Ku terbiasa menulis berjuta rangkaian kata indah ketika bersamamu
Ku terbiasa melukis hayal pada langit malam ketika bersamamu
Ribuan puisi dan seloka terlahir disetiap harinya
Mengalir bak hulu ke hilir
Berwarna - warni namun tetap bersatu paduSentuhan angin selalu membelai lembut ketika aku bersamamu
Hangat sang surya bak belaian hangat seorang ibu kepada anaknya yang rewel
Rintik hujan bagaikan sapaan yang sejuk dikala hari yang sulit
Dan langit malam bagaikan kelambu ketika mimpi buruk datangSelalu kuawali pagi dengan sarapan senyum dari mu
Kujalani siang dengan erat gengam yang kau berikan, seakan takut aku tertiup angin
ketika Malam kita bersama mengenang indahnya hari yang kita telah lalui sampai terlelap dan bertemu dimimpi
Dan hari - hari itu
Rutinitas itu
Selalu kita ulangi tanpa merasa bosanMasih kuingat hari itu
Dingin udara pagi yang kita hiasi dengan tingkah konyol
Bermain disungai berair sejuk
Membimbing muda mudi dimasa keemasannya
Api unggun menghangatkan tubuh yang hampir beku disentuh udara berkabut
Dan sajak pujangga sebagai penghantar tidur beratapkan langit malam berhiaskan bintangMungkin tak seindah cerita romantis abad pertengahan, yang bertarung dan berkorban atas nama cinta mereka
Namun kisah ini sudah cukup bagi insan yang sederhana iniTerimakasih.
-D