love story.

5.1K 391 23
                                    

18+

Tepat pukul 7 malam, Jeongguk sampai di apartemen mereka berdua; ia dan Taehyung. Keduanya memang sudah tinggal bersama selama 3 tahun setelah memutuskan di hari jadi mereka yang ke satu tahun. 6 bulan lalu, Taehyung melamarnya. Ingin membuat hubungan yang lebih serius. Menunggu Taehyung yang sebentar lagi akan lulus dari kuliahnya.

Mengetahui perbedaan umur mereka yang tidak terlalu jauh. Jeongguk 26 tahun dan Taehyung 22 tahun. Awal pertemuan mereka di saat makan malam bersama antar keluarga Taehyung dan Jeongguk. Orangtua mereka sudah bersahabat dan keduanya baru dipertemukan sekitar 3 tahun yang lalu, sama seperti jalinan hubungan mereka.

Taehyung yang pertama kali tertarik pada sosok Jeongguk. Terlihat sungguh tampan dan cantik dalam waktu bersamaan serta auranya yang terpancar berhasil membuatnya terpikat. Kala itu, Jeongguk adalah sosok yang kaku dan cuek. Masa pendekatannya seperti tidak ada kemajuan karena si Jeon seakan tidak memerdulikan kehadirannya. Waktu berjalan 3 bulan tapi belum ada tanda-tanda jika Jeongguk menyukainya juga. Ia berada di titik menyerah.

Berpikir bahwa Jeongguk terlalu sempurna, jauh beda dengannya yang masih belum bisa apa-apa. Maka dari itu, ia secara perlahan mulai menghilangkan eksistensinya di hadapan Jeongguk. Tidak lagi tiba-tiba datang ke apartemen yang lebih tua hanya untuk memberinya cemilan atau hanya bermain PS sedangkan si pemilik apartemen menyelesaikan pekerjaannya.

Ia memgirim pesan panjang ke Jeongguk tentang segala perasaan dan pilihannya untuk berhenti memerjuangkan Jeongguk. Sebelum itu, sebenarnya ia tidak mau menyerah begitu saja, namun untuk apa melanjutkannya jika Jeongguk saja tidak sekalipun mengharapkan kehadirannya.

Tapi, balasan yang ia dapat beberapa menit setelahnya membuatnya mematung.

Aku juga suka sama kamu, Tae. Maaf kalau aku nggak bisa mengekspresikan rasa ku ke kamu. Tapi, serius. Aku punya perasaan yang sama ke kamu.

Dan tidak butuh waktu lama lagi, Taehyung bergegas. Pukul 9 malam, namun ia tidak peduli. Yang hanya ia inginkan adalah bertemu dengan Jeongguk dan merengkuhnya erat.

15 menit perjalanan menggunakan motornya. Taehyung sudah berada di depan unit Jeongguk, memencet bel dan menunggu dibukakan. Kakinya bergerak gelisah serta tangannya berkeringat dingin. Apalagi jantungnya yang berdetak sangat kencang. Gila. Taehyung mual sekali rasanya.

Pintu terbuka, menampilkan Jeongguk yang tersenyum manis ke arahnya. Taehyung dengan cepat memeluknya, menangis disana seperti anak kecil. Jeongguk terkekeh, mengusap punggungnya lembut dan menarik Taehyung ke dalam karena isakannya yang bertambah nyaring.

"Tae... udah. Nggak capek nangis terus, hm?"

Tubuh Taehyung gemetaran. "Aku sayang Kak Gguk. Sayang banget."

"Aku juga sayang sama kamu." Jeongguk membawa wajah basah Taehyung untuk diusapnya. Tertawa kecil karena mata si Kim yang merah dan membengkak.

Perbedaan tinggi mereka membuat Jeongguk harus mendongak untuk menatap Taehyung. Tinggi Taehyung sekitar 185 cm dengannya yang berbeda 5 cm, 180. Memang umur sepertinya tidak berpengaruh karena Taehyung terlihat lebih besar dibandingkan dirinya.

"Aku boleh cium Kakak?"

Pipi Jeongguk memerah malu mendengarnya. Ia mengangguk dan tak lama kemudian, ia merasakan benda lembut menyapa bibirnya. Keduanya mendesah lega, Taehyung merapatkan si Jeon ke dinding dan memperdalam pagutan mereka.

Jeongguk melepas paksa cumbuan mereka, "Tae, nanti keblablasan."

Taehyung menyengir. "Emang Kak Gguk nggak mau?"

kak gguk [taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang