'U'

913 59 0
                                        


Lee Soo Man telah memperkenalkan seorang trainee yang awalnya akan di jadikan penyanyi ballad pada sang Leader.

Teukie melirik Kyuhyun sekilas.

Kyuhyun sedikit membungkuk sambil berusaha tersenyum pada Teukie. Saat ia di lirik dengan tatapan yang tidak enak, jantungnya pun berdebar keras. Karena Kyuhyun tahu bahwa ia telah membuat kesan awal yang buruk pada Leader grup dimana ia akan bergabung di dalamnya.

"Kami sudah beranggotakan 12 orang. Bagaimana mungkin harus di tambah satu lagi ? Aku yakin para member pun keberatan akan hal ini. Aku pun tidak yakin semuanya akan berjalan dengan baik." Protes sang Pemimpin.

Jantung Kyuhyun seperti di hujam ribuan pisau mendengar penolakan terang-terangan dari sang Leader. Ia berusaha membendung air mata yang memberontak untuk keluar.

"Itu sudah keputusan perusahaan. Tidak bisa di ganggu gugat." Jawab Lee Soo Man.

Teukie hanya diam menanggapi hal itu.

"Segera lakukan persiapan untuk album berikutnya bersama anggota baru kalian." Lanjut sang pemilik perusahaan.

Teukie menghela nafas.

"Baik. Kalau begitu saya permisi." Ucap Leeteuk sebelum berdiri, membungkuk, dan berbalik begitu saja tanpa melirik Kyuhyun sedikit pun.

Banyak dari member yang tidak setuju dengan bergabungnya Kyuhyun karena alasan masing-masing. Namun, akhirnya Super Junior merilis singel "U" untuk diunduh secara gratis pada tanggal 25 Mei 2006 di situs resmi mereka. Jumlah unduhan "U" mencapai 400.000 dalam waktu lima jam setelah dirilis dan melewati 1.7 juta unggahan, yang membuat situsnya bermasalah.

Kaset dari "U" yang terdiri dari tiga lagu yang dirilis pada tanggal 6 Juni, terjual sekitar 81.000 unit di Korea Selatan.

Para member sangat bersemangat ketika hadir di acara musik SBS Popular Songs bulan Juni 2006, terutama Leeteuk. Tanpa di duga, mereka mendapat penghargaan pertama atas Mutizen Song.

Dengan rasa syukur dan bahagia mereka berkumpul di belakang panggung saat acara itu selesai.

Awalnya mereka hanya saling memandang dalam diam. Namun saat air mata Leeteuk menetes, Heechul langsung menghampirinya dan memeluknya. Akhirnya mereka semuanya ikut menangis.

Setelah puas menuangkan air matanya di pundak Heechul, matanya tidak sengaja melihat maknae yang hanya berdiri diam di sudut ruangan sambil memandangi para member. Teukie melepaskan pelukannya dengan Heechul. Kemudian menghampiri Kyuhyun.

Dengan masih beruraian air mata, Leeteuk tersenyum pada Kyuhyun. Ia memegang kedua pipi maknae yang berlinangan air mata karena menahan tangis. Kyuhyun baru saja bergabung, jadi ia merasa penghargaan ini bukanlah untuknya.

"Kau juga sudah bekerja keras..."

Ucapan Leeteuk membuat tangisan Kyuhyun meledak.

Leeteuk pun langsung memeluknya. Di samping itu, para member lain juga mendekat dan beberapa dari mereka menepuk punggung maknae yang sedang menangis dalam pelukan sang pemimpin.

Heechul berdiri diam melihat hal itu. Lalu ia menunduk untuk memandangi telapak tangannya. Perlahan telapak tangan itu tergenggam.

Heechul menghela nafas, kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

***

Sejak kemarin hingga malam, Leeteuk sibuk mengurus ini dan itu untuk mempersiapkan penampilan mereka di salah satu acara musik Korea Selatan. Hingga hari ini ia masih terlihat begitu sibuk. Setelah persiapan selesai, Heechul melihat Teukie menyandar di kursi sambil terpejam sejenak, kemudian berdiri.

