Part 1 : I can see your past

7 0 0
                                    

Pagi itu Michelle bangun pagi-pagi sekali, hari itu hari pertamanya menjadi mahasiswa di salah satu universitas bergensi di Seoul. Tentu saja ia harus berdandan rapih di hari pertamanya, kesan pertama selalu penting bukan? Selepas sarapan di kantin asrama ia segera menuju gedung kampusnya dengan berjalan kaki.

Seperti mahasiswa baru pada umumnya, Michelle berkenalan dan mengakrabkan diri dengan teman-teman barunya. Namun di suasana ramai seperti ini Michelle harus berhati-hati, ditambah lagi ia lupa membawa kaca matanya. Mungkin tidak apa-apa untuk "mengintip" kehidupan lampau orang lain barang satu atau dua saja. Tetapi dalam situasi ramai seperti ini, melihat kehidupan lampau dari 10 orang lebih akan membuat kepalanya pening.

Tanpa sengaja ia bertatapan dengan salah satu temannya:

Masa lalu Oh Miran adalah...

..eh? Kosong?

"Fyuhh.. Ternyata ini kehidupan pertamanya. Syukurlah.. Aku sedang tidak ingin melihat apa-apa." pikirnya.

Sejak kecil Michelle dapat melihat kehidupan lampau dari orang yang bertatapan dengannya. Tidak terlalu mengerikan jika dibandingkan dengan orang-orang yang dapat melihat atau berinteraksi dengan hantu. Tapi ceritanya akan jadi lain kalau masa lalu yang kau lihat adalah masa lalu dari pembunuh berantai, korban kriminal, dan hal-hal mengerikan lainnya. Karena mereka tidak menghantui Michelle dalam wujud hantu, tetapi sebagai rasa takut, marah, kasihan dan pilu yang tidak selalu bisa ia tahan. Terkadang tumpukan dari perasaan itu akan berubah menjadi sakit kepala atau bahkan demam hingga tiga hari tiga malam.

Bukannya ia tidak pernah berusaha untuk "menghilangkan" kelebihan ini, tapi ia lahir di keluarga non-religius yang tidak mempercayai hal-hal yang tidak dapat mereka lihat dan sentuh. Terakhir kali ia diam-diam pergi ke seorang shaman, ia malah diseret ke psikiater oleh ayahnya karena disangka berhalusinasi lagi. Sejak kecil ia memang sudah sering dibawa ke psikolog bahkan psikiater karena tidak ada yang percaya dengan penglihatannya ini. Saat kecil ia hanya dikira meracau, siapa juga yang akan percaya jika putri kecilnya bilang kalau dahulu ia adalah seorang kasim?

Michelle selalu penasaran dengan kehidupannya yang lalu, tetapi ia hanya dapat melihat masa lalu orang lain. Sudah ribuan kali ia melihat bayangan matanya di cermin, berharap ia dapat melihat sedikit saja gambaran dari masa lalunya, tapi semua itu sia-sia.

Hari pertama kuliah masih diisi dengan kuliah umum untuk seluruh mahasiswa baru di fakultas kebudayaan dan sastra. "Aduh rame banget lagi.." batin Michelle.

"Jadi sebagai mahasiswa dari fakultas kebudayaan dan sastra, nantinya kalian akan menjadi garda terdepan dalam memperkenalkan kebudayaan kita ke seluruh dunia. Tidak terkecuali untuk mahasiswa jurusan sastra asing, penting sekali untuk kalian tetap mengenal dan mempelajari kebudayaan kita, nantinya kalian-kalian juga akan turut andil dalam memperkenalkan kebudayaan kita ke masyarakat internasional. Sepuluh hingga lima belas tahun lagi, siapa yang tahu kalian akan bekerja di kedutaan, kementrian luar negeri, dan lain sebagainya. Siapa lagi kalau bukan kalian yang memiliki akses untuk memperkenalkan kebudayaan kita, baik itu kebudayaan tangible maupun intangible..." kira-kira seperti itu lah kuliah umum dari prof. Jung , dekan fakultas kebudayaan dan sastra yang memang dikenal sangat berdedikasi.

"Ssttt.. Michelle!" Seyeon berbisik pelan di telinga Michelle.

"Liat deh yang dibarisan sebelah! Itu itu arah jam 9! Jangan langsung nengok! Ganteng banget woii.." Seyeon menunjuk ke arah jam 9, seorang mahasiswa dengan hoodie pink sedang menyimak kuliah umum dari dekan.

"Hah? Itu? Yang hoodie pink??" tanya Michelle.

"Iyaa.. Cakep banget aduhh.. Anak jurusan apa yaa??" baru hari pertama, Seyeon sudah tergila-gila dengan mahasiswa yang ia bahkan tidak tahu namanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReincarnatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang