Ghost Buster

1. Awal

Jangn komen gak masuk akal karena ini cerita fantasi

Happy reading

"Tolong lepasin gue!"

Seorang pria menyeringai sambil melihat arwah yang ia serap menghunakan penamgkap hantu khusus yang berbentuk seperti pistol. Ia sengaja menyerapnya seraca perlahan, ingin melihat wajah makhluk putih itu kesakitan.

"Hahaha, sebenarnya usia gue masih tersisa satu bulan, cuma gue gak akan biarin arwah yang lewat di depan gue pergi begitu aja," ucap pria itu tersenyum licik.

Arwah itu melihat langit dengan tatapan sendu. Ia ingin menjadi bintang dan berbahagia dengan keluarganya di sana, namun sekarang ia benar-benar akan berakhir dan hilang begitu saja.

Setelah seluruh tubuh arwah itu diserap, pria pemburu hantu itu menembakan ke nadinya.  Cahaya putih terlihat mengalir di setiap uratnya kemudian menghilang ketika semuanya telah tersalurkan ke seluruh tubuhnya. Sakit luar biasa ia dapatkan, urat uratnya serasa putus, tubuhnya seakan hancur berkeping-keping, namun itu telah menjadi hal biasa.

Ia merasa lemas untuk beberapa saat. Setelah cahaya putih itu beradaptasi dengan tubuhnya, ia merasa seperti terlahir kembali dan tubuhnya terasa sangat segar.

Allen Davies— laki-laki yang mampu menambah usianya dengan memburu hantu.

Itu berawal dari ratusan tahun lalu ketika ia menemukan kitab dan benda yang mirip dengan pistol. Di dalam kitab itu terdapat mantra yang mana membuatnya bisa melihat arwah dan juga ada sebuah petunjuk cara menggunakan alat penangkap hantu. Di dalam kitab yang Allen temukan menggunakan tulisan Yunani kuno yang membuatnya kesulitan dalam memahami.

Karena penasaran, Allen mencobanya satu kali ketika usianya menginjak 45 tahun dan itu semua berhasil.

Selain menambah usianya dan membuatnya terlihat lebih muda, aktifitas Allen ini memberinya kekuatan. Ia bisa menghilang, menjadi sangat kuat dan bisa merubah bentuk dirinya sesukanya, ia juga tidak membutuhkan makan dan minum.

Masa ke masa ia lewati dengan kegiatannya itu. Awalnya tidak ada tujuan khusus, namun ketika ia membaca kitab lebih jauh lagi, di sana menyebutkan sebuah cincin dan ia pun mulai berambisi untuk menemukannya walaupun tidak terlalu mengirti dengan cincin itu. Sampai sekarang, ia tidak kunjung mendapatkannya.

Satu hal yang tidak Allen pikirkan tentang keluarga arwah yang ia tangkap. Mereka menunggu anggotanya datang, namun Allen hilangkan begitu saja demi kepuasannya.

***

Hari ini menjadi hari yang sangat bahagia untuk Manda dan Haris karena puteri pertama yang sudah mereka tunggu-tunggu hadir di dunia.

Bayi mereka sangat cantik, kulitnya putih bersih dan tidak cacat sedikit pun. Walaupun baru lahir, bayi itu sudah bisa tersenyum yang membuat kebahagiaan Manda dan Haris bertambah.

"Puteri papa cantik banget ma," ucap Haris. Air matanya mengalir saking bahagianya.

"Puteri kita pa," ucap Manda tidak terima.

Haris mengusap kepala bayi perempuannya. "Walaupun kita bukan keluarga berada, tapi papa merasa punya harta yang sangat banyak karena kamu," ucapnya penuh kasih sayang.

Manda yang tengah menggendong puterinya menelisik setiap inci tubuh puterinya dan matanya tak sengaja melihat benda yang melingkar di jari manisnya. "Itu apa?" gumamnya.

Haris melebarkan telapak tangan bayinya. Terlihat sebuah cincin berwarna silver dengan berlian berwarna merah delima di tengahnya. "Dari mana cincin ini?" gumamnya heran.

Ketika baru dilahirkan, bayi mereka langsung diberikan ke pangkuan Manda oleh dokter yang bertugas. Tidak ada satu orang pun yang memasang cincin itu.

Haris mencoba melepaskan cincin itu, namun jarinya malah terasa panas. Cincin itu terasa membakarnya, tangannya pun melepuh. Ia menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan semua ini.

Manda yang melihat itu semuapun tentu terkejut, namun ia berusaha menyingkirkan semua hal aneh yang ia pikirkan. "Dengar, ini bisa saja sebuah anugrah atau bencana. Rahasiakan semuanya dari puteri kita dan biarkan cincin itu tetap melekat dijarinya," peringatan Manda.

Haris menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan. "Semuanya akan baik-baik saja," ucapnya mencoba tenang.

Mereka saling terdiam dengan pikirannya masing - masing. Mereka masih tidak percaya dengan hal yang baru saja terjadi. Namun cincin itu nyata.

"Eum... Aku rasa puteri kita butuh nama," ujar Manda mencairkan suasana. Mereka sebelumnya tidak menyiapkan itu sama sekali.

Haris berpikir sesaat sambil berlayar di sosial media untuk menemukan nama yang bagus. "Ruby Basilia Reign."

Manda tersenyum. "Bagus," ucapnya senang.