Heechul bermaksud ingin menghampirinya. Saat hendak berdiri, seseorang sudah lebih dulu menghampiri Leeteuk.

"Hyung... Kau terlihat sangat lelah." Ucap Kyuhyun yang berdiri di belakang Teukie sambil memegang kedua pundak leadernya dengan nada memelas.

Leeteuk tersenyum lembut dan menoleh.

"Tidak juga."

"Aku akan memijatmu."

Kemudian Kyuhyun memijat pelan kedua pundak dan lengan Hyungnya.

"Mn. Enak sekali." Ucap Teukie sambil terpejam.

Saat merasa sedikit lebih baik, Leeteuk membuka matanya.

"Cukup."

Kyuhyun berhenti memijat. Ia meletakkan dagunya di salah satu pundak Leeteuk, menatap bingung sambil memegang kedua pinggul Teukie dari belakang.

Leeteuk mengulurkan tangannya untuk membelai lembut kepala Kyuhyun.

"Kita akan tampil sebentar lagi..."

"Jika Hyung lelah bilang saja. Aku akan memijatmu..."

Leeteuk mencubit pelan pipi yang agak tembam itu.

"Maknae yang manis."

Kyuhyun tersenyum sambil  memeluk Leeteuk dari belakang.

Kemudian pandangan Leeteuk beralih pada Ryeowook yang berdiri tidak jauh darinya. Ia sedang memasang omnidirectional earset microphone dengan wajah cemberut.

"Wookie..."

Ryeowook hanya menoleh sejenak dan kembali membuang muka untuk membenarkan microphone di pipinya.

Leeteuk menghampirinya.

"Kau tampan sekali." Puji Teukie.

Ryeowook mencibir.

"Biasanya Hyung selalu mencubit pipiku sambil bilang kalau aku manis. Mengapa tiba-tiba berubah ? Oh, aku tahu. Hyung sudah memiliki dongsaeng manis yang lain."

"Baik-baik. Aku berjanji, kau satu-satunya adikku yang manis." Ucap Leeteuk sambil merangkul Ryeowook.

Kyuhyun yang berdiri di samping Leeteuk terdiam.

Kemudian tangan Teukie yang lainnya juga merangkul Kyuhyun.

"Dan Kau, adalah adikku yang paling imut."

Kyuhyun dan Ryeowook saling memandang.

"Ketahuilah, aku sangat menyayangi kalian semua..." Ujar Leeteuk.

Ketiganya pun tersenyum. Namun berbeda dengan seseorang yang duduk di pojokan. Dimana orang tersebut telah memandangi mereka sedari tadi.

Heechul hanya terdiam dan menunduk. Ia merasa seperti orang bodoh, padahal ia tidak melakukan hal bodoh. Merasa tidak bisa melakukan apa pun, padahal Heechul bisa melakukan apapun. Apa nama perasaan ini ia tidak tahu, yang jelas ini tidaklah nyaman baginya.

***

Heechul berdiri di ruang tengah asrama, berencana ingin mengajak Teukie berbelanja. Namun, Dong-hae berkata Teukie sudah pergi bersama Yesung.

Kemudian seseorang menghampirinya.

"Heechul Hyung, mau aku temani berbelanja ?" Ucap Kyuhyun.

"Tidak perlu. Aku bisa pergi sendiri."

Kyuhyun hanya diam melihat Heechul berlalu begitu saja.

***

Hari ini giliran Heechul untuk mencuci piring. Melihat Heechul beres-beres, Kyuhyun menghampirinya dan membantunya mengambil piring kotor dan cangkir kotor yang berserakan.

"Hari ini adalah giliranku. Berhenti merepotkan dirimu sendiri."

"Tapi Hyung, aku ingin membantumu..." Jawab Kyuhyun.

"Aku tidak meminta bantuan. Letakkan itu dan jangan ganggu aku bekerja." Ujar Heechul.

Kyuhyun meletakkan piring kotor yang dipegangnya kembali ke tempat asal, kemudian ia pergi dengan kecewa.

Heechul adalah salah seorang yang Kyuhyun kagumi di Super Junior. Tetapi ia tidak tahu mengapa Heechul selalu saja cuek kepadanya.

***

Heechul sedang tidak mood. Lalu ia pergi ke atas balkon untuk menghirup angin segar di malam hari.

Mendengar langkah kaki, ia spontan menoleh.

"Teukie ? Ah, jika kau ingin disini, aku akan pergi." Ucap Heechul sambil melangkah pergi melewati Leeteuk.

"Tunggu." Tangan Teukie  yang mencengkeram lengan Heechul membuatnya berhenti.

"Aku kesini untuk mencarimu..." Heechul tertegun mendengar hal itu. Kemudian ia menoleh.

"Ada ap..."

'Bruuk'

Leeteuk langsung memeluk Heechul dari belakang.

Heechul hanya terdiam. Ia telah banyak kali melihat Teukie berpelukan dengan seseorang. Jadi ia tidak heran jika di peluk seperti ini.

"Aku lelah... Heechul... Aku lelah..."

Kali ini hati Heechul luluh. Setelah sekian lama, Teukie akhirnya kembali untuk mengadu padanya.

Heechul berbalik untuk membalas pelukan itu.

Setelah beberapa saat, pelukan mereka terlepas. Lalu duduk bersama untuk memandangi kota di malam hari.

"Ayo minum..." Ucap Heechul sambil menyuguhkan sebotol minuman yang memiliki kadar alkohol ringan.

"Sudah kubilang, aku tidak minum..." Teukie menolak.

"Ayolah, sedikit saja. Kau percaya padaku, bukan ?" Bujuk Heechul.

Leeteuk terlihat ragu sejenak. Lalu ia mengambil botol itu kemudian meneguknya seperti minum air putih dengan mata terpejam erat dan dahi yang mengerut.

"Hei, hei, jangan minum dengan cara seperti itu..." Heechul berusaha merebut botol itu dari Leeteuk. Namun ia malah di dorong menjauh, dan Leeteuk meminumnya sampai habis. Karena kebetulan ia haus saat itu.

Kepala Leeteuk terasa enteng. Tubuhnya seperti melayang di awang-awang. Kemudian ia tersandar di pundak Heechul.

"Maafkan aku jika aku adalah pemimpin yang tidak cukup baik bagi kalian..."

Heechul menahan tawa melihat Leeteuk yang sudah mabuk.

Toleransinya terhadap alkohol begitu rendah. Pantas saja ia menolak untuk minum.

"Bagiku, kau adalah leader terbaik, Teukie. Aku beruntung bisa mengenalmu."

Leeteuk yang tersipu sambil tersenyum malu-malu terlihat begitu manis. Membuat Heechul ingin menggodanya.

'Cups'

Satu kecupan singkat mendarat di pipi Leeteuk yang seketika terkejut bercampur malu.

"Kau !"

"Hahaha. Lihat ! Wajah dan telingamu memerah !" Heechul tertawa sambil terguling di lantai.

"Teukie, selain seperti anak-anak,  kau juga seperti gadis kecil yang polos. Hahaha !" Lanjut Heechul.

Teukie mengadukan giginya melihat Heechul yang tertawa tanpa henti.

Secepat kilat Teukie menahan kedua pergelangan tangan Heechul di lantai. Kaki Teukie pun kini sudah berada di antara kedua pahanya.

Tiba-tiba Heechul takut melihat orang sedang mengukungnya ini.

Ekspresi tajam Teukie yang tidak pernah ia lihat sebelumnya membuat Heechul khawatir. Ia mencoba memberontak tetapi ia tidak menyangka bahwa tenaga Leeteuk sangatlah kuat.

"Teukie, tanganku sakit. Lepaskan aku."

Wajah tajam itu perlahan mendekat.

"Bagaimana kalau kita buktikan saja. Kalau aku ini si gadis polos atau bukan ?" Ucap Leeteuk dingin dimana wajahnya semakin mendekat.

"Teukie ! Menjauhlah ! Kau sedang mabuk... Hmmffhh !!!"

Heechul tidak dapat lagi berbicara karena bibir tebalnya telah dibungkam secara ganas oleh bibir yang tipis.

Jangan Lupa Pencet Vote
👇

Story Of 83 Line (TEUKCHUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang