Ikiga-i

1.6K 199 28
                                    

>>>The Reason<<

"hhm.. hmm mnn La"

"LanZhan.. kita harus berhenti." Wei Ying sudah tidak tahu berapa lama mereka saling mencium seolang saling memberi kehidupan.

"sebentar lagi" Lan Zhan manusia yang seharusnya lebih memiliki kedisiplinan dan pertanahaan diri yang kuat diantara mereka berdua sekarang sedang meminta untuk menunda waktu untuk kembali ke akal sehat?

"LanZhaan" suara itu tidak akan membuat Lan Zhan berhenti yang ada dia semakin bersemangat. Tangannya sudah masuk ke dalam baju ke belakang punggung Wei Wuxian, Kulit yang dibawah selimut itu tiba-tiba kedingingan membuatnya tersentak.

"maaf" bisik Lan Zhan namun dia tidak berhenti meraba. Manusia itu menjadi tidak bermoral.

"Wei ying" suara beratnya memanggil nama Wei Wuxian dengan sangat menggoda.

"Lan Zhan, berhenti. Hmm?" bujukkan itu tidak memiliki jawaban yang sebenarnya tidak diinginkan keduanya.

"aku ingin mengatakan sesuatu" saat Lan Zhan menganti targetnya menjelajahi leher jenjang Wei Wuxian, dia mengambil kesempatan untuk memulai penolakannya, namun mahluk dominan itu memberi respon dengan tidak menghentikan tindak asusilanya.

"katakan disini" saat dia berucap di lehernya membuat leher yang kini panas itu menjadi geli memicu getaran di tenggorakannya, Wei Wuxian terkekeh geli hal itu membuat Lan Zhan semakin mejadi – jadi. Dia semakin menyerang area sensitif itu bergantian kembali ke bibir lagi. Tidak memberi akses Wei Ying untuk memprotes.

Wei Wuxian akhirnya memutuskan untuk tegas, jika tidak, melihat kelakukan Lan Zhan, dia tidak akan selamat. Mereka bukan dalam hubungan asmara apa pun. Jadi dia tidak boleh terjebak dalam hubungan teman yang abu-abu ini.

"Qing-er.." akhirnya, kata itu berhasil membuat Lan Zhan terdiam. Menghentikan aktivitas kotornya dan kali ini terlihat sangat merah seolah memendam rasa marah.

"Wei Ying menyukaiku" tidak ada bantahan dalam kalimatnya, seolah dia tidak ingin diberi jawaban lain.

"lalu, apa kau menyukaiku?" Wei WuXian sedikit bingung, bagaimana mereka bisa masuk ke dalam percakapan ini sekarang? Beberapa waktu lalu, Wei WuXian masih berbicara soal orang tuanya. Satu kerutan muncul di kening Wei WuXian saat Lan Zhan tidak memberi jawaban apa pun. Sedikit pemahaman datang padanya, mungkin Lan Zhan hanya terbawa suasana atau mungkin dia hanya kasihan padanya?

"sudah malam, mari kita tidur saja yah?" tidak menunggu jawaban dari LanZhan, Wei WuXian berdiri meninggalkan Lan Zhan sendiri, berjalan dengan cepat ke kamarnya.

#

Malam belum larut, namun, ekstrimnya roller coaster emosinya hari itu membuatnya benar-benar lelah, biarkan saja semua berjalan apa adanya, dia akan meluruskan segalanya dengan Lan Zhan setelah pikirannya tenang.

Sementara itu, di sisi lain, Lan Zhan benar-benar diam seperti idiot. Lan Zhan, dia tidak biasa mencerna bayak emosi sebelumnya, emosi yang dia kenal tidak lebih dari marah dan normal. Dia akan marah karena sesuatu yang tidak manusiawi, selebihnya adalah menjadi normal. Dimana artinya dia bekerja dengan biasa, bekerja sesuai jadwal tanpa melibatkan emosi apapun hanya paham bekerja karena memang itu adalah keharusan, tidak pernah terbesit keinginan apa pun.

Namun malam ini, setelah lebih dari setengah jam Wei Wuxian meninggalkanaya sendirian, perasaannya masih berkecamuk. Dia belum bisa menguraikannya satu-satu. Dia bisa merasakan marah emosi yang dia kenal, tapi dia tidak tahu karena apa. Kemudia ada emosi yang tidak bisa dia gambarkan seolah Lan Zhan merasa ada yang sengaja memberi beban berat pada dadanya dan menahannya untuk bernapas dengan lancar. Dia benar-benar bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAN Die MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang