi dua orang yang menculiknya ini memborgol kedua tangan dan kakinya seolah ia adalah tahanan penjara kelas kakap yang bisa kabur kapan saja. Cih.

Chris tidak khawatir akan dirinya, yang ia pikirkan adalah Hazel.

Bagaimana kondisi gadis itu sekarang? Apa ia baik-baik saja? Sudahkah Hazel melarikan diri dari kedai yang menjual informasi itu seorang diri meski tanpanya?

Chris harap Hazel berhasil kabur dan selamat.

Sibuk dengan kecemasannya itu, Chris mengingat kembali jalan hidup gadis itu yang sudah menjadi seorang yang terbuang jauh sebelum mereka berdua bertemu. Dimulai dari kehidupan masa kecil Hazel yang susah karena gadis itu dan keluarganya terasingkan karena fitnah kejam orang tak bertanggungjawab, hidup terisolasi di tengah hutan, kepelikan dan derita akibat meninggalnya si saudari kembar, perlakuan tak adil orang tuanya, hari-hari yang bagai neraka hingga pengeboman yang sama kian menghancurkan hidup mereka.

Menghela nafas, Chris bersumpah bahwa dirinya harus bertemu Hazel kembali dan menunaikan janjinya.

Janji yang mungkin terdengar seperti candaan karena Hazel memintanya lebih dulu, tapi ketahuilah Chris sebenarnya punya rencana itu jauh-jauh hari sebelum Hazel menyatakan perasaannya.

Chris yang jatuh cinta lebih dulu tak kuasa menahan gejolak berdebar di dadanya kala mengetahui bahwa mereka merasakan perasaan yang sama.

"Aku pasti memenuhi janji itu. Kau dan aku---kita akan menikah dan menata hidup yang baru," Gumamnya penuh tekad.

Merasakan dua orang yang menculiknya telah lelap ke alam mimpi, Chris bergerak---berusaha lepas dari cengkraman borgol yang menahannya.

Meski tipis, cukup sulit karena itu terbuat dari besi membuat Chris berusaha ekstra.

Tapi sayang, seolah bunyi yang ia timbulkan cukup nyaring hingga membangunkan salah satu dari dua pria yang tertidur itu.

"Kau tidak akan bisa membukanya sekalipun dengan merontokkan seluruh gigimu," Komentarnya begitu melihat Chris yang tetap gigih.

Mendengus, Chris menatap orang itu dengan sorot penuh amarah, "Apa yang kalian inginkan dariku? Aku bukan anak orang kaya yang bisa kua rampok,"

"Rampok? Kau berpikir kami adalah perampok?" Pria itu menatap Chris remeh. "Kau pikir perampok mana yang masih membiarkan tawanannya hidup dan duduk di atas bangku kereta begini, ha?!"

"Jika itu bukan harta, lantas kenapa menculikku?! Lalu dimana Hazel? Kau berbuat sesuatu padanya?!"

"Ah, kekasihmu itu, ya? Entahlah, kami meninggalkannya di kedai wanita itu setelah mendapatkan apa yang kami mau dengan membawamu,"

Chris muak. Jawaban yang diberikan bukanlah jawaban memuaskan.

"Katakan, apa yang sebenarnya terjadi dan kalian inginkan dengan menculikku, hah?!" Bentak Chris dengan kasar.

Pria di hadapannya hanya menyeringai, "Kau akan tahu ketika kita telah sampai nanti."

.....

Kereta telah tiba di peron pemberhentiannya, tapi Hazel nampaknya sangat terlambat.

Chris tidak ada, pun dengan kereta yang membawanya.

"Chris! Chris, kau dimana?!"

Seperti orang gila, ia berteriak memanggil nama lelaki-nya.

Kemudian, dengan tergopoh ia menanyai petugas stasiun yang berada di meja loket, "Permisi, apa kereta dengan keberangkatan Washington DC kloter pertama telah menurunkan penumpangnya?"

Pria yang ada di sana mengangguk, "Ya, sudah sampai sekitar 30 menit yang lalu."

"30 menit?!"

Yang ditanya pun mengangguk.

Hazel tidak menyerah, ia menyusuri  seluruh antero stasiun dan sekitarnya meski dengan derai air mata.

1 jam.

2 jam.

3 jam.

Hazel hanya membuang waktu.

Chris sudah jelas tidak berada di sana.

Ia jatuh terduduk dengan lemas, "Kemana mereka membawanya?" Isaknya putus asa.

"Apa yang harus kulakukan demi menemukannya?"

Lagi, ia menjadi seorang yang kehilangan kembali. Bersamaan dengan itu, rintik hujan mulai membasahi tanah bumi, menyamarkan wajah dan matanya yang bengkak karena terlalu banyak menangis.

"CHRISSS!!!!"

____________________________________

GERBONG KERETA, CERITA KITA
___________________________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GERBONG KERETA, CERITA KITA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang