03 - Calon Mertua

6.6K 663 489
                                    

Play audionya yukk~

Moon lagi suka lagunya belakangan ini :"

Anyway, Moon tuh tergolong suka bgttt baca NC scene gitu, smut juga, tapi ga berani buatnya :') Setelah mengumpulkan keberanian dari jauh-jauh hari, akhirnya belajar deh wkakaka

Pernah sih nyoba sekali buatnya, tapi ga nyampe tiga paragraf rasanya jantung Moon mau meledak aja tau ga sih :'))) But, nanti di akhir bakal ada satu kok :"

Soalnya Moon tuh gapunya pengalaman gituan soalnya teh :')) Moon kan jomblo hshshsh

WARN = lil bit dirty talk, bocil harap menjauh ya syng

---
𝙨𝙪𝙜𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙙𝙙𝙮 / 𝙠𝙪𝙣𝙮𝙖𝙣𝙜 ☆
---

Kun sama Yangyang lagi di rumah IlYoung. Buat apa? Ya kan mau minta restu :"

Begitu Kun bilang mau ngelamar Yangyang didepan IlYoung, mereka langsung kaget dong.

"Saya pikir Yangyang waktu itu cuma bercanda waktu dia bilang udah dapet om-om ganteng yang kaya. Taunya bener." kata Taeil.

Taeil mah sebenernya tenang-tenang aja. Yang riweuh sekarang tuh Doyoung. Dia ga nyangka sekarang ada yang lagi ngelamar anak gadisnya. Dia pikir si Yangyang bakal jadi perawan tua.

"Kamu beneran mau sama Yangyang? Awas nyesel lho."

"Ih Bunda apaansih! Malu-maluin deh ah"

"Lah Bunda tujuannya baik, daripada nanti dia nyesel nikahin kamu yang sengklek begini."

Yangyang be like =

Kun senyum sambil melihat pertikaian ibu dan anak itu, "Saya gapapa kok Yangyang kelakuannya agak minus, saya ga masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kun senyum sambil melihat pertikaian ibu dan anak itu, "Saya gapapa kok Yangyang kelakuannya agak minus, saya ga masalah."

Taeil ngangguk-ngangguk, "Ngobrol berdua yuk, Kun. Tinggalin aja singa-singa ini disini."

Mereka pun pergi ke halaman belakang. Cuma duduk-duduk doang sambil minum teh, enak juga sore-sore kaya gini udaranya seger. Udah lama juga Kun ga refreshing begini.

"Saya inget kamu, Kun. Ini bukan pertemuan pertama kita, kan?"

Kun noleh ke Taeil, dan ngangguk. "Iya, 18 tahun yang lalu."

Taeil meminum tehnya sebentar, "Kalau diingat-ingat lagi kejadian 18 tahun yang lalu, saya jadi percaya kamu, Kun. Saya senang Yangyang bertemu kamu kembali, dan berakhir seperti ini."

Kun senyum, "Saya masih suka mikirin gimana keadaan anak hilang itu sekarang. Dan saya bersyukur dia baik-baik aja, dan kembali ke saya lagi."

Taeil naruh cangkirnya di meja, "Yangyang itu, anaknya ceria dan hatinya lembut. Tapi dia juga cengeng. Waktu itu pernah ada satu burung yang kakinya patah di pekarangan rumah. Dia nangis-nangis terus dibawanya ke saya sambil bilang 'Ayah, Burungnya sakit. Kasihan ya?'"

𝙨𝙪𝙜𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙙𝙙𝙮 / 𝙠𝙪𝙣𝙮𝙖𝙣𝙜 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang