1.1

50 12 21
                                    

Seorang gadis berusia dua puluh tahunan berhadapan tepat dengan sebuah laptop yang sedari menunggu koneksi panggilan video terhubung.

Selagi menunggu, jemarinya bertaut pada tablet tidak jauh dari arahnya membuat sebuah sketsa karakter pemeran komik yang kini menjadi rutinitasnya.

" ... is connected... "

Naya kembali menghentikan aktivitasnya sejenak beralih mengarah ke arah layar laptop dimana layar telah terhubung menujukkan raut muka lawan bicaranya di layar monitor.

"Ra, kayaknya gue harus ubah karakter Ayi. Biar enggak bego-bego amat," celatuk Naya, gadis berusia dua puluhan itu sekaligus komikus dunia komik dengan nama pena @notbyme.

Ayi, adalah salah satu karakter dunia komik milik Naya berjudul 'Charlote's Late' dengan karakter tokoh utama perempuan sebagai gadis polos tidak jarang membuat Naya, si penulis skenario di komik buatannya membuat kesal sendiri.

"Yang buat Ayi bego, juga lo, Naya!" geram Raya, yang saat ini masih menjadi editor Naya, menahan stok kesabarannya. Bagaimana tidak? Berulang kali Naya menanyakan hal yang sama.

"Terakhir kali, kan lo bilang mau ngubah karakter Ayi jadi antagonis. Gimana?" tanya Raya lama-lama ia juga ikut binggung sendiri.

"Engak jadi. Cuma kena rievew," jawab Naya dengan enteng. Menolak dengan mengelengkan kepala. Hingga ekor rambut panjangnya yang terkuncit mengikuti gelengan gadis itu. "Udah gue ubah setengah sih, bunuh beberapa karakter lainnya, t-tapi ya gitu ..."

"Gitu kenapa? Creepy banget, anjir." Raya memasang wajah ketakutan membuat tawa Naya seketika meledak.

"Gue kagak tega bunuh karakter tokoh utama, si Kevin. Hem yayaya. Secara dia juga yang bantu Ayi bertahan hidup. Meski rada ngeselin gimana gitu jadinya."

"Hahaha! Bentar gue mau ngakak tujuh keliling." Raya tidak bisa menyembunyikan tawanya. Gadis itu tertawa renyah setelah apa yang dikatakan lawan bicaranya, si komikus dunia komik itu.

Itulah Naya. Sebagaimana ia menginginkan sebagai mana karakter yang ia ciptakan berubah-berubah sesuai dengan kemauannya. Namun hal itu tidak pernah terwujud. Jika sesuka hatinya namanya tidak konsisten, ding! Bisa-bisa Naya dikerojok oleh para metizen budiman. Ah, Naya pernah merasakan hal itu!

Tungu-tungu! Beruntungnya, komik Naya merupakan genre kisah remaja, atau dikenal dengan 'Teenfiction'. Naya yang baru saja lulus dari bangku sekolah belakangan ini, membuatnya masih teringat masa-masa di bangku sekolah--terutama kisah di bangku sekolah menengah atas. Hal itu alah satu alasan, ia mengambil komik pencintaan remaja dengan ala pencintaan menye-menye--tapi, ya enggak sedramatis itu juga, ding.

Tiba-tiba nada dering dari salah satu kedua remaja itu mengintrupsi panggilan video call mereka, si pemilik ponsel pun segera mengeser notifikasi terbaru, tanpa menjeda panggilan video.

"Yeah!" Raya menjerit bahagia tertampang jelas raut gadis itu bersorak senang.

Naya buru-buru menurunkan volume. Menghindari teriakan melengking dari Raya. Teriakan itu seperti mercon di tahun baru.

"Kayaknya gue harus say goodbyes dulu deh. Barusan gue dapat konfirmasi, kalau surat pengunduruan diri gue diterima," jelas Raya kemudian memutuskan pangilan video sepihak.

Naya pun masih sempat-sempatnya mengumpat dalam hati. "Terus siapa editor baru gue huh?!" tanyanya dalam hati.

Yoyoyoooniatnya ga buat cerita baru revisian juga masih setengah🐱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoyoyooo
niatnya ga buat cerita baru
revisian juga masih setengah🐱

yokyok, jgn lupa tekan bintang
di bawah pojok, biar ga ngaret👀

See u next chapter😽💜

Our JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang