PROLOG

35 9 1
                                    

...............................................................................

Ini pertama kalinya aku nulis. Jadi kalo ada salah kata atau typo mohon dimaafkan. Kalo suka kasih vote ya biar aku lebih cepet updatenya. Love you😀😀

.

.

.

.

.




Beberapa buku tulis baru terpampang di meja belajar yang menghadap jendela berwarna putih itu, tanda akan datangnya tahun ajaran baru. Bahkan ada beberapa yang sudah disampul dan ditulisi judul mata pelajarannya. Dari beberapa buku tersebut ada satu buku yang sangat menarik, buku hard cover berwarna hitam dengan judul 'Diarynya Elegi' berwarna putih.

Gadis dengan rambut dikepang satu itu mengeluarkan ekspresi dahi berkerut sambil menggigit ujung pena yang ia pegang dan menulis wish list-nya dibuku diary yang sampulnya baru saja ia hias dengan berbagai macam stiker. Tadi saat ia Ia baru saja kembali ke kota kelahiranya, ia membeli satu buku notebook berwarna hitam berisi 200 lembar yang sudah dijadikanya sebagai buku diary. Menurutnya akan lebih baik membeli buku diary baru untuk tempat tinggal baru.

Untuk menghindari ada yang membaca buku diarynya itu dia menulis seperti ini dihalaman pertama :

WARNING!!!!!!
BUKU DIARYNYA ELEGI DILARANG KERAS ADA YANG MEMBACA!!!
YANG MEMBACA NANTI UDELNYA KELUAR BULU WARNO IJO!!".

Wish list selama kembali ke jogja :

1. Mencari ayah
2. Mencari banyak sahabat
3. Jalan jalan seharian menelusuri Jogja
4. Menghirup bau tanah jogja saat hujan :D
5. Merayakan tahun baru bersama sahabat baru
6. Melihat jatilan
7. Jadi gadis tangguh
8. Mencoba kerja part time.

"Kayaknya segini aja cukup deh"

Ucap Elegi, gadis berumur hampir enam belas tahun yang baru saja kembali ke kota kelahiranya, Kota Jogja. Rambut panjang lurus tapi selalu dikepang dan hiasan bando selalu menjadi ciri khas-nya. Kulit putih bersih, bibir berwarna pink, mata agak belo dan tahi lalat mati tepat 1 cm dibawah alis kanan-nya menambah kesan mempesona.


Baru sejam dia sampai, barang barangnya sudah dibenahi oleh bawahan kakaknya. Dan begitu dia menapakkan kakinya dirumah ini, tiba-tiba dia merasa ada yang mengawasinya, belum lagi tas ransel yang ditaruhnya di meja belajarnya jatuh sendiri, tidak ada angin padahal. Agak horor sepertinya.

Langit yang ia lihat dari balik jendela itu menunjukkan cuaca yang cerah. Seolah olah menyambutnya untuk kembali dikota ini. Dalam beberapa detik kemudian ia mulai mengingat kenangan kenangan menyakitkan yang ia tinggalkan di kota ini. Tanpa terasa air matanya lolos begitu saja, namun dengan sigap ia hapus karna mendengar suara langkah kaki menuju kamarnya.

"El, kakak mau ngurus pendaftaran SMA kamu, mau ikut nggak?" Ucap Reyhan, kakak laki-laki yang membuyarkan lamunanya dengan membuka pintu secara tiba-tiba.

"Engga, tapi El titip lopis sama klepon"

"Lopis udah susah dicari, klepon aja ya?"

Dengan menghembuskan nafas kasar Elegipun menjawab "Yaudah. Hati-hati kak"

"Oke sweety, bye"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ironinya Elegi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang