"kak!"
"Harsa"
"loh barengan" kekeh Markahian. tapi sepertinya si manis di hadapannya ini sedang serius.
"kak, nanti pulang sekolah ke rumahku ya dicariin Bunda" lesu Harsa karena ia tahu akan ada hal buruk terjadi.
"ohh ok lah, ayo kita masuk kelas pacarku tercinta" Markahian sebenarnya menyadari hal aneh dari pacarnya, tetapi lebih baik ia simpan sendiri. 'ah pasti hanya pikiran buruk' itu yang ia terapkan.
baru saja Markahian ingin merangkul Harsa, tapi sudah mendapat tatapan sinis dari orang orang yang melewati mereka.
Harsa menunduk lalu agak sedikit membuat jarak antara mereka berdua. "aku ke lelas sendiri aja ya kak" lalu yang lebih muda berlari menjauh.
Du Und Ich
"lo udah bilang ke kak Mark?" tanya Revan dan diangguki yang lainnya.
si pria manis berkulit tan itu mengangguk lesu sambil mengaduk-aduk mangkuk bakso di depannya. bingung.
"Sa, denger ya gimanapun keputusan Bunda lo nanti lo harus siap jalaninnya karena itu pilihan terbaik" Reyhan menepuk pundak sahabatnya itu untuk menguatkan.
"iya Rey, makasih ya selalu ada buat support gue"
kembali ke Markahian, pemuda itu juga tidak jauh beda dengan keadaan pacarnya saat ini. hanya saja ia tidak tahu apa akar permasalahannya.
Markahian tidak bisa bertanya, karena percuma saja, Harsa tidak akan menjawab.
"oy!" seseorang menggebrak meja dan membuyarkan lamunan Markahian.
"anjing! ngagetin aja lo" bentak Markahian kesal.
"lagian daritadi tu makanan kaga di sentuh dah" pria yang biasa disapa Dean itu menyomot makanan milik Markahian yang hampir dingin.
"gak mood, ambil aja" Dean hampir saja tersedak. Markahian biasanya TIDAK akan pernah mengizinkan siapapun mengambil makanan yang ada di hadapannya. itu akan MUTLAK menjadi milik Markahian seorang.
"kenapa si lo bang? Harsa ya?" tanya Dean dengan mulut yang penuh dengan french fries.
"ya gitu.." Markahian entah yang ke berapa kali menghembuskan nafasnya kasar.
"percaya aja, Yīqiè dūhuì hǎo qǐlái de" Dean merangkul bahu temannya itu.
"artinya everything will be fine, kan?" tanya Markahian. ia ingin pamer karena beberapa bulan ini ia rajin pergi les bahasa Mandarin.
"wihh pinter nih, rajin ya lo?" Dean tertawa pelan sambil menyesap jus jeruk milik Markahian.
Du Und Ich
tidak terasa,sekarang sudah waktunya untuk pulang dan... waktu yang ditakutkan 2 anak adam yang saling mencintai.
Markahian sudah menunggu Harsa di depan gerbang dengan kunci mobil di tangannya sambil menunduk menatap sepatunya sendiri. takut.
Harsa menghela nafasnya kasar sambil memejamkan matanya. "ayo pasti kuat Harsa!"
Harsa memasang senyumannya yang terbaik untuk membuat pacarnya tidak takut seperti dirinya.
Markahian merasa baik-baik saja saat melihat senyum lebar nan manis milik kekasihnya itu. Markahian membukakan pintu mobil untuk sang kekasih lalu menutupnya.
selama 15 menit tidak ada yang mereka bicarakan, hanya ada suara mesin dan suara klakson yang terdengar.
tinggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Du und ich (you and i) //markhyuck
Fanfictionjust 2 boys who fall in love warn!⚠️ BXB CONTENT!! DON'T LIKE DONT READ U ASSHOLE! -oneshoot-