Arsenio [Tiga]

25 3 0
                                    

Happy reading♡

Hari senin adalah hari dimana kota Jakarta amat sibuk saling mengejar waktu. Bahkan ada yang dari pagi buta sudah bersiap untuk memulai aktivitas nya.

Waktu menunjukkan pukul enam, ara segera bangun dari tempat tidur dengan tergesa-gesa, mengingat hari ini adalah hari awal sekolah setelah libur semester sedangkan ara belum menyiapkan diri.

"Astagfirullah'adzim... Gue kesiangan!!"  Ujar ara panik.

15 menit berlalu ara segera menuruni tangga menuju ruang makan.

"Lho sayang tumben bangun siang?" Tanya anna, menatap anak perempuan nya yang mengenakan kaos kaki dengan terburu-buru.

"Keasikkan bikin pulau dari Sabang sampai merauke kayaknya bun ahahhahaha...ohokk" ledek devan  berujung tersedak air minum.

"Rasain! Diem deh bang!" ucap ara sebal sebelum menengok kearah anna.

"Bunn aku kok nggak dibanguninn... Aku kan sekarang mau berangkat sekolah kesiangan...hikssrott" rengek ara penuh drama.

"Kalo tau mau sekolah kenapa nggak bangun pagi sendiri?"timpal andre.

"Lagian kenapa nggak bikin alarm sayangg"

"Ara mana kepikiran gitu kan bege nggak kaya abang kan yah bun pffftt..."

"Devan dia adikmu, jangan kayak gitu. kalian ini kebiasaan" timpal andre.

"Hehe maaf yah..."

Ara menghentakkan kaki sebal.
"Gatau lah males berdebat sama dia bikin gula darah naek!"

"Gawat kan klo makin banyak yang naksir gara-gara kemanisan"

"Dih mimpi lo ya? Cakep lo begitu?" Timpal devan.

"Syirik banget jadi abang. Ayolah yahhh keburu makin siang"

Helehh baperan amat bocah batin devan.

"Yaudah sana kalian hati-hati yaa" ucap anna menyalami suaminya lalu mencium kening putrinya.

"Ayah berangkat yaa"

"Oke yah titi dj hehe" balas devan  mencium tangan sang ayah.

"Lho evan  kamu sendiri belum berangkat?"

"Ini masih sarapan bun astagfirullah'adzim"

"Hahaha iya juga yaa, yaudah klo udah selesai kamu simpan ke wastafel nanti bunda cuci ya..."

"Bunda selesai sarapannya, bunda mau kebelakang dulu bang, nanti klo mau berangkat hati-hati" sambungnya.

"Aminn sipp lah bunn hehe"

                                . . .

"Makasii ayahh...hati-hati dijalan babayy!" Teriak ara saat mobil ayah mulai meninggalkannya.

Ara melirik jam tangannya.
"Aduhh gawattt!! Kesiangan kann pasrah dehh..."

Ara terus meruntukki dirinya yang bangun kesiangan karna menonton drakor semalaman tanpa mempedulikan hari besok.

"Neng ara kesiangan? Tumben neng"

Ara menoleh.
"Eh pak ade hehe..."

"Iya nih ara kesiangan soalnya abis maraton drakor selamem"sambung ara sedikit cemberut.

Satpam tersebut menggelengkan kepala seraya tersenyum.

"Yaudah neng berhubung eneng kesiangan nih, eneng langsung aja gabung ke lapangan sana"

"Disana udah ada anak yang lagi dihukum sama bu ririn"sambungnya menunjuk arah lapangan yang memperlihatkan siswa siswi SMA yang sedang dihukum dengan posisi hormat ke bendera.

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang