[SP] CHOICE || Yoon Seok x Joon Eun

CHOICE

It’s much easier to turn a friendship into love, than love into friendship

Untuk kesekian kalinya Yoon Seok terbangun, karena tersentak paksa dari mimpinya yang mengerikan. Ia mendesah pelan dan memutuskan untuk turun dari ranjang. Meraih botol berisi air mineral yang selalu tersedia di atas meja nakas. Cairan bening itu mengaliri tenggorokannya dengan cepat. Seperti sihir, membuatnya sedikit merasa tenang.

Matanya melihat pigura di atas meja yang berisi potret dirinya bersama Joon Eun saat kelulusan. Jemarinya mengusap permukaan pigura itu dengan lembut. Ia merindukan laki-laki itu. Karena kesibukan masing-masing, sudah nyaris satu bulan mereka tidak bertemu. Paling mentok hanya video call, yang hanya akan berlangsung lima menit. Entah Yoon Seok yang di teriaki kepala editornya, atau Joon Eun yang harus bergegas pergi untuk kerja kelompok.

Yoon Seok meraih ponselnya dan menemukan beberapa pesan yang berasal dari Joon Eun. Membuat bibirnya langsung mengembangkan senyum. Kemudian membaca pesan-pesan itu dengan semangat.

MyJoon

Yoon Seok
Apa kamu sudah tidur?21.57

Mama nanya, apa minggu ini bisa ke rumah?22.00

“Oh, astaga minggu depan Papa Mingyu ulang tahun,” ucap Yoon Seok, menepuk dahinya. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tugas kuliahnya. Terlalu lelah untuk memikirkan hal seperti perayaan. Buru-buru ia membalas pesan kesayangannya.

To : MyJoon

Tentu saja, aku pasti datang

Aku ingin melihat kucing kecilku 02.17

MyJoon

Sejak kapan keluargaku melihara kucing? 02.17

Mata Yoon Seok membola terkejut melihat balasan yang ia terima. Bukan, bukan karena isi pesannya ia terkejut. Jemari panjangnya langsung otomatis menekan ikon telepon di pojok kanan atas. Tidak butuh waktu lama orang yang ia hubungi langsung menjawab.

“Ya! Kim Joon Eun! Kamu belum tidur?!” seru Yoon Seok, tidak memberikan Joon Eun kesempatan untuk menyapanya.

“Kamu juga belum tidur.”

Yoon Seok berdecak kesal. Jika Joon Eun kini berada di depan matanya. Ia pasti sudah memelototinya dengan aura bag ibu-ibu, yang memergoki anaknya brbuat hal yang tidak senonoh. “Aku kebangun, puas?! Sekarang kenapa kamu belum tidur?”

“Tugasku banyak, aku sedang menyelesaikannya.”

“Kapan deadlinenya?”