__________
12:00 AM, Tokyo University, 25 March 2021
Suasana ramai kantin kampus rupanya tidak menghalangi sesi galau seorang gadis pink yang kini tengah memperhatikan layar ponselnya dengan wajah lesu. Satu tangannya menopang dagu. Jarinya tidak berhenti mengusap layar ponselnya, berharap segera mendapat balasan dari kekasihnya.
Sudah hampir tiga bulan ini ia lost kontak dengan kekasihnya yang sedang menempuh pendidikan di luar negri. Terakhir bertukar kabar saat malam tahun baru, setelah itu kekasihnya tidak dapat dihubungi lagi. Entah apa yang sedang terjadi dengan kekasihnya sekarang. Hal itu membuat pikiran negatif sering muncul dibenak Sakura. Seperti, apa kekasihnya mempunyai wanita lain yang menggantikan dirinya di luar sana? Sehingga kekasihnya tidak lagi memberi kabar padanya. Atau sesuatu buruk terjadi pada kekasihnya, sehingga dia tidak bisa menghubunginya.
Sakura mengacak-acak rambutnya frustasi, memikirkannya lama-lama membuat Sakura menjadi gila. Akhir-akhir ini ia tambah dibuat stress dengan tugas mata kuliah yang ia tunda dulu. Dengan kasar Sakura melemparkan ponselnya ke meja, lalu menenggelamkan kepalanya di lipatan lengan.
"Hei, kau ini kenapa? Masih belum selesai galaunya?" tanya Ino yang duduk di sampingnya. Ia sedang menikmati salad buah
"Hmm."
"Memangnya galau karena apa?" tanya Kiba penasaran.
"Apa lagi kalau bukan karena Sa-su-ke-kun nya," sahut Ino.
"Memang Sasuke belum memberi kabar lagi?" tanya Naruto dibalas gelengan pelan oleh Sakura yang masih dalam posisi sama.
"Apa jangan-jangan Sasuke sedang berkencan dengan bule di sana, yang lebih cantik dan lebih seksi sehingga dia lupa punya kekasih disini?" ujar Kiba membuat kepala Sakura langsung terangkat dan menatap tajam padanya.
"Jangan asal bicara!" tegur Ino.
"Aku hanya menebak," ujar Kiba sembari mengedikkan bahunya.
"Tebakan mu keterlaluan," ujar Sakura.
"Sudah, tidak mungkin Sasuke selingkuh. Dia itu seperti punya phobia pada perempuan kecuali pada Sakura,"
"Ingat saja waktu kita dulu masih siswa Senior High School, Sasuke mempunyai banyak penggemar gadis cantik, tapi apa ia menggubris nya? Tidak kan? Satu-satunya perempuan yang mampu mendekatinya hanya Sakura saja.
Ingat juga saat kita dulu pergi ke klub, dia bahkan tidak menggubris jalang yang hampir telanjang didepannya. Mungkin jika Sakura yang melakukan itu akan langsung diterkam olehnya, awh!" jelas Naruto segera mendapat pukulan keras pada bahunya."Itu dulu. Kita tidak tahu kan yang terjadi sekarang. Lagipula dia berada jauh dari kita, jadi kita tidak tahu apa yang dilakukannya sekarang," ucap Kiba dengan entengnya. Dia benar-benar semakin memperkeruh kondisi hati Sakura sekarang.
_____
22:45 PM, Mattalatta Apartement, 25 Maret 2021
Sakura merenggangkan otot-ototnya yang kaku setelah lama diposisi yang sama selama berjam-jam. Duduk di depan laptop dengan tumpukan tugas, sungguh melelahkan. Ia menutup laptopnya setelah melepas kacamata anti radiasi yang ia kenakan dan membereskan lembaran kertas yang berserakan di meja.
Setelah beberes ia langsung membaringkan diri di sofa. Menatap langit-langit atap apartemennya sembari memikirkan sesuatu.
Sedang apa Sasuke sekarang?
Lagi, kekasihnya lah yang selalu menjadi topik utama pikiran si pinky. Sasuke tidak pernah absen dari data apa yang harus dipikirkan oleh otaknya. Selalu saja menjadi urutan pertama dalam daftar hadir pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pizza With The Bonus
FanfictionSakura yang sedang dilanda kegalauan karena hampir tiga bulan tidak mendapat kabar dari kekasihnya, selalu mendapatkan sebatang cokelat ketika memesan pizza. Suatu ketika ia hampir saja menelan sebuah surat dari dalam cokelat yang ia dapat dari pizz...