VII.

95 15 4
                                    

jaehyun melajukan mobilnya melewati gerbang besar melewati halaman bahkan bisa disebut lapangan karna sangat luas, yang ditumbuhi banyak pohon pinus disisi kanan dan kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jaehyun melajukan mobilnya melewati gerbang besar melewati halaman bahkan bisa disebut lapangan karna sangat luas, yang ditumbuhi banyak pohon pinus disisi kanan dan kirinya.

jaehyun terus berkendara hingga tampak sebuah kastil besar bergaya victoria dengan sebuah pohon oak besar dihalaman depan, ia memarkirkan kendaraannya secara sembarangan dan langsung disambut oleh beberapa pelayan.

jaehyun memasuki kastil itu dengan tergesa-gesa, kastil ini memakai interior yang terlihat gothic.

"dimana ayahku, derec? apakah dia ada didalam?" tanya jaehyun pada pria dihadapannya.

"tuan xaviero telah menunggu anda diruang kerjanya" pria bernama derec yang sedari tadi berdiri disamping sebuah pintu besar, mempersilahkan jaehyun memasuki ruang.

jaehyun masuk kedalam ruang kerja ayahnya, ruangan itu tampak temaram hanya diterangi beberapa lilin.

"ayah yang mengirim iblis itu bukan? kau mencoba mencelakai cathrina lagi!"

pria yang tidak terlalu tua dihadapannya terlihat sangat santai membaca sebuah buku yang sudah sangat lama.

"ayah sudah memperingatkanmu agar berhenti mengejar gadis itu, jasper" pria tua bernama xaviero itu membalikkan halaman demi halaman bacaannya.

"aku tidak akan melepaskannya, tidak akan pernah! cukup sekali kau memisahkan aku dan cathrina" jaehyun menggebrak meja dimana ayahnya duduk.

xaviero menutup dan meletakkan buku yang ia baca, lalu beralih menatap jasper datar.

"berhentilah jasper, berhenti jadi iblis pembangkang selagi ayah masih memintamu"

"kau harus menikah dengan levina demi keberlangsungan kaum kita dan kau yang akan menjadi raja dari segala iblis menggantikan ayah, jasper morningstar "

"bukan dengan pasiphae bernama cathrina anak dari dewa helios itu, zeus tidak akan senang dan tinggal diam jika ia mengetahuinya"

xaviero bangkit dari duduknya, pupil mata jaehyun berganti menjadi merah darah ia berdiri tegap melipat kedua tangannya menatap ayahnya datar.

"aku tidak tertarik menjadi penggantimu, sebastian bisa mengambil alih kekuasaanmu"

"bahkan sekalipun jika aku harus melawan zeus demi bersama cathrina"

"dan aku tidak akan membiarkan ayah mencoba membunuh cathrina lagi, jika kau berani melakukannya maka aku juga akan mengantarkanmu pada kematian, sekalipun kau ayahku"

xaviero dengan santai bergerak mengitari jaehyun lalu kembali duduk santai dimejanya sembari meneguk wine.

"sayang sekali, jasper. gadis pujaanmu dan adiknya itu mungkin sekarang dalam situasi berbahaya"

jaehyun sangat marah menyadari bahwa barrier yang diciptakan untuk melindungi yeri mungkin telah hancur oleh iblis suruhan ayahnya, ia mencekik ayahnya bahkan tanpa menyentuhnya sama sekali, sedangkan xavier hanya tertawa mengerikkan. jaehyun melempar xavier ke jendela hingga kacanya pecah, jaehyun meninggalkan pria tua itu yang tengah terbahak-bahak seperti orang gila, untuk kembali ke kediaman yeri.

haruto hampir sekarat dengan yeri yang tidak bisa berbuat banyak untuk melawan astaroth. keduanya sudah berusaha sekuat tenaga, tapi apa daya keduanya tidak mungkin mengalahkan para iblis, ia hanya diam memangku kepala haruto.

pikirannya kosong menatap sekitar yang lama kelamaan menjadi gelap, ia dikelilingi oleh kegelapan. bahkan ia tidak mendapati haruto yang sedari tadi berbaring, yeri hanya merasakan kehampaan.

"kenapa? kenapa gue malah terjebak disini?"

"haruto lo dimana? jangan tinggalin gue sendirian!"

yeri terjebak dalam kegelapan dan kehampaan, mencoba meraba-raba dalam kegelapan, mencoba meraih apapun itu tapi ia tak menemukan apa-apa, dan berakhir ia terduduk.

"jaehyun... gue takut.. lo bilang bakal ngelindungin gue.."

beberapa jam ia duduk terdiam. ia merasa seperti sedang buta dan berada dalam ruang tanpa ujung, perasaannya campur aduk, merasakan ketakutan yang teramat.

"mama, pengen pulang.."

yeri menutup wajahnya dengan kedua tangannya berharap ia akan kembali pada kenyataan, namun saat membuka kedua tangannya ia tetap mendapati kegelapan.

"gak ada harapan?" ia memeluk kedua kakinya.

maaf banget melenceng dari janji malah jd hampir 3 bulan gak diupdate, maaf bgt kalo ceritanya malah ngalor trus rasanya ngebosenin😌🙏 pokoknya selamat membaca<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf banget melenceng dari janji malah jd hampir 3 bulan gak diupdate, maaf bgt kalo ceritanya malah ngalor trus rasanya ngebosenin😌🙏 pokoknya selamat membaca<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ɴʏᴄᴛᴏᴘʜɪʟᴇ 🔛 ᴊᴀᴇʜʏᴜɴ x ʏᴇʀɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang