ARMEL 02

50 12 6
                                    

" Arthur udah ngerokoknya? "

Tanya Melody saat Arthur sudah duduk di sampingnya, yang hanya di balas anggukan kecil dari Arthur.

" jangan ganggu gue mel, gue mau tidur sebentar " - ujar Arthur yang kepalanya sudah berada di paha Melody.

" pasti semalem Arthur begadang main game lagi yakan " - ucap Melody yang tidak mendapat sautan dari Arthur.

Tangan Melody terulur megusap rambut hitam Arthur, ia teringat dengan kebaikan Arthur dan juga kak cahaya yang selama ini membiayai kebutuhan Melody sampai sekarang.

" maafin Melody yang selalu nyusahin Arthur sama kak Cahaya, Melody janji bakal ganti semua pengeluaran kak Cahaya dan juga Arthur kalau Melody sukses nanti " - ucap Melody sendu.

" gak perlu " - ujar Arthur membuka kedua matanya, ia tidak jadi tidur setelah mendengar ucapan Melody.

" Arthur ga tidur? " - tanyanya.

" ga jadi soalnya lo berbisik "

Arthur bangkit dari posisi tidurnya, lalu ia berdiri dan bergegas pergi. Melody yang melihat hal tersebut langsung mengikuti Arthur dan tak lupa membawa jaket sahabatnya.

" Arthur tungguin Melody "

Ucap Melody sambil berlari mengejar Arthur yang sudah sedikit jauh di depannya. Karena terlalu fokus dengan Arthur, Melody tidak sadar jika tali sepatunya terlepas dan membut sang empunya terjatuh.

" akhh " - ucap Melody kesakitan.

Dengan cepat Arthur berbalik untuk menghampiri Melody yang tengah menangis di lantai koridor.

" ga usah nangis "

" lutut Melody sakit Arthur "

" salah sendiri kenapa lari-lari kaya guguk " - ucap Arthur yang membantu Melody duduk di bangku panjang yang berada di depan kelasnya.

" ini juga salah Arthur " - ucapnya yang tak mau kalah dengan Arthur.

Arthur mengacak rambutnya kesal sembari pergi meninggalkan Melody.

" Arthur jahat hikss "

" Melody lagi sakit gini malah di tinggalin hikss " - ujarnya sedih.

" cengeng "

Ucap Arthur berlutut di hadapan Melody, tanganya sibuk menempelkan plester ke lutut Melody yang berdarah.

" udah makan belum? "

" Arthur mau beliin makanan buat Melody? " - tanya Melody senang.

" gak gue nanya doang "

" Arthur nyebelin "

" jadi udah makan belum? "

" ngapain nanya kalo Arthur ga beliin makanan buat Melody " - ucapnya kesal

" mau makan apa? "

" Arthur beneran mau beliin Melody makanan? kalo gitu Melody mau mie goreng " - jawab Melody semangat

" ga jadi kalo gitu "

" iya-iyah Melody ga jadi pesen mie, terserah Arthur aja mau pesenin apa buat Melody " ucapnya lesu.

" ayo ke kantin " - ajak Arthur pergi ke arah kantin lebih dulu, dengan langkah pelan Melody mengikuti Arthur.

" Arthur jalannya pelan-pelan, lutut Melody masih sakit " - ucapnya.

" ck bawel "

Walaupun kesal Arthur memelankan lakah kakinya supaya Melody berjalan sejajar di sampingnya, sesampainya di kantin ada seseorang yang memanggil nama Melody.

" mel Melody " - panggil Mawar dan Lili yang sedang duduk di kursi panjang yang di sediakan oleh kantin.

" Arthur itu Mawar sama Lili "

" hm "

" Arthur "

" apa? "

" Melody mau samperin mereka "

" yaudah sanah "

" tap-"

" udah sanah samperin temen lo, nanti gue nyusul sekalian bawa makanan "

" Makasih Arthur maaf nyusahin "

" lo emang nyusahin " - ujar Arthur bergegas pergi menuju tempat yang menjual berbagi makan.

Senyum Melody luntur mendengarnya walaupun Arthur selalu berkata kasar, sahabatnya itu selalu peduli dengan kondisi Melody seperti sebelumnya saat Melody terjatuh Arthur langsung menolongnya.

Melody menghapiri kedua temannya lalu duduk di depan Mawar dan Lili.

" lo kenapa ga masuk kelas? tumben "

Tanya mawar yang sedang asik memakan mie ayam yang membuat perut Melody keroncongan.

" lain kali kalo bolos ajak-ajak gue mel "

"boleh " - ujar Arthur membalas ucapan Lili teman Melody dan dirinya.

Melody melirik Arthur yang sudah duduk di sampingnya yang sedang meletakan dua mangkuk baso di meja.

" Arthur ga boleh ajak Lili bolos "

Ucap Melody sewot, ia tidak ingin Lili mengikuti perbuatan buruk Arthur.

" tapi temen lo mau tuh " - ucap Arthur yang sedang melahap baksonya.

" udah mel ga usah di ladenin, Lili sama Arthur cuma bercanda " - ujar Mawar yang hampir tersedak.

" gue serius kok " - ucap Lili yang langsung di hadiahi tatapan tajam dari Mawar yang duduk di sebelahnya.

" tuh kan-"

" makan mel " - ucap Arthur dingin memotong kalimat Melody. Mawar dan Lili saling pandang, sudah biasa melihat perubahan mood Arthur.

" iyah ini Melody makan, tapi Arthur ga boleh ajak Lili bolos " ujarnya sembari menikmati semangkuk bakso.

" Mel " - panggil Lili yang sedang memakan berbagai snack.

" kenapa Li? "

" rencananya pas pulang sekolah gue sama Mawar mau pergi ke mall "

Ucap Lili menjelaskan rencananya yang akan pergi ke mall setelah pulang sekolah nanti untuk membeli kado ulang tahun orangtuanya.

" ayolah mel ikut yah yah " - ucap Mawar memelas agar Melody ikut.

" Ar-"

" gak " - tolak Arthur yang sudah tahu Melody akan meminta ijinnya agar bisa ikut pergi ke mall.

" biarin Melody ikut kita Ar, lagian kan Melody jarang keluar " ucap Mawar yang mencoba membujuk Arthur.

" brisik mending lo urusin tuh usaha bakso borak lo " - ucap Arthur yang melenceng dari topik pembicaraan.

" bodo ah kesel gue " - ucap mawar yang kesal karena Arthur selalu saja menyebutnya sebagai penjual bakso borak, padahalkan Mawar sama sekali tidak menjual bakso dan alasan itu juga yang bikin Mawar jarang makan bakso.

" sabar war " - ujar Lili.

" kalo manggil nama gue yang lengkap Li, lo pikir gue waria " - ujar Mawar yang bertambah kesal.

" enggih nyai " - ucap Lili

" Melody janji deh ga bakal pulang malem, yah Arthur yah " - mohonnya.

" gak Mel, nanti gue yang kena semprot sama kak cahaya " - ujarnya mutlak.

" yaudah nex time aja Mel " - ujar Lili yang tidak ingin membuat Arthur dan Melody malah bertengkar.

" maaf yah Lili, Mawar "

" santai aja Mel " - ujar Mawar yang tahu Melody merasa tidak enak hati sudah menolak ajakannya.

.
.
.
Vote!
Annyeong 👋
💙💚💖💛💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUNIA ARMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang