Prolog

37 10 9
                                    

"𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪.
𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯."

_Xaviera Dwi Mahardika_

                             . . .

Arsen mulai mentekatkan niatnya untuk menyusup masuk ke dalam kamar Ara yang berada di lantai dua rumahnya.

"Kayaknya emang gue harus ketemu Ara sebelum Ara pergi"

"Ya gue harus ketemu ara!"Tekatnya

Setelah sampai di balkon arsen dengan pelan mencoba membuka handle pintu kaca kamar ara.

"Ck. Ceroboh banget sih Lo ra. Kalo maling masuk gimana? Untung orang ganteng ini yang masuk" gumam arsen terkekeh geli.

Arsen segera duduk ditepi ranjang ara. menatap lekat setiap inci wajah Ara yang sedang tertidur cantik dengan pipi chubby, bulu mata yang lentik dan bibir pink naturalnya.

"Ra gue harap ini bukan pertemuan terakhir buat kita"

"Gue nggak tahu harus pilih perasaan gue atau mungkin keputusan keluarga kita?" Ucap arsen lembut seraya mengusap-usap surai ara.

"Gue cinta sama lo. Gue sayang sama lo tapi, banyak tapi yang gue nggak bisa ungkapin satu-satu sama lo ra. Gue pengecut maafin gue".

Tok

Tok

Tok

"Raa...Ara sayang...Kamu ngomong sama siapa nak? kok bunda denger suara cowok didalam?"

"Sayang? Kok nggak jawab bunda? Bunda masuk yaa" sambung Rihanna yang berniat memastikan keadaan didalam.

Buru-buru arsen beranjak dari ranjang ara dan segera keluar dari kamar tersebut. Menutup kembali handle pintu kaca depan kamar Ara. Berusaha pergi secepat kilat dari rumah Ara dengan perasaan kacau yang menyelimuti.

"Maafin gue Ra...gue pengecut buat perjuangin perasaan kita!" Teriak arsen ditengah hujan.

* * *
Assalamualaikum readers

Alhamdulillah akhirnya aku bisa publish juga setelah terus aku undur wkwk.
Gimana prolognya bikin penasaran nggk? Klo nggk, maaf ya:(

Pasti nggk nyambung, kalian bilang aja ya biar aku koreksi:)

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang