one

8 3 0
                                    

Disuatu malam sepi,di penghabisan
kesibukan kota,  diSebuah apartemen  Masih ada lampu menyala disalah satu kamar.

Tepat nya di kamar seorang gadis.Secara singkat  anak itu adalah elena seorang gadis berusia 12 tahun yang masih meyakini dogeng sebagi pedoman hidup nya ,memberikan pemahaman terhadap hati ia adalah seorang putri.

Yakin akan Mendapatkan  kebahagian di penghujung hari jadi tidak perlu bersusah payah. Elena sama sekali tidak mau membuka matanya terhadap dunia, egois dan yakin bahwa dunia ini akan ia genggam dengan mudah.
Elena menatap bintang dari Jendela mulai melamum dengan senyuman di bibir nya

" ah dunia indah, aku akan mengelili dunia ini mengagumi setiap keindahannya seperti seorang putri "

Setelah mengucapkan kalimat itu sebuah bintang membesar sinar nya sangat indah,  tapi semakin lama semakin membesar, elena semakin takut ,sekarang menjadi sangat dekat menyilaukan mata.

Ketika  ia membuka matanya seorang wanita berparas cantik telah duduk di Samping nya

" siapa kau??, apakah kau adalah seorang peri ??" elena bertanya tentu saja dengan perasaan bangga

" apa aku terlihat seperti itu,tapi kalau kau suka anggap saja begitu " jawab nya dingin " kau ingin mengelilingi  dunia ini kan,  aku akan membawamu"

Wajah elena langsung berbinar
" tentu saja aku ingin menentukan  dimana aku akan membuat rumah yang mewah "

" tutup lah matamu "
Elena menutup matanya kemudian membuka nya tanpa aba aba
Ia sudah berada di sebuah tempat ,mengejutkan tempat itu adalah kota tempat tinggal nya bedanya keadaan masih siang hari dan orang orang seolah tak melihat mereka.

"kau bilang kau akan membawaku keliling dunia, tapi ini masih tempat yang sama aku tinggal hanya 2 meter jaraknya dari Apartemen ku  " elena kesal ,melihat itu peri memutar bola mata jengah

" mengapa aku harus membawa mu jauh jauh Sementara tempat di sekililing mu tak kau kenali "

Peri berjalan mendahului ,kaki nya berjalan Dengan  tegas elena hanya mengikuti nya dari belakang sampai peri berhenti di sebuah tempat ia menatap diam,elena mengikuti arah matanya,sebuah pertemuan bertemakan "kita akan hidup sejahtera".Tampak seorang lelaki paruhbaya berpidato memimpin perkumpulan  seolah tengah megucapkan janji dengan semangat  yang membara.

Satu hal yang menganjal hati elena
" apa yang terjadi, apakah mikrofon nya rusak atau pendengaranku sudah tidak baik lagi?? " tanya elena cemas

" telingamu tidak salah begitu pun dengan mikrofon nya kau tidak bisa mendengar nya karena perkataannya adalah omongkosong "
Tentu elena bingung  mendengar penjelasan peri ,Walaupun peri tahu bahwa elena bingung ia enggan tuk menjelaskan

find my world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang