menua bersamamu; kutipan kecil

26 4 0
                                    

seorang pria sedang mengelilingi taman bunga, dia sangat lelah karena hari ini banyak deadline yang ia kerjakan. perkenalkan, dia lee jinhyuk. seorang mahasiswa semestar genap yang sebentar lagi mau skripsi. dia duduk ke sebuah kursi panjang, hanya untuk merilekskan badan. kepala dia terangkat, menghirup udara segar yang ada ditaman bunga. sambil menghembuskan nafasnya, dia jadi teringat sesuatu. sesuatu yang dulu belum dia kabulkan, harapan dia.

harapan dia untuk menikahi seseorang dan menjadi papa-papi sampai kakek kakek. harapan dia belum terselesaikan. kim wooseok nya, ternyata sudah ada diatas sana. jinhyuk tersenyum, tersenyum ke atas langit yang memang hari ini mendung.

"wooseok ah, harapan aku dan kamu akan terkabul nanti"

selesai dia merileksikan dan refeshing yang ada ditaman bunga tersebut, dia kembali dan akan berkunjung ke makam kekasihnya.

mobil ferari melaju sedang, tiba tiba hujan melanda jalanan tersebut. jinhyuk mengeluh.

ah pasti disana akan sangat becek ucap jinhyuk dalam hatinya

dengan earphone yang tersumpal ditelinga nya, biasa. dia memang suka mendengarkan lagu jika dalam mobil. dia menikmati alunan lagu dan menyanyi pelan. jinhyuk memberhentikan mobilnya, dia berhenti disebuah toko bunga untuk membeli bunga untuk wooseok nya.

jinhyuk memasuki tokoh bunga tersebut. dia tersenyum kepada penjual bunga nya, dan mengatakan.

"permisi mbak, ada bunga anyelir gak?"

"oh, mas nya mau berkunjung ke makam pacar mas ya?"

"hehe, iya mbak"

"bentar, sepertinya ada mas"

mbak penjual bunga tersebut segera mencari bunga anyelirnya. akhirnya kembali sambil pegang bunga anyelirnya.

"ini mas, bunga anyelir nya masih ada"

ucap mbak penjual tersebut seraya memberikan bunga anyelir kepada jinhyuk

"terimakasih mbak"

ucap jinhyuk seraya menerima bunga tersebut.

"berapa harganya?"

"4.700 mas"

jinhyuk dengan cekatan membuka dompetnya dan menyerahkan uang seharga 4.700 ke mbak mbak penjual.

dengan sedikit tergesa gesa dia ke mobil untuk berkunjung ke makam kekasihnya. sialan, sebentar lagi akan hujan deras, ucap jinhyuk mengumpat dalam hati

iya, tadi sih cuman hujan biasa eh gataunya sekarang sudah mau hujan deras saja, aneh.

dengan cepat jinhyuk melajukan mobil ferari nya, ah tidak secepat sekali kok.

didalam mobil, jinhyuk agak sedikit tidak tenang tapi berusaha tenang didalam mobil. sambil dengar lagu pake earphone lagi. sedang enak enak nya denger lagu, tiba tiba sebuah truk melaju cepat ke arah jinhyuk, jinhyuk tidak mendengarnya karena terlalu larut dengan alunan musik atau lagu tersebut. padahal pak supir sudah mengklakson kan agar jinhyuk sedikit menepi.

mungkin memang jalan nya terlalu licin, truk tersebut menabrak mobil jinhyuk, ya terjadilah kecelakaan. jinhyuk nya juga tidak tahu, ini tiba tiba banget.

bunga berserakan dimana mana, mobil dan truk terbakar, semuanya kacau. dan sayang nya jinhyuk masih ada didalam mobil tersebut. alhamdulillah aja, pak supir sudah dikeluarkan kedalam truk. dengan naas nya, jinhyuk ikut terbakar. bersama mobil nya.

jinhyuk tersenyum, jinhyuk bahagia.

akhirnya, harapan nya bersama kekasih nya terwujud. kini dia tidak sendirian. dia akan bersama wooseok nya, selamanya. mereka akan menua bersama.

"wooseok ah, akhirnya harapan kita terkabul"

ucap jinhyuk seraya menutup matanya, dengan tersenyum dan sebuah satu tangkai bunga anyelir ditangan nya.

                              %%%%

menua bersamamu, weishin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang