Kelahiran dia

91 18 4
                                    

  April 2012 siang itu dia lahir,aku dengan kepolasanku bertanya pada ibuku kemana kami hendak pergi. "Ma,kita mau kemana?" tanya ku ditengah ketegangan dalam mobil yang ternyata bertujuan ke Pekanbaru. Ibuku tak menggubrisku sama sekali.

  Sejak kelahiran nya hari itu,aku sudah merasakan kesepian yang sangat sepi,hidupku berjalan biasa saja,tanpa tawa dan tangisan begitu hambar rasanya. Untuk anak sekecilku pada saat itu  aku hanya tetap menjalani hidup sesuai aturan orang tua pada umumnya,tapi kebahagiaan yang dulu bisa kudapatkan tidak lagi untuk kali ini.

  Sebelumnya aku tinggal disalah satu kota kecil di Riau,karna kelahirannya aku kembali menetap di kota kelahiranku,Pekanbaru.Hal yang tak aku rindukan dikota kelahiran itu adalah suasananya yang sepi,sunyi. Jarang ada anak kecil yang sebaya denganku.Berbeda dengan tempat tinggalku sebelumnya,disana ramai dan berisik.

  "Ayo! kejar aku kalau bisa blee" ucapku bercanda dengan abangku sambil berlari-larian. "oke ayo siniiii!!!!" jawab abangku dengan cepat berlari mengejarku. Seperti biasanya aku hanya bisa bermain dengan abangku berdua di Pekanbaru,hanya dia yang dapat ku temani.

  "Kalian bisa diam ngak?main sana diluar! udah tau adik kalian tidur!" Teriak mama mengusir aku dan abangku. "Udah ayo Rain kita main diluar aja,Dia lagi tidur" Ucapnya mengajakku keluar. "Rain nga mau main diluar,udah Rain tidur aja" jawabku menolak ajakan abang sembari menangis karna teriakan mama tadi.

  "Ma,kakak mau kita bercanda kaya dulu lagi,kakak kangen dipeluk mama,disuapin mama. Mama sekarang lebih sayang sama dia" ucapku lirih sambil memeluk bantal gulingku dan menetaskan air mata. 

  Dari dulu aku tak pernah mau mengenal dia. Aku sudah menaruh kekesalan pada bayi kecil itu yang sekarang sudah menjadi rasa benci. Setiap malam aku hanya mengenang masa-masa dimana mama bisa memberi kasih sayang yang sama ke aku dan abang. Keluarga yang sangat bahagia dulunya,kini menjadi keluarga yang saling diam satu sama lain.

  "Kak urutin mama sebentar" pinta mama padaku yang sedang merapikan mainanku yang berantakan saat ku tinggal pergi keluar tadi. "sebentar ya ma,kakak rapikan mainan dulu". "urutin aku sebentar aja kenapa sih?udahlah pergi aja kau sana!jijik aku liat kau!" teriak mama padaku. Aku keluar dari kamar itu berlari,menangis. Ayah melihatnya dan juga mendengarnya.

  Pada hari itu kalian telah kehilangan aku.

.

.

.

Assallamualaikum guys:) selamat datang di cerita pertama ku,gimana suka nga? Ini aku bikinnya sampai nangis loh hehehe semoga ceritanya sampai ke kalian ya jangan lupa vote thank you! tungguin lanjutan ceritanya yaa




KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang