Bagian 1: Back to the Beginning

9.2K 659 60
                                    

the change has come, and who would say"I would it were not come to-day"?What were the respite till to-morrow?Postponement of a certain sorrow,From which each passing day would borrow!Let grief be dumb,The change has come

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....the change has come, and who would say
"I would it were not come to-day"?
What were the respite till to-morrow?
Postponement of a certain sorrow,
From which each passing day would borrow!
Let grief be dumb,
The change has come....*

1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. BACK TO THE BEGINNING



''Kau benar-benar akan melakukannya?"

Seorang anak laki-laki berambut nanas menepuk pelan pundak anak lelaki lainnya. Ia mengembuskan napas pelan, diam-diam berharap temannya akan mengurungkan niatnya.

"Hn." Anak laki-laki berambut hitam itu menjawab sembari memakai masker hitam dan juga kacamata berwarna serupa.

Shikadai-anak berambut nanas-menatap khawatir teman sepermainannya dari zaman zigot. Ia tahu betul kalau Yuto -sang teman-benar-benar serius, maka tak ada jalan untuk mencegahnya.

Yuto akan benar-benar melakukannya.

Yuto tampak sibuk memasukkan barang-barang yang dibutuhkannya ke dalam ransel; rubik kesukaannya, sertifikat kelahiran, juga selembar foto usang yang ia curi dari ruang kerja ayahnya. Yuto menarik ritsleting tasnya dan meletakkannya di atas ranjangnya. Ia kemudian duduk di samping Shikadai yang telah lebih dulu duduk di atas tatami di kamarnya. Remaja itu tersenyum kecil melihat gurat kekhawatiran di wajah anak yang selalu malas itu.

''Apa alat itu benar-benar akan bekerja?'' gumam Yuto yang didengar oleh Shikadai.

Shikadai mendengus, ''Tentu saja, bodoh! Kita membuatnya bersama. Tak ada kata gagal untuk anak jenius seperti kita.'' Katanya sombong. Yuto tersenyum tipis. Shikadai telah kembali menjadi bocah jenius yang menyebalkan.

''Hei, kalau alat itu tak berjalan seperti yang kita harapkan-gagal, dan aku terdampar di dimensi antah berantah dan tak bisa kembali, aku harap kau mau menyampaikan permintaan terakhirku pada Kakek, Bibi, paman Neji, paman Naruto, dan paman Kakashi. Ayah membenciku jadi ia mungkin malah akan senang kalau aku tak ada. Di matanya, anaknya kan hanya Sarada seorang.''

Back in Time [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang