Pagi pun mulai bersinar. Sang mentari mulai menampakkan diri dari persembunyiannya.Terdengar suara gemerisik minyak dan irisan pisau.
tak
tak
tak
"Rea, sudah selesai?" Arel melirik Rea yang sedang sibuk memotong daging.
"Sebentar lagi.." Rea memfokuskan segala jiwanya untuk memotong daging.
"Ini bahkan lebih mudah daripada memotong kepala." lanjut Rea, mendengar itu Arel bergidik ngeri
Apa jangan-jangan Rea juga pernah memakan daging manusia?
"Ha, hahaha, candaanmu lucu sekali. Lebih baik kau menyiapkan peralatan makan saja." Arel buru-buru mengambil daging yang sudah Rea potong dan menyatukannya dalam bumbu harum.
Dilihat dari ekspresi Rea, ia sedikit kecewa karena kegiatan mengasyikkan harus terhenti.
Rea pun memilih menuruti Arel, dan mulai menata peralatan makan.
15 menit pun berlalu, akhirnya semua masakan sudah siap dimakan. Walau hanya dimakan untuk diri sendiri.
Mereka berusaha keras dalam menyajikannya.Rea yang baru saja duduk, dibuat tak bisa lepas dari makanan yang ada di depan matanya.
"Nah, sekarang ayo makan!" Arel segera mendudukkan dirinya, dan menyantap makanan, begitupun Rea.
Di sela-sela dentingan sendok. Rea membuka suara.
"Arel, hari ini kita akan mengelilingi lingkungan ini untuk membiasakan diri. Kita juga akan berbelanja bahan makanan, dan keperluan lain."
Rea menjelaskan agenda yang akan mereka jalani tanpa menghilangkan fokusnya dari makan.
"Sungguh?! Wah, aku tak sabar.." melihat ekspresi Arel membuat Rea tersenyum tipis.
"Jadi, pakai pakaian yang kubelikan waktu itu ya?" Rea menaruh sendoknya dan menyangga dagunya, ia menatap Arel jahil.
"Pakaian yang ma-"
Wajah Arel berubah merah ketika mengingat pakaian yang Rea belikan.
Naasnya semua pakaian itu terlihat sangat imut untuknya.
"Tidak mau!" Arel mendengus sebal.
"Yakin tidak mau?" tanya Rea sambil memainkan pisau di dagingnya dan menyayatnya dengan tipis.
glek!
"B-baik, akan kupakai." Arel menampilkan senyum manisnya yang penuh ketakutan.
ingat Arel, di depanmu ini adalah seorang pembunuh!
----
"Uwah! Udaranya segar sekali!!!"
Menuruti apa yang Rea katakan.
celana pendek baby blue berpadu manis dengan sweater sweety pink.
"Hahhh.. aku suka aroma kesejukan ini."
Arel seperti anak kecil yang berlarian kesana kemari.Rea hanya tersenyum sambil meneruskan langkahnya.
Namun Arel begitu bersemangat hingga berlari terlalu jauh. Rea juga belum menyadarinya karena ia juga asik melihat pemandangan indah kota itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/260387430-288-k213973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gigolo So Cute [HIATUS]
RomantizmArel, lelaki berumur 20 tahun yang memiliki kecantikan di atas rata-rata. Membuat setiap perempuan iri ketika melihatnya. Para lelaki pun bisa terpesona dan lupa akan orientasinya. Namun, di suatu malam. Saudara kembarnya Aron. Menjualnya pada kena...